Blue Protocol Gagal Penuhi Harapan Bandai Namco?

Di tengah maraknya game-game multiplayer dengan visual anime kental yang “anehnya” lebih banyak datang dari developer China selama beberapa tahun terakhir ini, keputusan Bandai Namco untuk memperkenalkan dan melepas Blue Protocol di pasar Jepang memang terlihat tepat sasaran. Judul ini harusnya bisa diposisikan untuk menarik pasar gamer-gamer serupa, sekaligus menjadi sumber pendapatan baru untuk perusahaan Jepang yang menguasai begitu banyak franchise populer tersebut. Namun sayangnya, performa finansial yang dihasilkan Blue Protocol sepertinya gagal untuk memenuhi apa yang diambisikan oleh Bandai Namco sebelumnya.
Hal ini tercermin dari laporan finansial Q3 yang baru mereka lepas. Total pendapatan yang diraih Bandai Namco turun sekitar 26,3% dibandingkan dengan tahun lalu, menjadi “hanya” sekitar 78 Miliar Yen saja. Dalam penjelasan mereka, Bandai Namco menyebut bahwa penjualan game-game yang didasarkan pada franchise raksasa seperti Dragon Ball dan One Piece terhitung stabil baik di pasar Jepang ataupun luar Jepang. Namun game online terbaru mereka yang dirilis di tahun fiskal ini berujung gagal memenuhi harapan. Bandai Namco memang tidak secara eksplisit menyebut nama “Blue Protocol”, namun mengingat ia jadi satu-satunya game online yang dirilis di tahun fiskal ini, maka kecurigaan ini pun berdasar.

Bandai Namco juga mengungkapkan rencana untuk menciptakan proses pengembangan game yang lebih berfokus pada kualitas sebagai respon dari penurunan di laporan finansial teranyar mereka. Di sisi lain, Blue Protocol masih merencanakan rilis luar Jepang di tahun 2024 ini untuk tanggal yang belum dipastikan. Namun seperti biasa, sayangnya, besar kemungkinan ia tidak akan tersedia resmi untuk wilayah Indonesia. Bagaimana dengan Anda sendiri? Masih menantikan game ini?
Source: Siliconera