Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Reading time:
September 25, 2023
Mortal Kombat 1 jagatplay 1

Ada sedikit rasa bahagia dan bangga ketika melihat sebuah video game tidak hanya berhasil bertahan hidup selama puluhan tahun lintas generasi platform saja, tetapi juga terus mempertahankan status legendaris-nya. Bahwa ia punya sebuah identitas dan gimmick yang begitu unik hingga ia tidak bisa ditiru oleh siapapun yang eksis setelahnya, bahkan dengan kemungkinan implementasi teknologi yang lebih baik. Hal inilah yang berhasil dicapai oleh Mortal Kombat dari Netherrealm Studios di bawah tangan Ed Boon yang kini memasuki seri utama belasan di platform modern terkini. Namun untuk seri teranyar ini, mereka mengambil keputusan cukup ekstrim untuk membawanya kembali ke angka “1”.

Setelah sempat dikira akan terus melanjutkan angka  belasan yang sudah tercetak sebelumnya, keputusan Netherrealm Studios untuk melepas sang seri terbaru sebagai Mortal Kombat 1 menjadi sebuah langkah yang ekstrim dan cerdas di saat yang sama. Ekstrim karena ini mengindikasikan sebuah konsep soft reboot untuk cerita Mortal Kombat yang selama ini kita kenal. Sementara di sisi lain, cerdas, karena ini jelas mengikuti ending cerita dari Mortal Kombat 11 yang memang berakhir dengan kesempatan untuk meracik kembali apa yang kita kenal dari semesta Mortal Kombat. Semuanya kemudian dikombinasikan dengan mekanik baru bernama Kameo yang diharapkan mampu menawarkan sesuatu yang menyegarkan.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri yang tetap menjadikan mutilasi sebagai solusi? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Mortal Kombat 1 jagatplay 172
Selamat datang di dunia Mortal Kombat baru racikan God Fire Liu Kang.

Di luar angka yang membingungkan dan rasional di saat yang sama, Mortal Kombat 1 memang merupakan sekuel langsung dari Mortal Kombat 11 sekaligus sebuah soft reboot untuk cerita Mortal Kombat yang selama ini Anda kenal. Bahwa setelah kemenangannya melawan Kronika di seri sebelumnya, Liu Kang kemudian meracik ulang sebuah semesta dimana kedamaian adalah sesuatu yang bisa dicapai oleh siapapun. Kekuatan absolut-nya tersebut kemudian ia tanggalkan karena ketakutan bahwa ia akan berakhir seperti Kronika dan ia serahkan kepada Geras. Liu Kang lebih memilih mengemban tugas baru sebagai Penjaga Earthrealm, dengan nama Fire God Liu Kang.

Di semesta baru yang diciptakan Liu Kang ini, Earthrealm dan Outworld tetap harus bertarung secara berkala lewat sebuah turnamen bernama Mortal Kombat seperti di timeline sebelumnya. Yang membuatnya berbeda? Alih-alih dikuasai faksi militer super agresif yang ingin menghancurkan Earthrealm seperti biasanya, Outworld kini dikuasai oleh kekuasaan yang lebih menghormati hasil dan cara kerja Mortal Kombat. Seperti biasanya, menjadi tanggung jawab seorang Liu Kang saat ini untuk memilih perwakilan dari Earthrealm yang kini diserahkan kepada pundak Kung Lao, Raiden, Johnny Cage, dan Kenshi.

Mortal Kombat 1 jagatplay 17
Semesta “damai” racikan Liu Kang ternyata tak berujung sedamai yang ia bayangkan.
Mortal Kombat 1 jagatplay 70
Siapa entitas yang bisa ikut campur dalam urusan absolut ini?

Namun ternyata oh ternyata, terlepas dari kemampuannya yang sempat absolut, semesta baru nan damai yang diciptakan Liu Kang ternyata tidak “seaman” dan “sesempurna” yang ia bayangkan. Terlepas dari usahanya untuk menutup akses sihir ke pihak seperti Shang Tsung dan Quan Chi sebagai solusi, sebuah entitas misterius tiba-tiba muncul dan memberikan akses tersebut. Jelas tujuan sang entitas misterius tersebut adalah untuk membuat Outworld kembali dikuasai oleh pihak-pihak yang lebih brutal seperti timeline-timeline sebelumnya.

Lantas, siapa entitas tersebut? Bagaimana ia bisa menyusup di tengah terciptanya semesta baru dari Liu Kang yang punya kemampuan absolut di kala itu? Apa pula misi akhir dan ambisinya? Semua jawaban tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Mortal Kombat 1 ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…