Ubisoft Gagal Capai Target, CEO Potong Gaji Sendiri 4,8 Miliar Rupiah!
Nama Ubisoft memang bisa dibilang tidak berada di puncak saat ini. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana game AAA mereka dipuja-puji dengan masalah yang minim, ia justru lebih banyak dihujani kritik. Selain karena masalah lingkungan kerja toxic yang masih belum selesai sepenuhnya, proyek mereka yang terakhir seperti Rainbow Six Extraction dan NFT di Ghost Recon Breakpoint berujung menjadi kegagalan besar. Hal ini mau tidak mau mempengaruhi finansial Ubisoft, yang terefleksikan dari sikap terbaru CEO-nya yang menariknya, pantas untuk diacungi jempol.
Situasi terkait Ubisoft memang sedikit mengkhawatirkan. Dibandingkan tahun lalu, pendapatannya turun sekitar 14% dengan nilai saham yang kini bersisa nyaris setengah dari nilai sebelumnya. Situasi ini jelas mengarah pada satu kesimpulan jelas – bahwa sebagai perusahaan, Ubisoft gagal mencapai target yang seharusnya. Situasi ini membuat CEO Ubisoft – Yves Guillemot mengambil sebuah keputusan pribadi. Ia memutuskan untuk memotong gaji tahunannya sendiri sebesar USD 327.000 atau sekitar 4,8 Miliar Rupiah sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban.
Ubisoft sendiri saat ini memang belum memiliki judul raksasa yang pantas untuk diantisipasi dan masih terus mengandalkan ragam update konten Assassin’s Creed Valhalla yang notabene merupakan game keluaran tahun 2020 kemarin. Bagaimana dengan Anda? Ada game Ubisoft yang Anda tunggu dalam waktu dekat?
Soruce: Axios