Kojima: Film Death Stranding Bukan Blockbuster, Lebih ke Arthouse

Reading time:
December 23, 2022
Death Stranding Directors Cut jagatplay 69 1

Sudah menjadi sebuah tren yang tak terhindarkan memang bahwa ada begitu banyak video game raksasa yang kini direncanakan untuk film layar lebar. Beberapa ditangani oleh studio yang tampaknya siap untuk menggelontorkan uang atas nama untuk membuatnya tampil sebagai film blockbuster berisikan bintang ternama dan efek yang fantastis. Namun pendekatan yang berbeda ternyata hendak didorong oleh Hideo Kojima dan Kojima Productions untuk film Death Stranding yang sudah terkonfirmasi beberapa waktu lalu. Ia tidak ingin proyek ini jadi film blockbuster.

Hal ini ia ungkapkan dalam wawancara terbarunya dengan IGN. Kojima mengaku bahwa sebenarnya ada banyak tawaran untuk membawa Death Stranding ke layar lebar, namun sebagian besar dari mereka ingin menjadikannya film blockbuster dengan penuh ledakan di sana-sini lengkap dengan aktor ternama. Namun Kojima memahami untuk apa ledakan di dunia Death Stranding? Ia jelas tidak menjadikan uang sebagai prioritas untuk adaptasi ini.

death stranding photo mode yoji shinkawa4
Kojima ingin film adaptasi Death Stranding mengarah ke arthouse, bukan blockbuster.

Oleh karena itu, ketika Hammerstone Studios di bawah kepemimpinan Alex Lebovici datang dengan proposal mereka, ia langsung menerimanya dengan tangan terbuka. Ia menyebut Lebovici memahami keinginannya untuk membuat film Death Stranding ini lebih ke pendekatan arthouse alih-alih blockbuster. Menariknya? Ia juga tidak ingin film Death Stranding ini serta-merta meniru visual versi video game-nya. Ia ingin dunia Death Stranding berubah dan beradaptasi agar ia terasa cocok saat dijadikan sebagai film.

Belum ada informasi soal jendela rilis, namun Kojima ingin proyek ini menjadi sesuatu yang bisa menginsprasi para kreator dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Bagaimana dengan Anda? Optimis dengan proyek ini?

Source: IGN

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…