Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Produktif sepertinya adalah kata yang tepat untuk menjelaskan sepak terjang salah satu perusahaan video game terbesar asal China sekarang – miHoYo alias HoYoVerse. Ketika mereka punya peluang besar untuk hanya terus-menerus berfokus dan mengeksploitasi kesuksesan Genshin Impact yang masih jadi salah satu game free to play “pendulang emas” secara konsisten tiap bulannya, miHoYo mulai beralih ke tidak hanya satu saja, tetapi juga beberapa game baru sekaligus. Salah satunya sudah tersedia di pasaran – Honkai: Star Rail yang secara mengejutkan tampil sebagai game RPG turn-based yang anehnya, juga berhasil sukses di pasaran. Proyek mereka yang lain datang dengan nama yang lebih sulit untuk disebut – Zenless Zone Zero alias ZZZ.
Berbeda dengan Genshin Impact ataupun Honkai: Star Rail, intisari gameplay yang ditawarkan Zenless Zone Zero lebih mengingatkan Anda pada proyek game lebih lawas miHoYo – yakni Honkai Impact 3rd. Ia datang sebagai game action RPG yang sangat mengandalkan presisi timing menghindar, proses pergantian karakter untuk damage lebih besar, hingga timing eksekusi skill untuk aksi pertarungan lebih efektif sebagai tumpuan. Namun ia kini dibangun di atas sebuah sisi presentasi yang terlihat naik level dibandingkan proyek-proyek mereka sebelumnya, terutama dari sisi animasi. Walaupun belum tersedia dalam versi final di pasaran, kami termasuk gamer yang cukup beruntung untuk menikmati fase Closed Beta 2 yang ia sebarkan untuk kalangan terbatas.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless Zone Zero (ZZZ) ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai cita rasa HoYoVerse yang naik level? Preview ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Lebih Anak Muda

Berbeda dengan dua game terakhir HoYoVerse – Genshin Impact dan Honkai: Star Rail yang masih kuat di sisi cerita fantasi, yang di beberapa momen bahkan terasa kuat momen kolosalnya, Zenless Zone Zero benar-benar datang dengan pendekatan yang berbeda. Bahwa jelas cita rasa yang ingin keluar dari game ini adalah citra yang jauh lebih anak muda dan karenanya, kesemuanya hadir untuk memperkuat kesan tersebut. Hampir semua aspek yang tersedia akan terasa asing tetapi juga menyegarkan di saat yang sama untuk Anda yang sudah sempat mencicipi game-game HoYoVerse sebelumnya.
Cita rasa anak muda yang di beberapa titik juga seolah mengingatkan Anda pada game Persona milik Atlus tersebut menyeruak dari begitu banyak sisi presentasi, baik visual ataupun audio. Dari sisi visual, alih-alih kapal luar angkasa dan kerajaan, Anda dikenalkan sebuah wilayah baru bernama New Eridu yang didesain selayaknya kota metropolis urban modern, dengan beragam lokasi-lokasi menarik dan penting untuk dikunjungi. Ada kendaraan terparkir di sana, ada kios-kios dengan ragam fungsi, ada anak-anak remaja yang tengah bersenda gurau di tepi jalan, hingga seorang anjing penjaga kios yang akan memberikan Anda tiket lotre setiap harinya. Kemudian lebih dalam, lewat kombinasi desain kostum, pilihan palet warna untuk karakter dan kota, hingga desain user-interface akan membuat kesan tersebut kian kuat dan kuat.


Kesan tersebut kemudian menguat lewat cerita itu sendiri, dimana alih-alih seorang penyelamat dunia atau ksatria yang entah datang dari mana, Anda akan berperan sebagai dua bersaudara ahli peretas yang disebut sebagai “Proxy”. Dengan keahlian mereka, di tengah dunia yang terancam Hollow yang misterius, menyeramkan, namun jadi sumber daya untuk ekonomi di saat yang sama, Anda akan memandu orang-orang ini dengan kemampuan yang Anda miliki. Dunia tersebut kemudian juga ikut tercermin lewat desain kostum yang di beberapa karakter terlihat super futuristik, hingga Anda akan menemukan juga banyak karakter non-manusia di sini, dari full cyborg hingga ras binatang humanoid, seperti beruang dengan balok besar yang bahkan jadi salah satu karakter yang bisa Anda mainkan.
Untuk masalah presentasi visual, Zenless Zone Zero memang hadir dengan kualitas yang berada di level selanjutnya, terutama untuk masalah animasi. Dengan pendekatan kartun yang memang lebih kuat, gerakan-gerakan berlebihan karakter kini hadir dengan animasi yang sesuai dan super halus, hingga membuatnya tidak sulit untuk disandingkan dengan film sekalipun. Anda juga bisa melihat peningkatan di sisi ekspresi, terutama untuk pandangan mata karakter lebih mendetail yang di karakter seperti Nicole, Grace, atau Ellen, cukup untuk membuat hati Anda berdebar-debar. Walaupun tidak kesemua sisi cerita disampaikan lewat cut-scene in-game dengan beberapa di antaranya hadir dalam sekadar gambar statis dan gelembung dialog, artwork yang dihadirkan tetap memesona dengan kemampuan tetap untuk mengekspresikan apa yang tengah terjadi.
Seperti halnya ambisi “HoYoVerse” yang tampaknya memang berambisi untuk meracik sebuah semesta tersendiri untuk game-game mereka, Zenless Zone Zero juga bermain di ranah tersebut, sembari tetap mempertahankan misteri yang ada. Anda misalnya, akan kembali berhadapan dengan nama “Belobog” yang di game ini merupakan sebuah perusahaan konstruksi nyaris bangkrut yang kini berusaha mendapatkan posisinya kembali. Anda juga akan senantiasa mendengar nama “Silver” mengemuka di beberapa percakapan, yang jika merujuk pada konsep dan tema hacking yang kuat di Zenless Zone Zero ini, membuat Anda sulit untuk tidak menghubungkannya dengan sosok SilverWolf di Honkai: Star Rail yang notabene punya kemampuan yang sama. Setidaknya dari masa CBT2 yang kami jajal, usaha untuk menarik perhatian gamer-gamer HoYoVerse yang peduli pada aspek ini sudah mulai dicanangkan.

Cita rasa anak muda yang sama juga datang dari presentasi audio yang ia tawarkan. Untuk kesekian kalinya, dengan apa yang sudah mereka buktikan di Genshin Impact dan Honkai: Star Rail, Anda bisa mengantisipasi kualitas voice acting yang sama di Zenless Zone Zero ini, terutama untuk bahasa Inggris dan Jepang yang tersedia. Yang cukup mengejutkan dari “cita rasa anak muda” ini adalah keputusan untuk mulai menyuntikkan kata-kata kotor dan makian yang tidak pernah kami temukan di game HoYoVerse sebelumnya. Berita baiknya? Walaupun sekadar menemani artwork statis di awal-awal permainan, kata-kata kotor tersebut keluar sebagai respon yang terasa natural dan tidak dipaksakan. Sisi presentasi audio lain yang berbeda juga datang dari pilihan-pilihan musik yang menemani aksi bertarung dan eksplorasi hub yang seperti halnya di Persona, juga datang dengan genre yang nyaris serupa. Kombinasi keduanya membuat Zenless Zone Zero terasa lebih anak muda dan tentu saja, punya feel yang berbeda dengan game-game HoYoVerse yang lain.