Review As Dusk Falls: Ini Baru Game Drama Berkualitas!

Reading time:
July 22, 2022

Visual yang Unik

As Dusk Falls jagatplay 84
Alih-alih realistis, As Dusk Falls menggunakan teknik rotoscoping pada aktor asli sebagai basis visual yang unik.

Salah satu daya tarik utama yang sepertinya akan langsung menarik hati banyak gamer di awal adalah keputusan visual yang diambil oleh As Dusk Falls. Alih-alih seperti Quantic atau Supermassive Games yang datang dengan model 3D gila-gilaan yang harus diakui tampil kian realistis di setiap seri terbaru, As Dusk Falls memanfaatkan aktor-aktor dunia nyata sebagai basis. Namun tidak serta merta membuat mereka “hidup” seperti film, lewat teknik bernama rotoscoping, mereka diterjemahkan menjadi karakter-karakter 2D yang bergerak layaknya sebuah komik, dimana scene bergerak dalam bentuk potongan-potongan dan bukan sesuatu yang berkelanjutan.

Pendekatan ini ternyata berujung berhasil  membuat As Dusk Falls tidak hanya tampil unik saja, tetapi juga hadir sebagai drama yang solid. Mengapa? Karena walaupun pergerakan mereka disajikan sepotong-sepotong, semua adegan yang signifikan dan penting tetap hadir di sana dengan elemen dramatis, baik dari ekspresi wajah karakter yang disajikan jelas dan baik ataupun lewat ragam efek tata cahaya yang ternyata juga berpengaruh pada si model 2D karakter-karakter ini. Walaupun harus diakui, dunia 3D yang jadi latar setiap aksi ini terkadang datang dengan model resolusi rendah yang cukup membuat mata Anda terdistraksi.

As Dusk Falls jagatplay 57
Ada sedikit elemen 3D untuk presentasi dunianya. Resolusinya rendah, namun tak cukup untuk dilihat sebagai “masalah”.
As Dusk Falls jagatplay 79
Scene memang berbentuk potongan. Namun ekspresi dan efek tata cahaya dramatis tetap disajikan, membuatnya terasa hidup.

Anda juga tidak akan bisa meracik sebuah cerita interaktif yang mumpuni tanpa kemampuan para aktor untuk memerankan karakter  mereka. Di AS Dusk Falls yang notabene bergerak menggunakan potongan scene, Anda tentu saja tidak akan melihat mulut-mulut karakter ini bergerak atau berekspresi secara real-time. Namun selalu ada scene dimana mulut karakter terbuka dengan pergantian ekspresi untuk membantu mewakili ekspresi emosi apapun yang keluar lewat kalimat yang disuarakan oleh setiap voice actor / voice actress yang ada. Untuk urusan ini, mereka melakukanya sempurna. Scene-scene emosional berhasil “dilahap” sembari memastikan bahwa kepribadian tiap karakter ini tetap mengakar pada apa yang kita kenal sejak awal permainan.

Sementara untuk urusan musik, selain lagu tema yang mengalun di awal, As Dusk Falls memang tak banyak menjadikannya sebagai highlight. Untungnya ia terhitung berada dalam kapasitas yang seharusnya, dimana ia akan membantu Anda membangun atmosfer tanpa mencuri perhatian dari apa yang Anda lihat di layar. Beragam suara efek yang seharusnya ada, terlepas dari pergerakan scene berbentuk potongan, dari sekadar bunyi kursi yang bergeser, tembakan, hingga sirine polisi akan tetap tersedia di timing yang tepat dan membuat setiap gambar yang Anda nikmati, terasa hidup.

Keunikan gaya presentasi visual As Dusk Falls yang diikuti dengan alur berbasis potongan scene ala komik tidak lantas merenggut keasyikan cerita sebagai sebuah game interactive story. Keputusan ini tetap membuatnya terasa, terlihat, dan terdengar solid dan memuaskan di saat yang sama.

Selayaknya Game Cerita Interaktif

As Dusk Falls jagatplay 56
Anda yang familiar dengan game interactive story pada umumnya sepertinya sudah memahami pengalaman bermain yang ditawarkan As Dusk Falls.

Terlepas dari keunikan presentasi yang ia tawarkan, As Dusk Falls datang dengan gameplay interactive story pada umumnya, yang sepertinya sudah familiar untuk Anda yang sempat mencicipi game-game racikan Quantic Dreams atau Supermassive Games. Bedanya? As Dusk Falls datang tanpa aksi berjalan-jalan yang biasanya harus Anda kendalikan secara manual. Cerita As Dusk Falls akan mengalir seperti layaknya film, dimana interaktivitas hanya datang dari kebutuhan untuk memilih opsi dan QTE saja. Sejujurnya, bagi kami ini adalah keputusan yang pantas diacungi jempol. Karena harus diakui, aksi berjalan-jalan di game dua developer yang lain ini seringkali mengacaukan pacing cerita atau berujung pada kesibukan yang tak terasa terbayar sepadan dengan waktu yang Anda habiskan.

As Dusk Falls jagatplay 24
Tidak ada kebutuhan bergerak secara manual di sini. Anda akan disajikan scene per scene dengan langsung kebutuhan memilih opsi tertentu.
As Dusk Falls jagatplay 11
Ada beberapa scene dengan aksi QTE di dalamnya.

Maka sebagian besar waktu Anda dengan As Dusk Falls adalah menikmati scene demi scene yang muncul di layar, dan kemudian bereaksi ketika Anda diminta. Reaksi ini bisa dari sekadar memilih opsi reaksi yang disediakan di layar, dengan beberapa di antaranya juga memiliki limitasi waktu tersendiri. Anda juga terkadang diminta untuk mengeksekusi barisan QTE sederhana untuk mensimulasikan aksi yang diambil oleh si karakter, baik ketika bergerak menghindari serangan, berusaha menyongkel kunci mobil curian, hingga memijat wanita yang Anda cintai. Di As Dusk Falls, diam / absen memilih sayangnya bukan opsi. Jika Anda membiarkan waktu habis, game akan secara otomatis memilihkan opsi terbaik menurut cerita.

Dengan semua situasi dimana Anda harus memilih, As Dusk Falls tetap akan memastikan bahwa Anda tahu dan waspada bahwa beberapa keputusan ini akan mempengaruhi cerita secara signifikan dan bukan sekadar memicu respon alternatif, misalnya. Beberapa situasi ini akan memunculkan kata “CROSSROAD” di atas layar untuk mendefinisikan momen-momen tersebut, yang benar-benar akan melahirkan cabang cerita baru. Ia bisa berujung membawa cerita ke arah berbeda, menentukan apakah karakter tertentu akan hidup atau mati, hingga memperburuk atau justru membuat situasi yang ada lebih baik. Berita baiknya? CROSSROAD biasanya datang dengan timing pilih cukup panjang. Anda tidak akan bertemu dengan QTE atau opsi kejutan dengan timing pendek yang butuh waktu reflek cepat ala game racikan Supermassive misalnya, yang seringkali berujung menyebalkan.

As Dusk Falls jagatplay 81
Tulisan Crossroad akan muncul untuk memberikan informasi bahwa pilihan yang akan Anda ambil saat itu juga, akan signifikan sifatnya pada cerita selanjutnya.
As Dusk Falls jagatplay 41
Anda bisa memeriksa cabang cerita yang Anda ambil atau justru Anda lewati.

Maka dengan berakhirnya setiap chapter yang ada, Anda juga akan diberikan kesempatan untuk memeriksa garis cerita yang Anda pilih. Berbentuk barisan scene yang mudah untuk dimengerti dan dipahami, Anda bisa melihat cabang cerita apa saja yang tidak terpicu di jalan cerita yang Anda lalui serta membandingkan keputusan Anda dengan keputusan rata-rata yang diambil gamer lain secara global.

Dari sisi gameplay, As Dusk Falls memang tidak datang dengan ambisi untuk membawa genre ini ke level yang baru. Ia akan terasa familiar bersama dengan mekanik yang cukup untuk memfasilitasi apa yang hendak disampaikan oleh si developer.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…