Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!
Kesimpulan

Kembali membuktikan diri sebagai salah satu franchise game fighting yang setiap seri terbarunya memang pantas diantisipasi, Mortal Kombat 1 terasa seperti sebuah iterasi baru yang membawa franchise ini ke level baru dari sisi presentasi (sekali lagi dengan mengabaikan versi Nintendo Switch), sembari mempertahankan identitas khasnya, yang kemudian dibalut dengan mekanik baru berbasis Kameo yang tentu saja menawarkan sesuatu yang berbeda dan menyegarkan dari sisi kompetitif. Pendekatan sinematik yang ditawarkan di mode campaign sekali lagi menjadi ekstra tambahan pengalaman yang selalu pantas diapresiasi, apalagi dengan reboot semesta yang ditawarkan sembari tetap mendorong cerita dari era Mortal Kombat 11 untuk terus bergerak maju.
Namun sayangnya, sekali lagi Mortal Kombat 1 bukanlah sebuah game fighting yang sempurna. Terlepas dari ragam konsep baru yang hendak mereka sertakan, ada beberapa elemen yang tidak bisa dikatakan berhasil. Pemilihan Megan Fox untuk mengisi rupa dan suara untuk Nitara berujung menjadi sebuah blunder karena kualitas rendah dan kemalasan tinggi yang mengalir kentara. Kehadiran mode baru – Invasions yang seharusnya menarik pun berujung tak menarik dan repetitif karena beberapa keputusan kecil yang untungnya masih bisa dibenahi dengan ragam update di masa depan. Sementara dari sisi gameplay? Kami cukup merasa bahwa keseluruhan pertarungan sedikit terasa lambat, yang bisa jadi dipengaruhi oleh game fighting lainnya yang sempat kami cicipi dalam dua atau tiga tahun terakhir ini.
Namun di luar kelemahan-kelemahan tersebut, Mortal Kombat 1 tetap datang dengan apa yang Anda inginkan dari sebuah seri baru franchise ini: sebuah game fighting kompetitif seru yang memanjakan mata, menyegarkan, dan pada akhirnya selalu menitikberatkan solusi hanya pada mutilasi.
Kelebihan

Sisi visual memesona (untuk versi non-Nintendo Switch)
Pendekatan cerita reboot cukup menarik untuk dinikmati
Sistem Kameo menawarkan sesuatu yang baru
Desain ulang karakter ikonik yang berujung manis, termasuk dari ragam jenis serangan baru
Brutalitas tanpa kompromi yang tetap dipertahankan
Ragam item kosmetik dengan desain keren untuk dikejar
Progression kini “ditempelkan” pada tiap karakter dan seberapa sering frekuensi Anda menggunakan mereka
Cerita banyak mengeksplorasi Outworld
Kekurangan

Megan Fox sebagai Nitara
Invasions yang berujung repetitif
Keseluruhan pengalaman bertarung bisa terasa lambat, apalagi jika dibandingkan dengan game fighting lain
Implikasi akhir mode cerita untuk konsep Mortal Kombat di masa depan yang mengkhawatirkan di mata kami
Cocok untuk gamer: penggemar Mortal Kombat, yang menginginkan game dengan visualisasi penuh brutalitas tanpa batas
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game fighting dengan konsep combo lebih sederhana, mudah mual melihat potongan tubuh dan darah
Screenshot
4K dengan Playstation 5

























