Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!
Keajaiban Nintendo Switch

Di atas kertas, Nintendo Switch adalah sebuah mesin gaming berbasis hybrid handheld – konsol yang memang sudah tertinggal di sisi performa. Kita bicara soal sebuah mesin yang bahkan lebih lemah dibandingkan dengan mesin generasi sebelumnya dari Microsoft dan Sony. Namun untuk kesekian kalinya, lewat proses optimalisasi yang nyaris bisa disamakan dengan “keajaiban”,Nintendo Switch kembali membuktikan tajinya. Masih ingat bagaimana ia bisa menangani Xenoblade Chronicles 3 yang bahkan tak lagi banyak mengalami penurunan resolusi? Di Tears of the Kingdom, apa yang berhasil ia capai bahkan lebih menakjubkan lagi.
Hyrule yang dihadapi Link di seri ini bukanlah Hyrule yang sama dengan Breath of the Wild, dimana luasnya hanya terjadi secara horizontal saja. Berkat intervensi dari kekuatan mummy yang ia temukan di awal permainan, Hyrule kini terbagi menjadi tiga area besar secara vertikal – angkasa, Hyrule itu sendiri, dan dunia bawah tanah. Bagian terbaik dan paling menakjubkannya? Anda bisa mengeksplorasi ketiga wilayah ini tanpa waktu loading sama sekali, di platform selemah Nintendo Switch. Anda bisa melompat dari Sky Castle, terjun bebas melewati Hyrule, dan masuk ke dunia bawah tanah “The Depth” tanpa melewati halaman loading, mengalir begitu saja. Walaupun demikian tetap harus diakui, ia mau tidak mau harus mengorbankan render distance yang membuat detail dunia menghilang selama proses tersebut terjadi.


Acungan jempol juga pantas diarahkan tidak hanya pada pencapaian teknis ini saja, tetapi juga dari sisi desain untuk dunia baru Tears of the Kingdom itu sendiri. Anda akan sangat memahami bahwa ini masihlah Hyrule yang sama dengan Breath of the Wild, namun di sisi lain juga berbeda karena perubahan-perubahan yang ada. Kita tentu tak hanya bicara soal wilayah yang terkoyak ke atas dan luluh lantak ke The Depth saja, tetapi juga dinamika pergerakan penduduk yang juga kini mengisi beberapa wilayah atas nama menghuni atau sekadar memperbaikinya. Sayangnya, jika ada satu kelemahan yang harus tercatat adalah sisa konflik dari Breath of the Wild yang sama sekali tidak terasa. Misalnya? Anda secara ajaib tidak lagi menemukan bekas-bekas The Guardians terdampar liar begitu saja atau bagaimana Shrine-shrine lama tidak lagi terlihat. Ada masalah kesinambungan dari sisi presentasi di sana apalagi dengan penjelasan yang minim.
Memainkan Tears of the Kingdom, seperti halnya di Breath of the Wild dan Xenoblade Chronicles 3, juga membuka sedikit rasa apresiasi soal cara mereka meletakkan beragam Point of Interest yang walaupun tidak berdekatan, namun tetap terasa padat dan cukup mudah untuk dijangkau satu sama lain. Walaupun akses vertikal kini membantu Anda untuk melihat dan mencari beragam lokasi menarik di sekitar dengan jauh lebih mudah, ini tetap jadi sebuah desain yang pantas diacungi jempol. Anda bisa menemukan shrine di satu lokasi, pepohonan dengan buah-buahan di sudut pandang mata yang terlalu sayang untuk dilewatkan, yang kemudian ketika Anda dekati ternyata juga memuat stable kuda dengan banyak NPC di dalamnya, yang juga ternyata di dekatnya juga memiliki misi sampingan untuk diselesaikan. Desain dunianya memang luas, namun ia tetap memiliki begitu banyak konten di dalamnya untuk menyibukkan Anda di beragam sudut.


Namun tetap harus diakui, bahwa dengan semua hal istimewa yang ia tawarkann di sisi presentasi, terutama dari sisi visual, sulit rasanya untuk mengesampingkan harapan bahwa Tears of the Kingdom butuh dirilis di perangkat hardware yang lebih kuat dan mumpuni untuk mendukung semua pendekatan estetika ini. Melihat keseluruhan sisi presentasi ini penuh jaggies, framerate yang terkadang tidak stabil di beberapa titik, buram, render distance yang begitu rendah, hingga tekstur resolusi rendah membuat kami berharap untuk menemukan versi Remastered yang lebih pantas di masa depan. Sesuatu yang kami yakini akan langsung dipenuhi dan dijual kembali oleh Nintendo begitu penerus Switch muncul.
Berita lebih baiknya lagi? Semua sisi presentasi tersebut juga didukung dengan VA dan soundtrack yang lumayan menggugah di beberapa titik. Sesuatu yang kembali disayangkan karena super kecilnya kemungkinan Nintendo akan melepas OST-OST ini via layanan streaming yang ada seperti halnya publisher game besar lainnya. Sesuatu yang membuat Anda dan kami, kembali meratap.
Selamatkan Dunia dengan Kreativitas!

Di atas kertas, Tears of the Kingdom memang dibangun menggunakan konsep Breath of the Wild sebagai basis. Ini berarti dua hal – pertama, Anda masih menemukan sebuah game petualangan dimana Anda harus menundukkan ragam kroco-kroco Ganon untuk bisa menundukkannya dengan mudah lengkap dengan sistem kerusakan senjata yang kembali. Kedua? Ia masih mengusung konsep physics yang masih luar biasa. Ini berarti Anda tidak selamanya terkunci hanya pada satu solusi terutama saat Anda menyelesaikan puzzle yang ada. Tears of the Kingdom masih efektifnya memfasilitasi pemikiran-pemikiran rasional Anda dengan menggunakan beragam tools dan kekuatan baru yang tersedia.
Kekuatan baru sepertinya memang menjadi nilai jual utama Tears of the Kingdom di atas banyak mekanik yang sebenarnya sudah diperkenalkan sejak era Breath of the Wild, seperti efek kerusakan senjata dan shield yang membuat Anda harus terus-menerus memastikan Anda memiliki stock yang cukup banyak untuk memfasilitasi petualangan Anda. Tidak lagi sekadar bomb atau menghentikan waktu, Link kini memiliki setidaknya 4 kekuatan baru dengan dua di antaranya bisa dibilang mengubah dinamika permainan dengan cukup radikal.
Kedua kekuatan baru yang kami bicarakan di atas adalah FUSE dan ULTRAHAND. FUSE seperti namanya memungkinkan Anda untuk menggabungkan senjata atau shield dengan objek lainnya untuk menghasilkan 3 efek bersamaan: memperkuat status damage, meningkatkan durabilitas sebelum ia hancur berkeping-keping, dan terkadang menghasilkan efek serangan spesifik berdasarkan objek yang Anda sematkan. Sebagai contoh? Menyematkan anak panah dengan mata monster tertentu yang hadir sebagai loot akan membuat si panah memiliki sifat homing, alias mengejar target terdekat yang ia lihat. Atau Anda bisa juga menggabungkan Shield Anda dengan sebuah roket misalnya untuk membuat Anda memiliki tangan roket yang berbasis bahan bakar akan memungkinkan Anda terbang vertikal untuk waktu tertentu. FUSE seperti yang bisa diprediksi dirancang sebagai salah satu ujung tombak ofensif Link nantinya.


Kemampuan baru lainnya – ULTRAHAND bahkan hadir dengan mekanik yang lebih gila. Inti sederhananya? Kemampuan baru ini memungkinkan Anda untuk menggabungkan beragam objek yang ada untuk membangun arsitektur, kendaraan, hingga apapun yang Anda butuhkan untuk menunjang petualangan Anda. Kerennya lagi? Anda juga bisa mengkombinasikannya dengan beragam teknologi dari peradaban Zonai yang bisa Anda dapatkan acak atau lewat mesin gacha raksasa yang tersedia di Sky Island. Hadir dengan beragam fungsi dan fitur, Zonai Devices yang datang dari sekadar sayap raksasa untuk gliding, rocket, setir, hingga sekadar roda ini akan melengkapi, menyempurnakan, dan menyuntikkan fungsi untuk apa yang sudah Anda bangun dengan ULTRAHAND. Kombinasi otak-otak kreatif gamer Tears of the Kingdom bahkan sudah teruji untuk membangun mecha bersenjatakan lengkap mereka, seperti yang mudah Anda temukan di internet dan situs sosial media.
Kehadiran kedua kekuatan baru ini – FUSE dan ULTRAHAND juga menjadi basis untuk banyak puzzle yang ditawarkan oleh Shrine-Shrine, yang seperti di Breath of the Wild, menawarkan kepingan-kepingan yang bisa Anda gabungkan untuk mempertebal jumlah HP atau Stamina Anda di akhir. Ada Shrine yang berfokus pada sisi aksi, dimana seringkali ia akan meminta Anda menggabungkan ragam senjata lemah yang tersedia untuk bertahan hidup. Sementara itu, tidak sedikit pula Shrine yang menuntut Anda untuk berpikir super keras atas nama dengan ULTRAHAND sebagai basis penyelesaian. Berita baiknya? Shrine seperti ini biasanya sudah menyediakan material-material atau teknologi Zonai yang Anda butuhkan untuk menyelesaikannya, yang biasanya dari sekilas pandang biasanya akan bisa diselesaikan dengan sedikit ekstra kecermatan. Selama Anda bisa berpikir rasional, sepertinya tidak sulit untuk menerka kira-kira hal apa yang bisa Anda bangun dan rancang. Namun perlu diinget sekali lagi, solusi puzzle seperti ini selalu fleksibel mengingat seperti yang kami bicarakan sebelumnya, ada banyak interaksi berbasis physics yang bisa Anda tempuh untuk menyelesaikan setiap darinya.
Selain kedua kekuatan baru nan radikal – FUSE dan ULTRAHAND, Link juga akan dibekali dengan dua kekuatan ekstra lainnya – Ascend dan Recall. Kedua fungsi ini walaupun akan sangat membantu perjalanan Anda, nanun tidak pernah terasa seperti sesuatu yang hendak ditonjolkan Nintendo dari beragam desain puzzle dan pertarungan yang ada. Ascend memungkinkan Anda untuk menembus langit-langit struktur, pegunungan, hingga dungeon yang ada dengan otomatis mendarat langsung di bagian atas. Ini membuat akses vertikal menjadi lebih mudah dan cepat tanpa hanya harus mengandalkan aksi memanjat, yang sekali lagi, membutuhkan stamina. Sementara Recall? Ia memungkinkan Anda untuk membalikkan gerak sebuah objek untuk limitasi waktu tertentu, dengan physics tetap tercatat padanya. Recall juga biasanya akan Anda temukan sebagai solusi dari beberapa puzzle yang ada.


Maka dengan kombinasi semua kekuatan baru ini, dimana kreativitas bahkan lebih ditonjolkan lagi, Tears of the Kingdom menemukan bentuk yang familiar sekaligus baru dari seri pendahulunya- Breath of the Wild. Proses eksplorasi akan membantu Anda menemukan banyak hal baru, dari misi sampingan kecil yang hadir menarik seperti membantu menegakkan papan promosi hingga ikut terlibat dalam proses raid bersama warga sekitar untuk menghabisi camp monster yang ada. Anda juga tidak akan jarang bertemu dengan monster-monster lebih kuat yang kini menghuni sudut-sudut Hyrule, dari yang butuh strategi spesifik untuk dikalahkan hingga yang benar-benar akan menguji slot jumlah senjata dan shield yang Anda persiapkan. Tentu saja, akan ada rangkaian misi-misi utama yang harus Anda selesaikan untuk mendorong progress cerita yang ada.

Untuk urusan terakhir ini, Tears of the Kingdom kini juga datang dengan reward baru yang membuat Anda tidak akan lagi merasa tengahmengemban misi berat ini sendirian. Untuk setiap misi utama yang berhasil Anda selesaikan dan biasanya berhubungan dengan kisah desa tertentu, hilangnya Zelda, dan sebuah kuil berbasis elemen yang harus diselesaikan, Anda akan berkesempatan untuk meminjam kemampuan mereka dalam bentuk Spirit. Ini akan membuat kekuatan para Sage ini terus mengikuti Anda dan bisa Anda akses kapan saja pada saat Anda butuhkan. Sebagai contoh? Sage of Wind bisa memanggil angin kencang untuk mendorong glider Anda lebih jauh tanpa harus mengorbankan stamina. Kerennya lagi? Para Sage yang sudah terkumpul ini akan terus aktif ikut membantu Anda menyerang dan melawan musuh selama mereka aktif.