Review ROLLERDROME: Sepatu Roda Haus Darah!
Bukan Game yang Mudah

Satu hal yang harus Anda pahami dari ROLLERDROME adalah fakta bahwa ini bukanlah game yang mudah jika Anda mengikuti pakem yang dihadirkan oleh Roll7 tanpa mengubah apapun. Mengapa? Ada beberapa alasan untuk itu.
Yang paling utama tentu saja berangkat dari fakta bahwa karakter Anda bukanlah karakter yang terhitung tebal darahnya. Anda memang akan memanen sedikit resource pemulih HP setiap kali berhasil menghabisi musuh manapun, namun game ini dengan tanpa belas kasih akan terus berusaha menghabisi Anda dari segala sudut mengingat 90% musuh yang Anda hadapi punya senjata proyektil atau jarak jauh. Jadi ketika Anda masih bermanuver dengan sepatu roda Anda untuk mengisi peluru atau sekadar mencari target bunuh selanjutnya, bukan tidak mungkin Anda sudah diburu beberapa misil yang secara konsisten mengikuti Anda, 3 orang Sniper yang tengah membidik ketat kepala Anda, dan sebuah musuh terbang yang siap untuk menonjok Anda di tanah dengan damage AOE jika Anda tidak sedikit saja waspada.
Alasan kedua datang dari fakta bahwa menyelesaikan misi – dalam pengertian menghabisi semua musuh yang ada dan bertahan hidup hingga akhir tidaklah cukup untuk menjamin tempat Anda di level selanjutnya jika Anda mengikuti pakem standar yang ditetapkan Roll7 untuk ROLLERDROME. Anda juga harus menyelesaikan tantangan-tantangan di setiap level hingga akumulasinya cukup untuk membuka arena selanjutnya, yang biasanya menuntut jumlah spesifik.


Permasalahannya? Tantangan-tantangan ini sungguh tidak bisa Anda pandang sebelah mata. Ada 1-2 tantangan yang gampang memang, dimana Anda diminta mengumpulkan sejumlah token saja atau mengeksekusi gerak tertentu. Namun tidak sedikit pula tantangan yang siap untuk membuat keringat dingin Anda mengucur keras karena kerja keras yang harus Anda lewati. Sebagai conton? Ada satu misi berisikan varian musuh kuat seperti mecha dan manusia dengan tameng yang lebih efektif dihabisi dengan grenade launcher. Namun sang tantangan yang aktif justru meminta Anda untuk tidak pernah menggunakan pelontar granat ini sama sekali, membuat situasi ini lebih pelik. Anda memang punya opsi untuk mengabaikannya, namun mengingat level selanjutnya baru bisa dibuka setelah akumulasi tantangan terselesaikan tercapai dalam jumlah tertentu, Anda tentu akan berjuang untuk tidak melewatkannya.
Berita baiknya, Roll7 tetap “berbaik hati”. Dengantanpa mode multiplayer kooperatif untuk membantu Anda yang tengah terjebak karena tak kunjung bisa menyelesaikan tantangan yang ada atau opsi tingkat kesulitan untuk membuatnya lebih bisa ditoleransi, ROLLERDROME datang dengan solusi yang lain. Ia menawarkan sebuah pilihan setting baru bernama “Assists” yang tampil bak cheat code, bisa membuat proses ini ditoleransi. Kami dengan kecupuan kami akhirnya menggunakan opsi ini untuk mematikan keseluruhan requirements tantangan selesai untuk bisa mengakses level selanjutnya. Jadi, seperti game aksi pada umumnya, Anda hanya butuh menghabisi semua musuh yang ada dan bertahan hidup hingga akhir. Ini menurunkan level stress secara signifikan. Opsi Assists yang aktif akan mematikan kesempatan untuk mencatatkan nama Anda di Leaderboard, namun untungnya, tidak menganulir Trophy di versi Playstation 5.


Tenang saja, Roll7 juga menawarkan opsi sebaliknya kok! Jika Anda merasa ROLLERDROME ini terlalu mudah untuk ditundukkan dan butuh tantangan ekstra, Anda akan bisa mengakses mode baru bernama “Out for Blood” jika Anda sudah menyelesaikan game ini setidaknya sekali. Diposisikan sebagai plot yang terus berkesinambungan, Out for Blood akan meminta Anda untuk mengulangi level dari awal lagi. Bedanya? Musuh kini datang dengan damage lebih besar, lebih agresif, punya kombinasi varian lengkap sejak stage pertama, serta punya pemosisian yang berbeda pula. Sebagai kompensasinya, Anda akan dipersenjatai lengkap dari awal.
Kesimpulan

ROLLERDROME adalah sebuah game action yang fantastis. Kombinasi dengan aksi manuver rollerblading yang diposisikan esensial saat bertarung untuk menghindar dan mengisi peluru berujung menghasilkan sensasi pertempuran yang senantiasa cepat, intense, dan dinamis. Apalagi Anda juga dibekali dengan kemampuan menghindar yang akan menghadiahi Anda ekstra buff jika dieksekusi dengan tepat. Di tengah terjangan peluru yang datang cepat dari segala arah, ini juga jadi game yang meminta Anda untkuk terus bergerak dan waspada dengan apa yang terjadi di pertempuran. Sensasi tembak memuaskan, apalagi jika Anda menggunakan DualSense, kian menyempurna dengan pendekatan visual ala komik dan musik synthwave yang senantiasa menemani.
Seperti yang bisa diprediksi, tak banyak yang bisa kami keluhkan dari ROLLERDROME yang memang tampil sebagai game action yang memuaskan. Jika ada satu hal yang berujung membuat kami kecewa hanyalah minimnya pertarungan boss dan varian yang ia tawarkan. Padahal dengan format turnamen yang dibagi ke dalam empat tingkat berbeda, ROLLERDROME bisa saja menawarkan 4 boss untuk dilawan di tiap akhir tingkat. Fakta bahwa boss yang Anda lawan di sepanjang cerita juga datang dengan sifat dan desain yang sama, tanpa varian, juga berujung disayangkan.
Kami tentu saja tidak akan ragu untuk merekomendasikan ROLLERDROME untuk Anda yang menginginkan sebuah game action cepat yang butuh perhatian, kalkulasi, dan eksekusi aksi dengan presisi yang tinggi. Kombinasi yang melahirkan keseruan yang jarang Anda temukan di banyak game third person shooter. Ini memang soal sepatu roda, tetapi ini juga soal senjata yang haus darah!
Kelebihan

Presentasi visual ala komik yang memanjakan mata
Musik bergaya synthwave yang membangun atmosfer dunia yang terasa cocok
Sensasi aksi memuaskan
Kombinasi dengan gameplay ala Tony Hawk yang ternyata bekerja dengan baik
Opsi khusus untuk “Assists” yang tidak berpengaruh pada Trophy
Tingkat kesulitan tetap tinggi dan menantang
Ada mode ekstra untuk gamer yang lebih masokis
Sensasi imersif dengan DualSense
Kekurangan

Kuantitas boss yang Anda lawan
Varian boss yang Anda lawan
Cocok untuk gamer: yang mencintai game dengan adrenalin tinggi, yang menginginkan game yang menuntut koordinasi mata tangan yang intens
Tidak cocok untuk gamer: yang lebih menyukai game third person shooter konvesional, mudah merasa panik