Mantan Boss Eidos Pernah Dengar Rumor Square Enix Hendak Dibeli Sony
Masih menjadi sebuah kejadian yang membingungkan, tidak ada satupun gamer yang pernah memprediksi bahwa Square Enix akan menjual studio barat raksasanya sekelas Crystal Dynamics dan Eidos Montreal. Bukan hanya dijual saja, tetapi ditawarkan di tingkat harga murah dengan ekstra kepemilikan hak atas nama seperti Tomb Raider dan Deus Ex di dalamnya. Tak heran jika Embracer tak berkeberatan menggelontorkan uang sebesar USD 300 juta untuk menutup kesepakatan ini. Banyak gamer yang sempat memprediksi bahwa aksi “cuci gudang” ini karena Square Enix ingin mengurangi beban bawaan pada saat diakuisisi perusahaan lain. Rumor yang ternyata juga didengar oleh mantan boss Eidos Montreal.
Berbicara pada GamesIndustry.biz, mantan boss Eidos Montreal – Stephane D’Astous berbagi beragam informasi belakang layar soal hubungan Square Enix dan studio barat mereka. Yang menarik? D’Astous mengaku juga sempat mendengar rumor bahwa Sony benar-benar tertarik untuk mengakuisisi Square Enix Jepang namun tidak studio Square Enix yang lain. Hal ini disebut memicu aksi sang CEO – Yosuke Matsuda untuk memperlakukan deal ini seperti aksi cuci gudang. Ini disebut sebagai D’Astous sebagai penjelasan paling rasional di balik harga USD 300 juta yang dipatok Square Enix.
Sebagai perbandingan, dengan jumlah staff yang sama namun dengan judul game yang lebih sedikit, Embracer Group membeli Gearbox Software di angka USD 1,3 Miliar, atau 1 Miliar lebih mahal daripada deal pembelian Crystal Dynamics, Eidos Montreal, dan Square Enix Montreal dari Square Enix.
Apakah Sony memang tengah bergerak mendekati Square Enix di belakang layar? Ataukah ini memang hanya sebatas rumor walaupun didengar oleh mantan boss Eidos sekalipun? Kita tunggu saja.
Source: GamesIndustry.biz