Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Reading time:
November 23, 2023

Potensi Tak Tergali

Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 60
Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan Beyond the Dawn dengan baik adalah menyajikan konsekuensi dari peleburan Dahna dan Rena yang secara rasional memang tak seharusnya mulus.

Kembali ke dunia yang ditawarkan oleh Tales of Arise memang adalah kesempatan yang akan selalu kami terima dengan tangan terbuka, apalagi sebagai gamer yang mencintai versi dasarnya. Apalagi kita berpotensi untuk menyelami lebih dalam soal konsekuensi dari tindak “kepahlawanan” kita sebelumnya yang memang secara rasional seharusnya tidak akan berjalan sehalus dan seelok yang dibayangkan. Berita baiknya? Walaupun hadir dalam kapasitas terbatas, namun setidaknya Beyond the Dawn berhasil memotret masalah sosial dan budaya yang lahir dari peleburan Dahna dan Rena dengan cukup baik. Fakta bahwa kota yang berbeda memberlakukan kebijakan dan solusi unik mereka masing-masing juga sesuatu yang kami sambut dengan baik.

Alasan lain untuk kembali tentu saja menikmati sensasi action RPG solid-nya yang super seru dan menyenangkan di mata kami. Dengan save data dari versi dasar yang bisa Anda bawa untuk langsung memainkan karakter yang langsung berada di level tinggi bersama equipment mumpuni, ragam strategi yang Anda tempuh di versi dasar masih berlaku di sini. Sebagai contoh? Kami masih tetap mengandalkan Rinwell untuk terus melempar magic andalan “Shooting Star” yang ternyata masih efektif melawan rangkaian mini-boss dan boss besar dalam cerita utama. Sistem pertarungan Tales of Arise versi Beyond the Dawn ini masih sama seru dan menariknya dengan versi dasarnya.

the witcher 3 blood wine
Menikmati expansion sekelas The Witcher 3 tentu menaruh ekspektasi yang tinggi terkait kata ini.

Dan percaya atau tidak, inilah akar permasalahan terbesar dari Beyond the Dawn sebagai “expansion pack” dari Tales of Arise. Walaupun sedikit agak tidak imbang untuk menjadikan dua expansion The Witcher 3 sebagai perbandingan, namun apa yang diantisipasi dari gamer-gamer pencinta RPG, barat ataupun Jepang pada kata “expansion pack” saat ini terhitung tinggi. Dua expansion pack milik The Witcher 3 – Blood & Wine dan Hearts of Stone tidak hanya menyediakan sisi cerita baru saja, tetapi juga region, monster, hingga mekanik gameplay berbeda di dalamnya. Sementara Beyond the Dawn? Terasa seperti produk daur ulang. Pada akhirnya, ia terasa seperti sebuah penambahan konten yang tidak signifikan.

Bayangkan saja, gamer mana yang tidak menaruh harapan tinggi bahwa setelah pertemuan Anda dengan Nazamil dan terbukanya tabir misteri soal kekuatan luar biasanya,  bahwa ia akan hadir sebagai karakter ketujuh yang bisa Anda gunakan. Nyatanya? Hal tersebut tidak pernah terjadi. Semua kekuatan keren Nazamil hanya tersedia di sisi cerita saja, pasif, tanpa kesempatan untuk menggunakannya sama sekali. Anda kembali “terjebak” dengan 6 karakter original di versi dasar dari awal hingga konten expansion pack ini selesai. Parahnya lagi? Tidak ada penambahan mekanik atau fitur baru sisi pertarungan, yang berarti Anda masih memainkan sistem pertarungan yang sama. Tidak ada ekstra kekuatan power up berbeda, tidak ada sistem dimana Alphen atau Shionne mungkin kini hadir dengan animasi dan kekuatan yang asing, dan sebagainya.

Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 63
Masih berenam saja.
Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 46
Masih di sini-sini saja.

Lebih parahnya lagi? Dengan cerita yang ia usung lengkap dengan kehadiran karakter baru yang jadi fokus, Anda tentu mengharapkan Beyond the Dawn ini akan menawarkan lebih banyak tempat dan wilayah baru untuk dieksplorasi, yang seharusnya bisa menawarkan pengalaman lebih segar. Lagi-lagi kami datang dengan berita mengecewakan, karena hampir 90% dari total wilayah yang bisa Anda kunjungi adalah wilayah yang sudah sempat Anda lewati saat menikmati cerita utama Tales of Arise di versi dasar. Sementar sisa 10% lainnya berujung menjadi dungeon terbaru untuk menundukkan boss yang ada. Minimnya konten baru selain wilayah juga akan Anda temukan di ragam aktivitas ekstra, yang kembali memuat Coliseum dan aksi memancing di dalamnya.

Masih belum cukup “sama” dengan versi dasarnya? Tales of Arise- Beyond the Dawn juga menghadirkan struktur misi sampingan yang sama. Ada usaha untuk membedakannya memang dengan jenis misi bernama “Reconstruction” yang akan bisa membuat tampilan kota berbeda, varian item dan senjata lebih banyak, dan reward penutup jika Anda berhasil menyelesaikan kesemua misinya di satu kota spesifik. Berita buruknya? Alih-alih sesuatu yang cerdas atau mungkin unik, misalnya meminta Anda untuk mengumpulkan uang atas nama membeli bahan dasar membangun kota misalnya, ini berujung pada jenis misi standar dimana Anda harus mengumpulkan sesuatu atau membunuh sesuatu. Ini adalah jenis misi yang sudah Anda telan begitu banyak selama mencicipi versi dasarnya. Kata “Reconstruction” benar-benar hanya hiasan tanpa banyak inovasi di sana.

Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 83
Masih begini-begini saja.
Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 68
Masih begitu-begitu saja.

Dengan semua hal yang sama ini, apalagi dengan kualitas visual yang kini hanya sedikit berujung lebih segar berkat implementasi item kosmetik yang lebih banyak saja serta kualitas audio yang serupa, expansion pack – Tales of Arise: Beyond the Dawn ini adalah produk potensial yang benar-benar tidak digali dengan serius di mata kami. Ada begitu banyak hal yang sebenarnya bisa Bandai Namco tawarkan, jelajahi, dan eksperimentasi, namun tidak ada satupun yang dilakukan di sini.

Epilogue?!

Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 124
Epilogue? Tunggu dulu.

Salah satu daya tarik utama Beyond the Dawn tentu saja menikmati kisah keenam karakter Tales of Arise setelah ending versi dasarnya, yang memang berujung dipenuhi oleh Bandai Namco di sini. Oleh karena itu, tidak sedikit yang mungkin langsung akan menganggapnya sebagai epilogue untuk Tales of Arise, sesuatu yang justru tidak masuk ke dalam persepsi dan pengalaman kami ketika mencicipinya. Salah satu definisi epilog menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “peristiwa terakhir yang menyelesaikan peristiwa induk.”. Itu bukan Beyond the Dawn.

Mengapa? Karena epilogue sesungguhnya dari cerita Tales of Arise sudah tersedia di ending Tales of Arise itu sendiri. Bahwa di versi dasar tersebut, kisah cinta antara Alphen dan Shionne mencapai klimaknsya ketika lewat ending berbasis artwork-artwork indah, keduanya dipastikan menikah dengan sebuah pesta sederhana yang didatangi oleh teman-teman terdekat dan orang yang penting dalam proses perjuangan mereka. Bandai Namco sudah menghadirkan epilogue yang seharusnya di versi dasar tersebut. Beyond the Dawn justru hadir dengan kisah sebelum pernikahan tersebut.

Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 121
Versi dasar Tales of Arise sudah menawarkan epilogue yang sesungguhnya lewat pernikahan Shionne dan Alphen. Ini tidak menceritakan timeline setelah itu.
Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 106
Anda tahu endingnya mereka akan menikah. Expansion ini hanya menawarkan “proses” ke sana. Untuk apa??

Bahwa selain usaha untuk meraih kepercayaan sang karakter baru – Nazamil, Anda juga dipertemukan dengan upaya Alphen di kala itu yang memang berniat melamar dan menikahi Shionne. Beberapa misi sampingan kemudian didesain untuk menceritakan proses tersebut, bagaimana Alphen berusaha mencari kue pengantin terbaik, kira-kira dimana ia akan tinggal, dan bagaimana proses melamar terbaik yang bisa ia tawarkan, yang kemudian ia diskusikan bersama teman-temannya yang lain. Episode seperti ini mungkin akan terasa menarik jika di versi dasarnya Anda tidak mendapatkan ending dimana Alphen dan Shionne menikah. Atau akan jauh lebih menarik lagi jika semua artwork tersebut kemudian diterjemahkan menjadi sebuah film berbasis animasi atau in-game engine untuk membuatnya lebih emosional atau hidup. Benar sekali, Beyond the Dawn tidak melakukan kedua hal tersebut. Kisah cinta antara Alphen dan Shionne di expansion pack ini berakhir dan berhenti di acara lamaran. Wut.

Menyebut kisah ini sebagai “epilogue” juga terasa sangat mencederai dan mencurangi peran-peran karakter lain yang notabene sudah membantu Alphen dan Shionne menyelamatkan dunia. Alih-alih memberikan karakter-karakter ini tujuan, misi, dan hingga mimpi setelahnya, peran-peran karakter Law, Rinwell, Dohalim, dan Kisara ini justru dikesampingkan dengan tidak adil. Bayangkan saja, proses pertemuan antara Alphen dan Shionne dengan 4 karakter lainnya terjadi begitu instan mengingat untuk beragam alasan yang “gampang”, keempatnya ternyata tengah berada di lokasi yang sama. Ini adalah plot cerita yang cenderung terasa malas.

Tales of Arise Beyond the Dawn jagatplay 15
Tak perhatian untuk karakter lain di “epilogue” ini selain untuk Shionne dan Alphen.

Tales of Arise – Beyond the Dawn bukanlah game pertama yang menghadirkan kisah perpisahan dengan party seperti ini, dimana beberapa game JRPG di masa lalu juga sempat melakukannya. Namun yang ditawarkan game-game ini dan bukan Beyond the Dawn? Penghormatan tinggi pada karakter-karakter “sampingan” ini. Proses pengumpulan karakter biasanya dilakukan satu per satu hingga lengkap, dengan misi yang tidak harus panjang, namun setidaknya cukup untuk menceritakan atau sekadar memberikan gambaran kesibukan apa yang mereka lakukan, apakah mereka berhasil menggapai mimpi, ataukah ada konflik baru yang harus diatasi, dan apakah ada pertumbuhan karakter atau justru pertentangan di sana. Di Beyond the Dawn? Karakter non-Alphen dan non-Shionne ini benar-benar dikesampingkan secara mengecewakan.

Oleh karena itu, menyebut expansion pack ini sebagai “epilogue” berujung terasa seperti sebuah hinaan bagi kami yang mencintai versi dasarnya. Ia menceritakan kisah Alphen dan Shionne yang notabene bukan “akhir kisah” yang sudah diceritakan di ending versi dasar. Ia tidak menceritakan kisah-kisah karakter lain yang berujung dikesampingkan begitu saja. Ia tidak datang dengan sebuah ending yang sebegitu memuaskan dan membahagiakannya, hingga Anda siap untuk menutup pengalaman Tales of Arise ini di dalam peti emas di hati Anda. Yang terjadi justru membuatnya luka.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…