Review Honkai Star Rail: Ketagihan Naik Kereta Bintang!
Event Sampingan yang Mengejutkan
Sebagai game berbasis gacha, Honkai: Star Rail sebenarnya tidak perlu mengeluarkan resource sebegitu banyak untuk berfokus pada misi dan event-event sampingan. Selama cerita utama mereka sudah solid sejak awal dan desain waifu / husbando yang ia tawarkan memang cukup menggoda, aliran pendapatan sepertinya bisa mereka nikmati tanpa masalah. Namun pada akhirnya, miHoYo ternyata memberikan ekstra kerepotan dan kerja keras untuk memastikan aspek yang satu ini tidak hanya hadir bagi gamer untuk mengumpulkan sedikit mata uang gacha, tetapi juga bisa dinikmati.
Maka kami harus mengakui cukup terkejut dan takjub dengan variasi ragam misi sampingan yang ditawarkan oleh Honkai:Star Rail itu sendiri. Bahwa tidak berujung terjebak pada desain-desain sederhana seperti disuruh mengumpulkan dan menyerahkan sejumlah item ke NPC, sekadar bertarung melawan musuh spesifik, atau sekadar berbicara dengan satu dua pihak saja, ia datang dengan konten yang lebih variatif.
Sebagai salah satu contoh? Anda akan bertemu dengan sebuah misi sampingan dimana Anda dimintai tolong untuk memimpin proses revitalisasi sebuah museum yang sepi pengunjung. Anda akan diminta untuk tidak hanya merekrut dan memperkerjakan orang-orang yang sesuai saja dengan beragam jenis pameran di dalam museum, Anda juga terkadang harus mengambil sendiri item-item penuh nilai sejarah yang hilang. Misi lainnya misalnya meminta Anda untuk membantu menggairahkan pasar agar ramai kembali sembari memastikan jalur distribusi tetap lancar tanpa masalah, yang kemudian diterjemahkan menjadi mini-game susun-menyusun objek yang cukup menguras isi kepala. Mini-game terfavorit kami? Sebuah game pertarungan ala Pokemon dimana Anda diminta untuk menyusun dan mengumpulkan tim monster Anda sendiri melawan tim monster lain hingga ke titik sang jawara utama. Siapa yang mengira misi seperti ini juga punya elemen strategi yang solid.
Misi-misi sampingan yang ia tawarkan juga secara mengejutkan cukup banyak yang berkaitan dengan satu karakter spesifik yang kerennya lagi punya cerita yang cukup menyentuh. Bahwa hal ini membuktikan bahwa terlepas dari fakta bahwa mereka adalah karakter-karakter bintang empat yang bisa saja Anda lewatkan begitu saja dari tim Anda, mereka tetap bernilai dan berharga. Kami sendiri tidak malu mengakui bahwa misi yang memperlihatkan Pela menangis dan juga motivasi seorang Luka bertarung di arena membuat hati kami terenyuh. Ada sedikit air mata jatuh di sana.
Sayangnya, kualitas misi sampingan ini tidak bisa dibilang konsisten merata, dimana biasanya hanya misi-misi untuk para karakter saja yang terasa spesial. Banyak misi sampingan lain yang terasa seperti “penghalang” antara Anda dan Stellar Jade saja, yang membuatnya terasa begitu bertele-tele. Ini cukup membuat jenuh.
Lebih Nyaman Daripada Genshin Impact
Sebelum Anda melempar batu ke arah kami hanya karena kami mengungkapkan pendapat, perlu kami tegaskan lagi, bahwa di sesi review yang satu ini benar-benar didasarkan pada pengalaman pribadi kami. Kami termasuk gamer yang sempat mencicipi Genshin Impact di generasi awal dan memutuskan untukberhenti karena ia mulai terasa seperti sebuah pekerjaan melelahkan alih-alih sebuah video game. Ada usaha untuk kembali, namun karena lain dan satu hal, kami berujung tidak menikmati usaha kembali tersebut, dan lagi-lagi meninggalkan Genshin Impact. Namun sejauh ini, dengan waktu gameplay nyaris menyentuh 100 jam dalam waktu 2-3 minggu bermain, hal ini tidak terjadi pada sesi Honkai: Star Rail kami.
Salah satu kontributor utama adalah sistem Auto-Battle yang ia tawarkan dan kesempatan untuk mempercepat animasi hingga 2x lebih cepat. Walaupun terasa seperti sebuah fitur standar yang sudah tersedia di banyak game, ini membuat pengalaman Honkai: Star Rail kami menjadi sesuatu yang terasa jauh lebih santai dibandingkan Genshin Impact, dimana Anda memang butuh meluangkan waktu dan memfokuskan perhatian untuk setiap proses eksplorasi dan pertarungan yang ada. Konsep dunia yang didesain terpotong dalam bentuk koridor juga membuat kami lebih mengapresiasi pendekatan yang diusung oleh game teranyar miHoYo tersebut.
Namun salah satu yang membuat kami jauh lebih mencintai Honkai: Star Rail dibandingkan dengan Genshin Impact ketika kami berhenti bermain adalah proses mengumpulkan resource yang dibutuhkan untuk meningkatkan ragam level karakter. Kami masih ingat betapa melelahkan dan membosankannya ketika kami hendak memperkuat Qiqi di Genshin, yang salah satu syaratnya adalah puluhan bunga yang tumbuh di beragam tebing yang ada. Mengumpulkan mereka tanpa sistem auto berarti kebutuhan untuk menyediakan waktu khusus hanya untuk melakukannya. Sementara di Honkai: Star Rail? Selain opsi crafting dan navigasi cari resource yang mudah, kebutuhan resource ini sebagian besar terkunci di pertarungan dari ragam lokasi yang sekali lagi, bisa Anda selesaikan dengan Auto.
Kami juga mengapresiasi pendekatan misi harian dari Honkai: Star Rail yang bisa Anda selesaikan dalam hitungan menit saja. Kami masih ingat bagaimana di Genshin Impact versi awal (versi dimana kami berhenti), misi-misi ini terkadang bisa memakan waktu 20 menit sendiri jika memang kombinasi misi yang dituntut terhitung cepat dan mudah. Di Honkai: Star Rail, sekali lagi, mengingat ia selalu berisikan satu atau dua tugas yang bisa diselesaikan secara bersama-sama, ia sama sekali tak terasa menuntut banyak waktu Anda.
Tentu saja, pengalaman kami ini bisa jadi berujung bias, karena membandingkan sebuah kondisi Genshin Impact versi “lama” dimana kami berhenti dengan Honkai: Star Rail, dimana besar kemungkinan bahwa apa yang kami keluhkan di sini memang sudah tersedia atau diperbaiki di sana. Namun untuk saat ini, pada saat review ini ditulis, kami berujung lebih menikmati pengalaman kami bersama Honkai: Star Rail di awal daripada Genshin Impact di awal.
Tapi apakah Honkai: Star Rail lebih superior di semua sisi? Sayangnya tidak. Jika ada satu hal yang bisa kami keluhkan dari game ini adalah soal betapa jelasnya disparitas kekuatan antara karakter-karakter di Special Banner (Bintang Lima) dengan karakter bintang empat non-support. Sebagai contoh?Karakter damage utama. Membandingkan karakter seperti Jing Liu dan Dan Heng bertanduk dengan karakter damager bintang empat seperti Sushang misalnya benar-benar terasa seperti membandingkan bumi dan langit, dimana karakter-karakter bintang lima ini didesain tidak hanya punya damage super tinggi namun bisa meratakan banyak musuh sekaligus. Oleh karena itu, “tuntutan” untuk melakukan pull karakter seperti ini terasa esensial alih-alih sekadar pilihan. Sementara di Genshin Impact? Anda tak sulit menemukan orang-orang yang masih menggunakan karakter bintang empat dengan relevansi tinggi di patch terbaru sekalipun. Ini membuat Genshin terasa lebih berimbang.