Mantan Penulis Dragon Age Sebut Bioware Tak Lagi Fokus di “Cerita”

Reading time:
May 4, 2023
dragon age 4

Apa yang membuat sebuah game bisa berujung fantastis? Beberapa mungkin terkenal karena visual, sementara yang lain dibicarakan karena keunikan gameplay yang ia usung, namun harus diakui – tidak sedikit pula yang berujung memorable karena kualitas cerita yang ia tawarkan. Untuk urusan terakhir ini, developer yang terkenal mampu merancang karakter, dunia, hingga drama yang super menggugah lewat konsep RPG yang interaktif adalah Bioware. Sayangnya, sepak terjang developer yang satu ini memang sedikit berkurang selama beberapa tahun terakhir ini. Alasannya? Ternyata si developer memang tidak lagi suka dengan fokus yang terlalu kuat pada cerita.

Hal ini diungkapkan oleh David Gaider – penulis cerita Dragon Age yang hengkang dari Bioware sejak tahun 2016 yang lalu. Lewat serangkaian tweet-nya yang berfokus pada peran seorang penulis cerita, Gaider mengaku bahwa Bioware yang sempat terkenal reputasinya karena kekuatan cerita dan karakter bahkan sudah mulai menjauh dari konsep ini. Gaider menyebut bahwa ada satu titik dimana penulis cerita di dalam tim Bioware justru “dibenci” karena narasi yang kuat dan mahal justru dilihat sebagai sesuatu yang berujung menahan perusahaan itu sendiri.

Ia menyebut bahwa ia sempat merasakan hal tersebut sampai ia hengkang di tahun 2016, dimana ada kesan bahwa para eksekutif justru ingin mengurangi jumlah cerita atau tulisan di dalam proyek mereka. Seolah-olah para eksekutif ini berharap bahwa cerita yang bagus bisa secara ajaib terjadi begitu saja, tanpa prioritas ataupun dukungan sama sekali.

Bagaimana menurut Anda? Setuju bahwa kualitas cerita game Bioware memang mulai berkurang sejak beberapa tahun yang lalu?

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…