Harada: Gamer Muda Lebih Suka Game Basis Tim Supaya Bisa Lempar Kesalahan

Lebih dari sekadar bersenang-senang, ini mungkin atmosfer yang seringkali Anda temukan di game-game kompetitif yang serius, yang sering juga datang dengan scene esports berhadiah fantastis mereka. Bergantung pada genre yang ia usung, maka Anda bisa membagi game-game kompetitif ini ke dalam dua kategori besar: yang didasarkan pada konsep 1vs1 dan yang dibangun dengan pertandingan berbasis tim sebagai pondasi mekanik. Menurut Katsuhiro Harada – boss besar di balik nama Tekken, format terakhir inilah yang lebih populer di kalangan gamer-gamer muda. Alasannya menurut Harada, mungkin sesuatu yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.
Berbicara dengan Shuhei Yoshida dalam podcast terbaru Academy of Interactive Arts & Sciences Game Maker’s Notebook, Harada menyebut bahwa sebagian besar gamer-gamer muda saat ini tidak lagi suka dengan game kompetitif 1VS1 seperti game fighting misalnya. Alasannya? Karena jika mereka kalah, mereka harus menerima fakta bahwa itu terjadi karena tanggung jawab mereka sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa disalahkan.

Gamer-gamer muda kini disebut Harada, lebih memilih game-game kompetitif berbasis tim. Di game seperti ini, gamer selalu bisa memberikan kredit pada diri mereka sendiri ketika mereka menang. Namun begitu mereka kalah? Mereka bisa menyalahkan performa anggota tim lain yang lemah. Harada menyebut bahwa ia butuh memikirkan bagaimana caranya game fighting bisa mengakomodasi perubahan “budaya” ini, terutama lewat mode-mode atau konten ekstra di luar game utamanya itu sendiri.
Bagaimana menurut Anda? Apakah sentimen dari Harada ini ada benarnya?
Source: VGC