Dev. Spellbreak Akan “Dicaplok” Blizzard, Bantu World of Warcraft?
Disayangkan adalah kata yang tepat untuk menjelaskan nasib Spellbreak, salah satu game battle royale yang terhitung unik di industri game. Setelah keluar dari Early Access di tahun 2020 kemarin, game yang juga memungkinkan Anda untuk mengkombinasikan elemen serangan magis dengan pace pertempuran cukup cepat ini dipastikanakan tewas di awal tahun 2023 mendatang. Sang developer – Proletariat memastika server Spellbreak akan mati di periode tersebut, menyudahi eksistensi game yang begitu singkat ini. Namun setidaknya para talentanya akan terus berkarya di tempat lain.
Lewat berita yang dilepas oleh Venture Beat dan juga terkonfirmasi oleh PR mereka sendiri, Blizzard kini secara terbuka mengumumkan keinginan untuk “mencaplok” keseluruhan Proletariat dengan tak kurang dari 100 orang anggotanya. Hal ini terasa rasional mengingat Proletariat ternyata sudah membantu Blizzard di belakang layar sejak bulan Mei 2022 kemarin di World of Warcraft, terutama untuk ekspansi Dragonflight. Keinginan akuisisi ini juga diamini oleh president Blizzard – Mike Ybarra, namun tanpa detail informasi soal total uang yang akan mereka gelontorkan untuk melakukannya.
Dengan pernyataan ini , sepertinya hanya tinggal waktu hingga keseluruhan Proletariat melebur di bawah Blizzard di masa depan. Akankah mereka diberi kesempatan lagi untuk bereksperimen dengan game ala Spellbreak di masa depan? Kita tunggu saja.
Source: VentureBeat via VGC