Bandai Namco Akui Server Mereka Diretas
Menjadi target yang empuk sepertinya adalah kalimat yang tepat untuk menjelaskan situasi banyak perusahaan video game besar, terutama d I masa pandemi COVID-19 yang lalu. Ada begitu banyak proses peretasan terjadi ke server publisher dan developer besar, dengan konsekuensi fatal. Kita bicara dari ancaman cerita sebuah game belum rilis yang disebar ke pasaran, hingga dijualnya source code engine game kepada pihak manapun yang siap membayar mahal. Siapa yang menyangka bahwa ancaman yang satu ini ternyata belum berakhir. Bandai Namco resmi menjadi target selanjutnya.
Setelah sempat diklaim telah diretas oleh tim ransomware – ALPHV yang sempat dikenal sebagai BlackCat beberapa waktu yang lalu, Bandai Namco akhirnya angkat bicara. Berbicara pada Eurogamer, Bandai Namco mengamini dan mengakui bahwa proses peretasan sudah terjadi. Tim ransomware tersebut berhasil mencuri informasi rahasia dari server Bandai Namco, namun belum jelas sejauh apa. Mereka masih berusaha mengindentifikasi sejauh apa peretasan terjadi, damage yang dihasilkan, dan mengapa ia bisa terjadi. Ada kemungkinan juga informasi konsumen ikut bocor.
Bandai Namco sendiri mengaku sudah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membuat server mereka lebih aman sekaligus meminta maaf untuk pihak manapun yang ikut terpengaruh oleh situasi ini. Belum ada informasi jelas berapa banyak jumlah uang yang diminta oleh tim ransomware – ALPHV dan apakah Bandai Namco akan memenuhinya atau tidak.
Apakah bocornya server ini akan berakibat sesuatu yang fatal bagi Bandai Namco di masa depan? Kita tunggu saja.
Source: Eurogamer