Review STRAY: Kocheng Oren Mah Bebas!
Misteri yang Menggoda

Sebelum kita masuk ke dalam daya tarik yang sepertinya sudah bisa diprediksi, dimana Anda berkesempatan untuk menjadi dan memerankan seekor kucing, STRAY tentu harus diakui memiliki daya tarik yang lain. Salah satunya adalah sisi presentasi yang pantas untuk diacungi jempol, baik dari sisi visual ataupun audio. Namun pada akhirnya, adalah misteri dunia yang perlahan tapi pasti terbuka lewat progress plot lah yang akan jadi salah satu alasan Anda terus terdorong untuk mencicipinya.
Dari sisi visual, STRAY datang dengan banyak hal yang pantas dipuji. Di luar aspek mengecewakan dari fakta bahwa ia datang tanpa kustomisasi tampilan si kucing, yang berarti Anda tidak bisa “membawa “ kucing peliharaan Anda ke ruang digital sebagai karakter utama, STRAY mewakili sebuah dunia distopia penuh misteri yang pantas diacungi jempol. Anda akan menemukan sudut-sudut metal yang kotor dan usang, mengesankan bagaimana kota-kota berkarat ini sebenarnya sempat melewati sesuatu yang katastropik di tengah fakta bahwa ia menua. Ia kemudian dikombinasikan lusinan lampu neon yang menghiasi kota-kota yang Anda kunjungi, membuat sebuah kontras kehidupan yang memilih untuk bertahan, walaupun dalam bentuk yang lain.


Atmosfer dan misteri ini kian hidup ketika Anda bertemu dengan para robot humanoid yang menghuninya. Semuanya datang dengan kepribadian yang berbeda-beda, fungsi dan kerja, fashion, hingga ekspresi yang terwakilkan lewat kepala monitor besar mereka. Setiap robot humanoid ini akan punya nama dan terkadang, latar belakang yang cukup memancing rasa penasaran. Kombinasi antara desain kota dan eksistensi para robot humanoid ini secara konsisten menyajikan kepada Anda misteri soal dunia STRAY yang menarik untuk dibuka. Pertanyaannya tentu saja satu, kemana para manusia? Apa yang terjadi pada mereka? Mengapa para robot tinggal di bawah tanah?
Berita baik juga datang dari desain lingkungan yang tetap menyajikan kepada Anda secara jelas kira-kira wilayah mana yang akan bisa Anda lompati untuk bergerak kesana-kemari. Ini menjadi penting karena STRAY tidak menyediakan tombol spesifik untuk melompat sebebas yang Anda inginkan. Lompatan dilakukan berbasis prompt yang muncul di layar, yang untungnya cukup responsif untuk dipicu. Sebagian besar platform atau objek yang bisa Anda naiki atau lompati akan terlihat jelas, tidak membingungkan, dan jarak yang juga terprediksi. Mereka bahkan menandai objek-objek yang tak bisa Anda panjat dengan sedikit visualisasi benda tajam di atasnya hingga Anda bisa mengenali mereka jauh saat mencari track ke lokasi spesifik.


Maka semua pesona dari visual ini juga disempurnakan dari presentasi sisi audio yang pantas diacungi jempol. Di luar suara ngeong kucing yang bisa Anda picu kapanpun Anda inginkan, STRAY dengan kualitas audio yang pantas untuk diacungi jempol. Para robot humanoid biasanya datang dengan suara efek tertentu saat berkomunikasi, kota yang Anda kunjungi biasanya punya musik latar belakang tertentu yang membantu membangun atmosfer, hingga sekadar kesunyian yang berujung membuat segala sesuatunya terasa menghantui di beberapa titik. Ada apresiasi lebih pantas diarahkan untuk aspek yang satu ini, termasuk sisi musik yang walaupun tidak cukup memorable untuk masuk playlist Anda, namun menjalankan tugasnya dengan baik.
Dengan semua kombinasi, maka kekuatan STRAY tidak hanya terletak pada kombinasi visual dan audio-nya yang fantastis, tetapi juga world-building yang memesona. Hampir setiap wilayah yang Anda kunjungi seolah menyimpan latar belakang cerita dan misteri yang menarik untuk dibuka, yang juga diperkaya dengan aksi dan tingkah laku para penghuni-nya yang mati-matian berusaha mensimulasikan kehidupan para manusia.
Kocheng Oren Mah Bebas!

Kita tidak bisa menyangkal bahwa salah satu daya tarik utama dari STRAY adalah kesempatan untuk memerankan si kucing oranye yang datang tanpa nama ini. Sang developer tentu mengerti bahwa ada semacam harapan dan ekspektasi bahwa yang kita temui adalah sebuah representasi menjadi seekor kucing yang setidaknya tepat. Kita tidak mengharapkan sebuah simulasi, namun setidaknya ada kesempatan untuk mewakili kelucuan sekaligus perilaku “bangsat” mereka. Berita baiknya? Hal ini disediakan oleh STRAY dengan fantastis.
Bagaimana caranya? Dengan menyediakan sebuah ruang bagi Anda untuk melakukan aksi Anda sebagai seekor kucing, yang sama sekali tidak berpengaruh pada sisi gameplay ataupun cerita. Yang paling dasar? Anda akan dihadiahi sebuah tombol khusus untuk mengeong yang ketika semakin dalam Anda terjun ke dalam cerita, sebenarnya tidak memiliki fungsi apapun. Mengeong memang akan menarik perhatian sekitar, dari robot humanoid yang akan melihat ke arah Anda hingga drone polisi pencari yang justru akan berujung jadi semacam blunder bagi aksi Anda sendiri. Namun fakta bahwa sang developer menyediakan satu tombol khusus yang bisa Anda tekan kapanpun Anda inginkan namun tak banyak punya fungsi adalah testimoni bagaimana mereka serius untuk membuat Anda merasa tengah menjadi seekor kucing.


Solusi lain? Dengan menyediakan begitu banyak kesempatan bagi Anda untuk melakukan aksi-aksi tidak jelas dan cenderung “bangsat nan imut” seekor kucing yang sekali lagi, tidak berpengaruh pada sisi cerita ataupun gameplay. Anda menemukan komputer hidup dan ingin menginjak keyboard mereka untuk menuliskan kata-kata random? Bisa! Anda ingin mengacak-ngacak dapur seseorang denan menjatuhkan semua objek yang mereka tata rapi? Kenapa tidak! Anda ingin menghancurkan permainan mahjong seru dua orang robot humanoid hanya karena Anda bisa? Aksi jahat tersebut bisa Anda lakukan! Atau Anda tiba-tiba punya insting ingin mencakar karpet baru di rumah yang baru Anda susupi hanya karena Anda bisa dan mampu, tanpa alasan? Anda juga bisa melakukannya.


Kesempatan untuk melakuan aksi beragam kucing yang tak pernah punya tujuan di hidup nyata, namun selalu terasa imut dan membingungkan ini, perlahan tapi pasti akan mulai membuat Anda merasa tengah memerankan seekor kucing yang seharusnya. Sifat-sifat ini kemudian dibungkus dengan animsi yang secara akurat mewakili hal tersebut dari sisi teknis, dari animasi melompat ke tempat lebih tinggi, gerak kaki saat berlari cepat, hingga sekadar liuk tubuh pada saat Anda berbelok di kecepatan tinggi. Sangat jelas bahwa BlueTwelve Studio menghabiskan waktu banyak untuk mempelajari anatomi dan gerak seekor kucing yang seharusnya dan berhasil menyajikan hal tersebut di akurasi yang cukup tepat.
Namun sekali lagi, memainkan kucing tanpa nama yang satu ini memang tidak bisa dipungkiri,meninggalkan harapan tertentu bahwa fitur kustomisasi akan bisa ditawarkan oleh STRAY di masa depan. Alangkah indahnya jika Anda bisa menciptakan kucing sesuai dengan peliharaan Anda di rumah atau sekadar menentukan ukuran tubuhnya jika Anda menginginkan tipe yang lebih CHONK. Absennya kustomisasi memang tidak mengacaukan nilai dan daya tarik STRAY, hanya saja meninggalkan sebuah mimpi dan harapan yang akan terus terpicu.