Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!
Berapa banyak dari Annda yang pernah mengenal nama Sam Barlow sebelumnya? Dibandingkan dengan nama developer raksasa sekelas Hideo Kojima, Yoko Taro, Shigeru Miyamoto, ataupun Vince Zampella, namanya memang tak berarti apapun. Hal ini bisa dirasionalisasi mengingat sepak terjang Sam Barlow di industri game masih terhitung “muda”. Yang membuatnya istimewa? Adalah fakta bahwa setelah produk perdananya yang berujung dipuja-puji, ia juga berhasil membangun identitasnya yang begitu unik. Identitas bahwa game-game yang ia racik selalu berpusat pada satu sistem yang sama – menonton video –video live-action.
Untuk Anda yang tidak terlalu familiar, Sam Barlow merupakan otak di balik game indie favorit kami beberapa tahun yang lalu – HER STORY. Konsep gameplay-nya super sederhana. Ia hanya menyediakan kepada Anda segudang video interogasi pendek terkait karakter wanita yang terlibat kasus pembunuhan, menarik kesimpulan Anda sendiri soal apa yang terjadi, dan menikmati proses yang ada daripada hasil akhirnya itu sendiri. Pendekatan serupa ini jugalah yang hendak ia bawa di proyek teranyar yang akhirnya tersedia di pasaran – IMMORTALITY. Game yang mungkin akan kembali mengundang pertanyaan – apa yang pantas disebut sebagai video game.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game yang menawarkan misteri di dalam misteri di dalam misteri? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Pada dasarnya, IMMORTALITY didesain dengan satu misi – mencari tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi alias mencari tahu sebenarnya plot apa yang diusung. Walaupun demikian, Anda tetap diberikan sebuah pondasi untuk memulainya.
Anda akan mengikuti kisah seorang aktris bernama Marissa yang memulai debut karirnya di dalam sebuah film bernama “The Ambrosio”. Ditangani oleh sutradara ternama, debut aktingnya ini berujung sukses, setidaknya cukup untuk membuatnya diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi. Marissa juga terlibat dalam sebuah film selanjutnya bertajuk “Minsky” yang ternyata oh ternyata, memiliki nasib yang justru berbeda. Dari video wawancara sang sutradara, Anda mengetahui bahwa proyek film ini berujung dibatalkan karena kematian salah satu aktor yang berperan di dalamnya – Goodman.
Mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan nasib Marissa selepas Minsky justru akan membawa Anda pada misteri baru, bahwa 30 tahun setelah gagalnya film tersebut untuk tayang, Marissa kini terlibat dalam film baru bertajuk “Two of Everything” bersama dengan teman-teman lama yang ia kenal. Namun seiring dengan lebih banyak video yang tonton, Anda memahami bahwa sesuatu yang tidak biasa terjadi di sini.
Lantas, apa yang sebenarnya mengikuti dan mengitari karir seorang Marissa? Bagaimana pula proses syuting dan hasil film dimana ia terlibat? Apa sebenarnya inti cerita yang hendak ditawarkan oleh Immortality ini? Berbeda dengan format video game biasa, Anda mungkin akan berakhir mendapatkan atau justru tidak mendapatkan jawaban sama sekali dari pertanyaan-pertanyaan ini.