Review Silent Hill 2 Remake: Akhirnya Si Bukit Sunyi Berkabut Kembali!

Jika berkaca pada apa yang berhasil dicapai Capcom selama setidaknya tujuh tahun terakhir ini, kita paham bahwa pasar tidak pernah berkeberatan dengan rilis ulang game lawas dalam bentuk remake selama ia menawarkan sesuatu yang modern, unik, berbeda, sekaligus terasa familiar di atas yang sama. Kesuksesan inilah yang kabarnya berhasil mendorong Konami keluar dari “persembunyian” untuk mengeksplorasi kembali franchise lawas mereka yang sempat tertidur. Berita baiknya? Salah satu franchise dari inisiatif terbaru ini adalah game survival horror andalan mereka – Silent Hill. Menariknya? Bukan sang seri pertama yang di-remake, mereka langsung terjun ke seri kedua.
Namun pengumuman soal proyek remake ini sendiri mendapatkan tanggapan dengan ekstra kehati-hatian di atasnya. Apa pasal? Tentu saja karena nama Bloober Team yang terkiat dengan proyek ini. Walaupun developer yang satu ini memang terkenal fantastis meracik game-game horror dengan atmosfer keren, Bloober juga sayangnya punya beberapa proyek dengan hype tinggi yang berujung mengecewakan. Apalagi trailer perdana yang dilepas untuk Silent Hill 2 Remake ini terlihat tidak maksimal, terutama perubahan visual dan gameplay yang ia usung. TIdak mengherankan jika game yang seharusnya membuat franchise ini kembali ke radar mendapatkan perhatian yang tidak sehebat yang kita bayangkan.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Silent Hill 2 Remake ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang akhirnya akan membawa kembali sang kabut ke bukit sunyi? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Seperti halnya proses remake yang seharusnya, walaupun menghadirkan cut-scene yang tentu saja terlihat lebih modern, Silent Hill 2 Remake menghadirkan jalinan cerita yang serupa dengan versi originalnya.
Anda akan berperan sebagai seorang pria bernama James Sunderland yang memutuskan untuk pergi ke Silent Hll setelah mendapatkan surat dari istri yang ia cintai – Mary. Situasi yang satu ini sendiri terhitung misterius karena James sendiri tahu dan paham bahwa Mary sudah meninggal sekitar 3 tahun yang lalu. Namun harapan dan mimpi untuk kembali bertemu dengan istrinya membuat motivasi tersebut lebih kuat daripada keraguan dan ketakutan James. James pun tiba di Silent Hill.


Namun siapa yang mengira bahwa kabut tebal hanyalah keanehan di bagian permukaan kota yang satu ini. Seiring dengan usaha untuk mencari istrinya, ia akhirnya memahami bahwa sang kota kini juga diisi dengan monster-monster berbentuk aneh dan super menyeramkan. Di tengah usahanya bertahan, James juga menemukan beberapa manusia lain yang berhasil bertahan hidup entah dengan cara apa, yang beberapa di antaranya bahkan mengaku pernah berinteraksi dengan Mary di Silent Hill.
Lantas, mampukah James menemukan Mary di Silent Hill? Apa pula Silent Hill yang sebenarnya? Mengapa kota yang satu ini begitu aneh, absurd, dan menyeramkan di saat yang sama? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan Silent Hill 2 Remake ini.