Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!
Atur Sendiri Tingkat Kesulitan

Walaupun terhitung sebagai game RPG menantang, apalagi dengan damage musuh biasa yang tidak sulit untuk mengikis 30-40% dari total HP Anda jika Anda gagal menangkis dengan timing yang tepat, Sea of Stars memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun demikian, Anda yang khawatir akan berujung frustrasi dan menyerah dengan game ini sebenarnya tidak perlu banyak cemas. Apa pasal? Sang developer sebenarnya memberikan Anda kebebasan cukup besar untuk menentukan dan memilih tingkat kesulitan Anda sendiri.
Dari yang “tidak sengaja” seperti sistem kenaikan level yang ia usung, misalnya. Berbeda dengan kebanyakan game RPG lawas yang akan secara otomatis mendistribusikan status ekstra untuk karakter Anda setiap kali naik level, Sea of Stars memberikan Anda kesempatan untuk memilih sendiri satu ekstra atribut tambahan ke setiap karakter setiap kali kenaikan level tersebut terjadi. Status yang Anda pilih secara konsisten tentu akan menentukan seberapa sulit perjalanan Anda. Sebagai contoh? Jika setiap kenaikan level Anda selalu memilih +HP setiap kali opsi itu tersedia dan tak ambil pusing dengan status lain, maka karakter Anda akan lebih bisa diandalkan untuk bertahan hidup dari ragam jenis serangan dan sumber frustrasi yang kami bicarakan sebelumnya.

Akan tetapi, Sabotage Studio juga mengusung sebuah sistem khusus untuk mengatur tingkat kesulitan yang memang berpengaruh langsung. Uniknya? Mereka tidak sekadar menyederhanakannya menjadi opsi konvensional: Easy, Normal, dan Hard seperti biasanya. Mereka justru mengimplementasikan sebuah sistem bernama Relic.
Diposisikan bak aksesoris yang bisa Anda dapatkan via eksplorasi atau Anda beli di toko dengan harga tertentu, Relic akan membuka opsi di luar sistem equipment yang memungkinkan Anda memodifikasi bagaimana satu elemen spesifik game bekerja. Ada yang benar-benar terasa signifika dan esensial, seperti Relic yang selalu mengembalikan Anda ke 100% HP setiap kali Anda selesai bertarung dengan siapapun, atau yang akan membantu Anda melakukan block otomatis, atau yang akan membuat Anda bisa menyerang dua kali setiap turn. Setiap dari Relic ini secara rasional, tentu akan langsung menurunkan tingkat kesulitan Sea of Stars secara signifikan.
Yang menarik? Ia datang dengan kebebasan untuk menghidupkan dan mematikan efeknya kapanpun Anda inginkan, sehingga Anda selalu bisa memanfaatkannya di momen-momen tertentu saja jika Anda memang butuh. Anda juga akan bertemu dengan Relic berbeda yang tidak akan terasa sebegitu signifikan, namun tetap punya pengaruh kuat. Sebagai contoh? Ada Relic yang mempengaruhi berapa persentase ekstra EXP yang bisa Anda dapatkan atau Relic yang akan memberi tahun Anda jika masih ada peti harta karun yang belum Anda buka misalnya. Seperti Relic super signifikan sebelumnya,Anda juga bisa mematikan dan menghidupkannya kapanpun Anda inginkan.


Bagian terbaik adalah fakta bahwa menggunakan atau memanfaatkan setiap Relic ini tidak akan diikuti dengan sistem penalti atau konsekuensi negatif apapun. Ia didesain sedemikian rupa untuk memastikan gamer-gamer yang kesulitan menyelesaikan Sea of Stars untuk menentukan sendiri kemudahan seperti apa yang mereka butuhkan. Namun harus diakui, bagi gamer-gamer veteran RPG yang ada, mengaktifkan satu saja dari Relic ini memang terasa tengah menikmati “Cheat dari Surga” yang terasa tak etis digunakan, terlepas dari fakta bahwa seperti yang kami bicarakan sebelumnya, ia tidak memberikan penalti apapun.
Maka seperti yang bisa Anda prediksi, keluhan soal tingkat kesulitan yang kami bicarakan di sesi sebelumnya sepenuhnya terjadi karena kesalahan kami. Kesalahan kami untuk tunduk pada “harga diri” hingga kami menolak untuk menggunakan Relic apapun yang tersedia atas nama untuk menikmati pengalaman Sea of Stars yang kami anggap “seharusnya”. Bahwa pada akhirnya kami berujung hanya mengaktifkan Relic untuk sensor deteksi harta karun dan EXP +20% saja yang menurut kami tak sulit Anda temukan di game-game RPG lain. Ini membuat rasa puas kami tetap terjaga, sembari menihilkan rasa “curang” yang entah mengapa tak mau hilang. Tetapi sekali lagi, ini adalah opsi yang pantas diapresiasi.
Kesimpulan

Sea of Stars tampil sebagai game RPG indie yang memesona, dimana semua elemen yang ia tawarkan berada dalam kualitas yang pantas untuk dirayakan. Hal di level permukaan seperti sisi presentasi visual misalnya datang dengan gaya pixel art yang cocok sembari tetap memastikan detail dan momen emosional berjalan super efektif lewat ragam pendekatan yang berbeda. Ia juga datang dengan sistem turn-based yang ternyata tak mudah dan butuh strategi tersendiri untuk ditundukkan, walaupun harus diakui ia siap meninggalkan rasa frustrasi di beberapa titik. Semuanya kemudian disempurnakan dengan sensasi rasa RPG klasik yang diakomodasi baik, bahkan dari sisi eksplorasi sekalipun.
Namun tetap bukanlah game RPG yang sempurna. Selain proses balancing musuh yang sedikit dipertanyakan apalagi soal damage dan turn singkat yang tidak memberikan ruang bagi Anda untuk membatalkan serangan spesial mereka, Sea of Stars juga terasa gagal istimewa seperti halnya desain karakter. Sulit juga rasanya untuk mengabaikan perasaan bahwa ceritanya sedikit bertele-tele dan dragging terutama ketika Anda mulai masuk ke arc-arc terakhir. Kami juga cukup kecewa dengan kualitas musik yang alih-alih mereplika sensasi nostalgia game lawas, justru hadir dengan looping yang terdengar cukup kasar untuk bisa dinikmati.
Walaupun demikian, dengan fakta bahwa ia kini tersedia untuk Playstation Plus dan Xbox / PC Game Pass untuk dinikmati, apalagi dengan harga cukup terjangkau di luar kedua layanan tersebut, tidak ada alasan rasanya bagi gamer penggemar RPG untuk tidak melirik game yang satu ini. Sea of Stars tampil sebagai game RPG baru dengan paket lengkap cita rasa klasik yang mungkin sudah lama Anda rindukan.
Kelebihan

Desain dunia yang unik dan menarik
Sisi cerita juga disajikan dalam bentuk film animasi yang keren
Sistem battle butuh strategi dan tidak semudah yang dibayangkan
Eksplorasi dan puzzle tetap jadi bagian elemen gameplay utama
Sensasi RPG klasik yang kuat
Desain monster, terutama untuk ragam boss utama, terlihat menyeramkan dan mengancam
Skill yang butuh interaksi dari gamer untuk digunakan.
Momen emosional diberikan ruang dan waktu untuk efektif
Mini-game yang ditawarkan cukup menyenangkan
Sistem modifikasi tingkat kesulitan via Relic yang lebih detail
Kekurangan

Desain karakter utama tidak terasa istimewa
Looping musik terdengar kasar dan mengganggu
Sistem battle butuh balancing, apalagi untuk serangan spesial dengan turn singkat
Cerita terasa dragging di akhir-akhir
Sulit untuk mengesampingkan rasa “curang” saat menggunakan Relic alih-alih dilihat sekadar sebagai modifier tingkat kesulitan
Cocok untuk gamer: yang mencintai game RPG turn-based, menyukai game RPG dengan tingkat kesulitan tinggi
Tidak cocok untuk gamer: yang mudah frustrasi tetapi punya harga diri terlalu tinggi untuk menggunakan modifier, tidak suka dengan game berbasis pixel-art