Riot Games Akui Source Code League of Legends Dicuri Hacker
Jika ada satu tren kejahatan yang benar-benar tumbuh selama setidaknya 3 tahun terakhir ini, maka peretasan sepertinya menjadi kata kunci yang seringkali muncul. Salah satu penyebabnya tentu saja pandemi yang membuat banyak pegawai diperbolehkan kerja dari rumah, yang notabene merupakan ekosistem yang jauh dari kata “aman” dibandingkan situasi kantor yang penuh pengawasan dan tertutup. Kasus peretasan yang biasanya juga diikuti dengan pemerasan bermotif uang ini menimbulkan banyak masalah besar, seperti yang terjadi dengan Rockstar dan GTA VI misalnya. Kini, situasi tak kalah buruk terjadi pada Riot Games.
Mengamini serangan cyber yang mereka alami di awal minggu, Riot Games datang dengan berita buruk. Bahwa proses peretasan lewat aksi social engineering tersebut ternyata berhasil mencuri source code untuk League of Legends dan TFT. Scene peretasan tersebut berujung meminta uang tebusan agar source code tersebut tidak bocor, namun tidak akan dipenuhi oleh Riot Games. Developer di bawah Tencent ini mengaku tengah menimbang resiko yang mungkin muncul dari kasus ini, termasuk kehadiran jenis cheat baru yang tentu saja akan mengacaukan stabilitas sifat kompetitif game mereka.
As promised, we wanted to update you on the status of last week’s cyber attack. Over the weekend, our analysis confirmed source code for League, TFT, and a legacy anticheat platform were exfiltrated by the attackers.
— Riot Games (@riotgames) January 24, 2023
Riot Games juga memastikan bahwa peretasan ini tidak membahayakan data personal gamer dan pelanggan mereka sama sekali. Seperti apa efek negatif peretasan ini untuk League of Legends di masa depan? Kita tunggu saja.