Kesimpulan

Maka dengan proses remake yang mereka lakukan, The Last of Us Part I menjadi sebuah testimoni akan dua hal. Pertama, kemampuan Naughty Dog untuk membuat game yang sudah bersinar semakin bersinar lewat implementasi teknologi terbaru, terutama lewat ekspresi wajah yang harus diakui, menambah “berat” dan konteks untuk beragam scene ikonik yang sudah dicapai game ini di masa lalu. Kedua? Bahwa produk originalnya yang eksis 9 tahun yang lalu memang pantas disebut revolusioner. Walaupun Naughty Dog tak banyak menambahkan sesuatu yang signifikan di sisi gameplay atau cerita, ia tetap jadi salah satu game survival horror yang siap menawarkan pengalaman menegangkan di atas karakter dan cerita yang menyentuh.

Walaupun demikian, harus diakui, bahwa keputusan ini juga menjadi bumerang. Keputusan Sony  untuk menjual Remake ini di harga penuh sebuah game AAA Playstation 5 tentu saja membuat banyak gamer dengan budget yang terbatas untuk menimbang ulang, menghasilkan sesuatu yang dilematis. Apalagi mengingat bahwa nyaris pengalaman cerita yang Anda dapatkan akan sama dengan The Last of Us Remastered untuk Playstation 4. Plus, dia juga tak lagi menghadirkan mode multiplayer yang cukup diminati di kala itu.

Oleh karena itu, kami datang dengan dua kesimpulan soal aksi belanja ini. Jika Anda termasuk gamer yang belum pernah mencicipi The Last of Us pertama di era PS3 dan PS4 atau sekadar penasaran bagaimana remake ini tampil memesona langsung di layar televisi Anda, maka ia akan jadi salah satu game AAA first party Sony yang pantas untuk Anda lirik. Namun jika Anda sudah sempat mencicipi seri originalnya dan datang dengan harapan untuk menemukan sesuatu yang baru dari sisi cerita atau gameplay, maka Anda bisa menyimpan uang Anda dulu. Anda bisa meliriknya ketika ia berada di tingkat harga yang lebih terjangkau, atau (semoga) ketika Sony memutuskan untuk menyuntikkannya ke Playstation Plus EXTRA misalnya.

Screenshot

4K – Fidelity Mode dengan Playstation 5