Review Assassin’s Creed Mirage: Balik Klasik, Balik Asyik?
Masalahnya? Terlalu Mudah

Secara logis, dari sisi desain, untuk mendorong Anda agar lebih fokus menggunakan stealth alih-alih berperang terbuka adalah dengan membuat musuh sebegitu mengancamnya hingga Anda tidak lagi punya solusi lain yang lebih rasional untuk bergerak secara sembunyi-sembunyi. Mengancam di sini tentu saja tidak lantas membuat para musuh misalnya bisa membunuh Anda secara instan. Mengancam di sini bisa berarti membuat aksi Anda menjadi lebih repot karena harus bertarung melawan 1 camp musuh sekaligus misalnya, atau membuat target utama Anda kini tiba-tiba berpindah ke lokasi lebih jauh yang butuh ekstra usaha untuk dicapai. “Hal-hal kecil” seperti ini akan membuat stealth menjadi lebih berharga.
Permasalahannya di Mirage? Ia masih sangat toleran pada aksi perang terbuka daripada stealth itu sendiri, hingga sisi ancaman tersebut tidak terlalu berasa. Dari sisi mekanik saja misalnya, dimana damage bergantung pada equipment yang Anda gunakan berbasis kembali, sistem bar HP, Anda tidak akan sulit untuk menundukkan musuh yang ada. Sistem parry dengan window besar saat menangkis serangan musuh akan menjamin instant kill untuk sang target. Parahnya lagi? Variasi musuh sebegitu terbatasnya: melee pedang, melee tombak, brute, penyembur api, dan satu pasukan elite berarti akan membuat Anda bertemu dengan varian-varian musuh itu lagi, yang gerak-geriknya sudah Anda hafal di luar kepala. Ini membuat aksi bertarung kian mudah.


Mirage juga sangat-sangat “bertoleransi” pada aksi stealth yang gagal dengan tetap menyuntikkan limitasi pasukan yang aktif jika Anda ketahuan. Sebagai contoh? Jika Anda tengah berada di sebuah area yang dilarang misalnya dan Anda ketahuan, perang terbuka terjadi, maka maksimal mungkin akan hanya ada sekitar 4-6 pasukan yang akan berusaha menghabisi Anda. Suara dentingan pedang dan keributan itu tidak lantas serta-merta membuat semua pasukan di area sana tiba-tiba mendatangi Anda. Lebih “asyiknya” lagi? Begitu 4-6 pasukan yang mawas kehadiran Anda tadi berujung dibunuh, Anda akan langsung otomatis kembali ke posisi “aman” dan bisa melanjutkan kembali aksi Stealth Anda.
Assassin’s Creed Mirage sendiri sebenarnya berusaha membuat aksi ketahuan seperti ini punya konsekuensi lebih fatal dengan sistem “Notoriety” yang bisa Anda sederhanakan bak sistem buronan ala game GTA, dimana semakin sering Anda ketahuan, semakin tinggi level Notoriety Anda, semakin sulit pula ancaman yang mengejar Anda dan pada akhirnya berusaha membunuh Anda. Notoriety ini akan terus bertahan bahkan ketika Anda keluar misi sekalipun. Permasalahannya? Membersihkan dan menghilankan Notoriety ini benar-benar mudah dan tak butuh banyak effort. Pertama, Anda hanya butuh merobek setidaknya tiga poster buronan yang notabene jaraknya berdekatan karena desain kota Baghdad yang kecil. Kedua? Anda bisa membayar penyiar berita dengan Khidmah Tokens yang selalu bisa Anda distribusikan ke sana karena fungsi lain yang tak seberapa penting. Atau ketiga? Notoriety ini juga akan hilang otomatis jika Anda berhasil menghabisi sang pasukan elite yang mengejar Anda di puncak Notoriety. Musuh ini sulit memang, namun selama Anda punya setidaknya dua item penyembuh, ia tidak akan banyak berkutik.


Masih belum cukup mudah? Assassin’s Creed Mirage juga akan mempersenjatai Anda dengan beragam tools serangan jarak jauh yang akan membantu Anda mempertahankan status stealth bahkan dengan lebih mudah lagi. Setiap tools ini juga bisa Anda perkuat dengan resource tertentu, yang membuat mereka lebih efektif dan mematikan. Sebagai contoh? Throwing Dagger kini punya fungsionalitas untuk membuat mayat yang terbunuh untuk langsung menjadi abu, sehingga tidak akan memicu kecurigaan dari musuh yang lain. Atau Anda bisa membuat Blowing Dart Anda kini punya efek tidur permanen yang sebenarnya tak berbeda dengan efek kematian, hanya sifatnya non-lethal saja. Kombinasi keduanya saja, ditambah dengan cukup mudah dan murahnya Anda mendapatkan ammo, tidak ada ancaman yang terlalu “besar” bagi aksi Basim di Assasssin’s Creed Mirage.
ANDA MASIH KESULITAN? Tenang, Mirage siap membawa level kesulitan ini bahkan lebih rendah lagi dengan sebuah “jurus” baru stealth bernama Assassin’s Focus yang bisa membuat Basim melakukan teleport secara instan dan membunuh semua target yang sudah Anda pilih sebelumnya di saat itu juga, mirip dengan fungsi Dead Eye di Red Dead Redemption dengan ekstra teleport di dalamnya. Bisa diperkuat lewat satu jalur khusus di pohon skill, ini adalah jurus paling Overpowered di semua game Assassin’s Creed. Parahnya lagi? Anda bisa mengisi bar Focus dengan cukup mudah, dengan hanya membunuh stealth musuh yang Anda temui. Parah parahnya lagi? Ada pohon skill dan equipment yang akan membuat bar Focus ini bahkan lebih mudah dan cepat terisi, yang membuat Anda selalu punya akses ke Assassin’s Focus ini.

Maka dengan semua kombinasi sistem ini, stealth, walaupun jadi fokus di Assassin’s Creed Mirage lewat ragam desain yang ada, tidak lantas terasa lebih signifikan atau penting dibandingkan dengan seri-seri Assassin’s Creed lawas. Ia masih punya ruang toleran yang begitu besar bagi Anda yang gagal untuk menyelesaikan misi Anda secara sembunyi-sembunyi sembari mengakomodasi ragam aksi stealth yang lebih mematikan dan tanpa resiko bak makanan cepat saji.
Kesimpulan

Dengan menawarkan sisi stealth yang lebih dominan, Assassin’s Creed Mirage memang hendak mereplika cita rasa klasik yang sempat ditawarkan oleh seri-seri lawasnya. Di setidaknya awal jam permainan, dengan minimnya akses kekuatan baru dan tool, ancaman tersebut memang jelas nyata dan membuat stealth jadi solusi yang rasional. Namun seiring progress bergerak dan lebih banyak mekanik terbuka, semakin paham pula Anda bahwa Mirage tidak bisa lagi “mundur” ke belakang. Bahwa ia menyajikan begitu banyak elemen-elemen modern yang tersedia di seri-seri Assassin’s Creed modern yang kemudian perlahan tapi pasti membuat sisi stealth ini tumbuh kembali menjadi sekadar “opsi” dan kehadiran. Sebuah keputusan yang menarik namun juga bisa mengecewakan bagi beberapa kelompok gamer yang lain.
Pengalaman stealth ini juga diperburuk dengan beberapa hal lainnya yang berujung mencederai pengalaman yang ada. Sebagai contoh? MIrage jga menyediakan aksi Chain Assassination yang memungkinkan Anda untuk membunuh beberapa target dalam satu sekuens tertentu, terutama di jarak dekat. Permasalahannya? Aksi dan animasi fitur ini tidak pernah halus dan mulus. Jika Anda memburu dua musuh yang berdekatan misalnya, membunuh satu musuh akan selalu membuat satu musuh berdekatan lainnya sadar sebelum Chain Assassination menghabisi mereka. Ini akan selalu membuat Anda masuk dalam status “ketahuan” selama sepersekian detik, yang membuat Chain Assasination tak pernah bisa digunakan jika ekstra reward Contract Anda misalnya menuntut Anda untuk tidak boleh ketahuan sama sekali. Ini cukup membuat rasa frustrasi muncul bersama dengan kelemahan lainnya.
Walaupun demikian, bagi gamer-gamer yang sudah benci dan muak dengan pendekatan action RPG dan luasnya peta Odyssey atau Valhalla, Assassin’s Creed Mirage memang datang sebagai obat penawar yang super efektif. Ia tidak lantas terjun kembali ke “cita rasa lawas” memang, namun pendekatannya yang lebih kecil, lebih ringkas, dengan replika sensasi stealth yang akurat di banyak tempat membuatnya pesona Assassin’s Creed masa lampau yang memang sempat hilang.
Kelebihan

Kota Baghdad tua yang memanjakan mata dan telinga
Stealth kembali jadi gaya gameplay yang ditonjolkan
Dukungan bahasa Arab untuk sensasi permainan lebih otentik
Peta yang jauh lebih “bersih” dari ikon-ikon
Permainan dan cerita terasa lebih fokus daripada Odyssey atau Valhalla yang “membludak”
Kekurangan

Chain Assassination tidak selalu mulus
Aksi bunuh diam-diam dari balik dinding juga tidak selalu berhasil, berakhir dengan serangan terbuka karena tombol tekan yang sama
Tingkat kesulitan terlalu mudah jika menggunakan tools dan Assassin’s Focus
Varian musuh terlalu sedikit
Cocok untuk gamer: penggemar Assassin’s Creed lawas, muak dengan dunia Assassin’s Creed yang terlalu luas dan dihujani ikon
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan kisah mitologi lebih kuat, yang mencintai aksi bongkar pasang equipment ala game RPG