Review Dead Space Remake: Isak Tangis di Luar Angkasa!
Setelah Tamat

Seolah masih belum cukup menawarkan banyak hal baru untuk Dead Space Remake, EA Motive juga memastikan bahwa Anda akan punya ekstra alasan untuk terus terjun kembali ke USG Ishimura yang sayangnya hadir tanpa opsi untuk melewatkan cut-scene yang sudah Anda tonton karena efek one-shot camera yang mereka pilih. Alasan yang tentu saja tidak tersedia di seri originalnya.
Pondasinya tentu saja opsi New Game+ yang akan tersedia begitu Anda berhasil menamatkan game ini satu kali. Opsi yang baru ini akan memungkinkan Anda untuk membawa semua progress dari playthrough sebelumnya, dari senjata yang berhasil didapatkan, upgrade, jumlah Credits, hingga total inventory yang sempat Anda kumpulkan. Satu-satunya hal yang tidak akan Anda bawa hanyalah Security Clearance yang dibutuhkan untuk membuka pintu spesifik, yang tentu saja jika ditawarkan sejak awal, akan mengacaukan progress cerita yang seharusnya. Anda juga bisa memilih untuk mencoba menyelesaikan game ini di tingkat kesulitan lebih tinggi mengingat Anda kini jauh lebih “siap”.


Ekstra konten lainnya dari New Game + adalah kesempatan untuk menggunakan jenis armor baru yang tak tersedia di seri originalnya. Berbeda dengan armor engineer milik Isaac di New Game biasa, armor berwarna putih ini terlihat lebih futuristik dan punya nuansa militer yang lebih kental di saat yang sama. Tentu saja ia memungkinkan Anda membawa lebih banyak item dan juga menjamin sistem pertahanan lebih kuat dari serangan yang ada. Satu yang menarik dari New Game+ juga? Walaupun Anda kembali memainkannya dalam tingkat kesulitan Medium sekalipun, si game kini akan menyuntikkan varian Necromorph baru yang jauh lebih kuat dan tahan serangan, yang tetap secara konsisten akan membuat peluru Anda boros di akhir.
Namun pada akhirnya, bagian terpenting dari New Game + ini adalah kesempatan untuk mendapatkan dan membuka sebuah ending rahasia yang dipersiapkan oleh EA Motive. Anda “hanya” perlu mengumpulkan sebuah item baru berbentuk Marker, berjumlah belasan, yang kini tersebar dan tersembunyi di belahan USG Ishimura. Walaupun ending rahasia ini bukanlah sesuatu yang terhitung bombastis, namun ia memberikan konteks berbeda dan cukup menarik dari apa yang kita kenal dari seorang Isaac Clarke, setidaknya di seri originalnya. Tentu saja, ini pantas dikejar jika Anda merupakan seorang fans.
Kesimpulan

Tepuk tangan dan acungan jempol memang pantas diarahkan pada apa yang berhasil dicapai oleh EA Motive dengan Dead Space Remake ini. Di dasarnya ia tetap muncul sebagai game survival horror unik bertema luar angkasa yang tidak hanya menyeramkan saja, tetapi juga terasa adiktif untuk diselesaikan. Semuanya berkat kombinasi beragam elemen yang berjalan fantastis, dari sisi presentasi visual dan audio, sensasi guna senjata dan opsi yang terasa berbeda satu sama lain, hingga proses eksplorasi yang selalu terasa pantas untuk membuat Anda sibuk di akhir. Semuanya dibangun dengan konten-konten baru yang tentu saja menarik untuk dicicipi.
Walaupun demikian, bukan berarti game ini datang sempurna. Satu-satunya hal yang kami keluhkan hanyalah absennya opsi “Cut-Scene” yang tak tersedia karena konsep One-Shot yang ia usung. Padahal jelas atas nama Trophy atau mempersiapkan diri untuk tingkat kesulitan tertinggi – Impossible, Anda butuh untuk menamatkan game ini setidaknya dua atau tiga kali sembari memastikan nodes untuk armor dan senjata Anda penuh. Harus melewati setiap cut-scene lagi, yang walaupun tak panjang, tetap berujung terasa jemu dan membosankan. Ini jugalah yang sempat dilewati oleh God of War (2018) yang datang dengan teknik sama saat rilis, namun untungnya, berakhir mampu menyediakan opsi tersebut. Semoga hal ini juga dipertimbangkan EA Motive.
Namun terlepas dari kekurangan tersebut, Dead Space Remake berhasil tampil memukau. Ia seolah kembali sebagai bukti jelas bagaimana sebuah game survival horror bertema luar angkasa diracik, bagaimana sebuah game mampu menyeimbangkan konsep survival dan horror di saat yang sama, dan bagaimana sebuah proses remake bisa menawarkan sesuatu yang lebih daripada sekadar penyempurnaan sisi visual dan audio. Sebuah seri klasik dengan wajah baru yang pantas untuk disambut dengan tangan terbuka.
Kelebihan

Atmosfer terasa lebih menyeramkan
Kualitas audio yang membuatnya kian mencekam
Peningkatan sisi visual cukup signifikan
Perubahan-perubahan kecil dan besar yang membuat keseluruhan pengalaman lebih baik
Ekstra Replayability
Necromorph kini punya lapisan kulit dan daging yang dipisah
Sensasi guna tiap senjata yang berbeda dan terasa memuaskan
Kekurangan

Tanpa opsi skip cut-scene
Resource benar-benar berlimpah (setidaknya di level Medium)
Cocok untuk gamer: yang mencintai seri Dead Space original, menyukai game survival horror berkualitas
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan sebuah remake dengan sensasi yang benar-benar berbeda, pengecut
Screenshot
4K “Visual Mode” dengan Playstation 5


























