Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!
Varian Jadi Daya Tarik Utama!

Dari sisi gameplay, terlepas dari sistem ganti kendaraan darat, air, dan udara yang sudah jadi khas The Crew dan dipastikan kembali di Motorfest ini, game ini memang tidak punya keistimewaan sama sekali. Ia hampir datang dengan konsep dan sensasi game racing arcade yang sudah seringkali Anda temukan di puluhan judul game racing lainnya. Namun setidaknya, untuk urusan yang satu ini, mereka tetap mampu menawarkan sensasi balap yang memuaskan untuk terus dinikmati dan dinikmati. Lantas, apa yang menjadi kekuatan utama The Crew Motorfest? Jawabannya ada pada variasi track yang ia tawarkan.
The Crew Motorfest sendiri membagi pengalaman membalapnya lewat rangkaian track yang mereka sebut sebagai Playlist. Anda bisa menyederhanakannya sebagai sebuah kategorisasi spesifik soal pengalaman balap seperti apa yang bisa Anda antisipasi darinya, yang untungnya tidak terkunci hanya pada soal “keindahan / kedamaian” pulau Hawaii yang memang harus diakui akan mudah terasa basi jika terus dieksploitasi. Varian konsep dan tema yang ditawarkan oleh Playlist ini hadir cukup beragam, dengan beberapa bahkan memiliki gimmick-nya sendiri, yang membuat keseluruhan pengalaman The Crew Motorfest menjadi lebih menyegarkan.


Sebagai contoh? Ada sebuah Playlist yang memang difokuskan pada Liberty Walk – kustom untuk beragam mobil Jepang yang kemudian aksi track-nya dihiasi dengan neon-neon bertema Jepang yang kentara di sana. Ada pula sebuah Playlist yang melibatkan persona Youtube besar seperti Donut Media yang fokus kontennya memang mengarah untuk pembuktian mana mobil yang lebih baik di antara dua varian yang biasanya ikonik atau legendaris. Ada pula Playlist yang seperti bisa diprediksi, difokuskan untuk aksi jelajah jarak jauh yang memang difokuskan agar Anda bisa menikmati alam liar dan pemandangan yang ditawarkan oleh sang pulau. Ada pula Playlist yang seperti kami bicarakan sebelumnya, difokuskan pada penelitian dan pengenalan mobil-mobil kece berkekuatan elektrik.
Setiap Playlist ini akan punya beberapa misi yang harus diselesaikan dengan biasanya memuat reward ekstra seperti mobil tambahan, EXP ekstra, hingga uang yang tentu saja bisa dibelanjakan untuk membeli mobil atau kendaraan yang lain. Asyiknya lagi? Anda yang mungkin sudah tercuri hatinya oleh game ini juga bisa terus mendorong Playlist ini hingga “mentok” mengingat ia kemudian berfungsi layaknya semacam battle pass setelah inisiasi misi-misi cerita di awal tersebut. Akan ada konsep seperti Challenge misalnya, yang punya perintah spesifik untuk diselesaikan, dan siap untuk memberikan kepada Anda reward yang ada jika Anda berhasil menggapainya.


Dengan sistem Playlist seperti ini, The Crew Motorfest memang berhasil menawarkan pengalaman bermain cukup bervariasi untuk menghabiskan waktu Anda. Namun sayangnya, harus diakui pula, bahwa tidak semua Playlist punya kualitas yang serupa. Kami misalnya, sangat menyenangi Playlist Liberty dengan aura balap liar Jepang yang mengingatkan Anda pada film seperti Tokyo Drift misalnya. Namun di sisi lain, kami sama sekali tidak menikmati konsep yang ditawarkan oleh Playlist mobil elektrik yang di banyak kesempatan berujung datang dengan misi dan “gimmick” mengantarkan mobil ke area tertentu tanpa terkena damage hingga titik tertentu, yang kemudian diikuti dengan aksi balap biasa. Kami juga berujung membenci beberapa set Playlist, terutama untuk aksi terbang dengan pesawat, yang biasanya berujung dengan track yang butuh waktu hingga belasan menit untuk diselesaikan tanpa banyak variasi tantangan di dalamnya. Jenis track yang kami favoritkan? Tentu saja Drag Race yang singkat, seru, padat, dan jelas.
Jika ada satu fitur yang kami sambut dengan tangan terbuka dan membuat pengalaman The Crew Motorfest menjadi jauh lebih bisa ditoleransi adalah sistem “pinjam” kendaraan yang selalu tersedia setiap kali Anda tidak memiliki kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan yang dituntut si Playlist. Ada banyak game racing di luar sana yang mungkin saja “mengunci” konsep seperti ini dengan kebutuhan untuk membeli secara manual lebih dahulu mobilnya, yang berarti menuntut Anda mengumpulkan EXP atau uang yang cukup, yang berarti mendorong Anda harus melewati proses grinding panjanglebih dulu. Dikombinasikan dengan sistem tingkat kesulitan yang bisa Anda modifikasi, aksi “pinjam” kendaraan ini tidak akan lantas menganulir kesempatan untuk tetap menang, walaupun dengan reward lebih kecil. Sistem upgrade performa kendaraan juga bisa didapatkan dengan hanya menang saja.


Walaupun demikian, seperti yang bisa diprediksi, Ubisoft tentu punya akal untuk mendorong sistem monetisasi ekstra di The Crew Motorfest yang untungnya bagi pengalaman bermain kami, tidak terasa seperti keharusan dan paksaan. Namun bagi Anda yang hendak mengumpulkan ratusan kendaraan yang mereka persiapkan, yang notabene akan butuh grinding super panjang di beragam Playlist untuk mengumpulkan uang yang cukup, Anda selalu bisa membeli mata uang premium untuk langsung mengamankan mereka dan membangun library kendaraan mewah, kuno, atau unik Anda sendiri.
Kesimpulan

The Crew Motorfest tampil sebagai game racing yang menyenangkan di mata kami, namun harus diakui, gagal menawarkan sesuatu yang benar-benar berbeda dan istimewa jika dibandingkan dengan game racing arcade yang lain. Apresiasi tinggi memang pantas diarahkan untuk representasi visual Hawaii-nya yang indah dan penuh dengan landmark unik di dalamnya, yang juga bisa Anda eksplorasi bebas atau sekadar nikmati sebagai track yang sudah ditetapkan sebelumnya. Konsep Playlist yang didorong memang tidak datang dengan kualitas yang setara, namun tetap menawarkan cukup banyak variasi untuk membuat keseluruhan pengalaman Anda menyegarkan, apalagi mengingat beberapa jenis balapan punya gimmick-nya sendiri sendiri.
Akan tetap The Crew Motorfest juga tidak bisa dibilang game racing yang sempurna. Kita bicara dari masalah presentasi visual seperti kota yang sepi hingga urusan audio seperti narator yang lebih banyak terasa mengganggu daripda menggugah adrenalin Anda saat balap. Kualitas Playlist yang tidak konsisten kualitasnya dengan microtransactions yang juga didorong juga ekstra masalah lain. Ekstra kelemahan lain yang sempat membuat kami frustrasi? Entah karena alasan apa, The Crew Motorfest memutuskan untuk tidak mengizinkan Anda mengakses fitur Fast Travel untuk langsung bergerak dari satu event ke event lainnya sebelum Anda menyelesaikan sejumlah Playlist. Ini membuat Anda yang belum membuka opsi pesawat misalnya, harus berkendara manual dengan mobil yang notabene, selalu punya jarak yang jauh.
Dengan apa yang ia tawarkan saat ini, seperti kami judul yang kami pilih di atas, The Crew Motorfest tetaplah sebuah game racing arcade yang menyenangkan, seru, dan membahagiakan apalagi dengan opsi tingkat kesulitan yang mudah untuk dimodifikasi. Namun di sisi lain? Seperti halnya seri The Crew sebelumnya, ia gagal membuktikan diri sebagai sebuah produk yang sebegitu unik dan istimewanya harus Anda miliki sejak hari pertama. Ini akan jadi game racing yang akan jauh lebih Anda nikmati di tingkat harga lebih rasional nantinya.
Kelebihan

Representasi Hawaii yang indah dengan ragam landmark
Sensasi racing arcade yang memuaskan
Konsep Playlist memastikan cukup banyak varian track dan tema yang menyegarkan
Cukup banyak varian kendaraan untuk dikendarai
Sistem “pinjam kendaraan” membuat game ini tidak terasa grindy untuk hanya menyelesaikan Playlist
Suara mobil dan pilihan OST yang solid
Kekurangan

Suara narator yang lebih mengganggu daripada menggugah
Tidak semua Playlist punya kualitas yang setara
Microtransactions agak terlalu jelas “didorong”
Sistem fast travel dikunci dan butuh progress lama sebelum tersedia
Track yang butuh belasan menit hingga puluhan menit untuk diselesaikan tak terasa memuaskan
Cocok untuk gamer: pencinta seri The Crew, menginginkan game racing arcade dengan setting yang indah
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game racing revolusioner, yang membutuhkan cita rasa simulasi yang lebih kuat