Interview Kolaborasi Honkai Star Rail x Fate/stay night [Unlimited Blade Works]
Menyambut rilis kolaborasi antara Honkai Star Rail dengan Fate/stay night [Unlimited Blade Works], Hoyoverse membagi wawancara dengan penulis ceritanya.
Kolaborasi pertama Honkai Star Rail yang mengejutkan, yaitu dengan karya besar di dunia anime dan visual novel, Fate/stay night [Unlimited Blade Works], ternyata menyimpan cerita yang menarik dari sisi penulis ceritanya. Event besar yang akan digelar pada 11 Juli 2025 tersebut diramaikan oleh Hoyoverse, bekerja sama dengan Denfaminico Gamer, melalui wawancara langsung dengan tokoh besar di balik seri Fate, yaitu Nasu Kinoko selaku penulisnya.
Bukan hanya Fate/stay night, Nasu Kinoko juga bertanggung jawab atas cerita masterpiece yang diperlihatkan di karya lain multiverse TYPE-MOON, seperti Tsukihime dan The Garden of Sinners. Pada kesempatan wawancara tersebut, Nasu Kinoko ditemani oleh lead writer dari seri game Honkai, Shaoji. Shaoji merupakan tokoh yang bertanggung jawab atas cerita mengesankan di story arc Penacony dan Amphoreus di HSR.
Pertanyaan pertama dan rasanya paling penting adalah alasan di balik kolaborasi antara Honkai Star Rail dengan Fate/stay night [Unlimited Blade Works]. Alasan pertama ternyata adalah art style keduanya dirasa cocok, dan ceritanya bisa klop ketika dipasangkan bersama. Sedangkan alasan kedua lebih sederhana, karena tim HSR merupakan fans berat dari seri Fate, terutama Shaoji sendiri.
Menariknya, Nasu Kinoko sendiri mengenal game Hoyoverse dari Genshin Impact, dan dia merasa game tersebut berhasil menghancurkan barier antara game mobile dengan console dari sisi kualitasnya. Semenjak saat itu, dia sering kali membayangkan bagaimana bila karakter dari cerita yang dibuatnya bisa direpresentasikan seperti di dalam game buatan Hoyoverse. Itu sebabnya ketika kolaborasi ini diajukan, justru Nasu Kinoko yang terkejut dan gembira.
Pertanyaan berikutnya menyangkut pemilihan karakter yang muncul di kolaborasi tersebut, yaitu Saber dan Archer sebagai playable character, dan Lancer sebagai NPC. Menurut Shaoji, ketika mereka memilih Saber dan Archer sebagai karakter 5-Star, dia merasa harus ada karakter ketiga, supaya sesuai dengan konsep “Three Knight Classes” yang lekat dengan penggambaran Holy Grail War di seri Fate sendiri.
Pada Fifth Holy Grail War yang diperlihatkan di Fate/stay night, Three Knight Classes tersebut diwakili oleh Artoria, Heroic Spirit Emiya, dan Cu Chulainn. Karena tim HSR masih memiliki waktu untuk membuat NPC, maka diputuskan untuk membuat Lancer sebagai NPC di kolaborasi tersebut.
Pertanyaan yang cukup penting dari sisi cerita adalah bagaimana menempatkan Holy Grail War ke dalam tema dunia HSR, yang bertemakan space fantasy. Mulanya, tim Honkai Star Rail berencana menggunakan Simulated Universe yang dibuat oleh Herta, yang biasanya digunakan untuk memunculkan musuh virtual di dungeon digital. Namun, Shaoji merasa meletakkan Fate/stay night sebagai simulasi belaka merupakan cara yang tidak menghormati dunia luar biasa buatan Nasu Kinoko.
![Interview Kolaborasi Honkai Star Rail x Fate/stay night [Unlimited Blade Works] 2 Honkai Star Rail x Fate/stay night UBW](https://jagatplay.com/wp-content/uploads/2025/05/honkai-star-rail-kolab-fate-002.png)
![Interview Kolaborasi Honkai Star Rail x Fate/stay night [Unlimited Blade Works] 3 Honkai Star Rail x Fate/stay night UBW](https://jagatplay.com/wp-content/uploads/2025/05/honkai-star-rail-kolab-fate-003.png)
Akhirnya Shaoji memilih Penacony sebagai lokasi Holy Grail War di kolaborasi tersebut. Keputusan tersebut cocok dengan tema Penacony, sebagai tempat di mana seseorang mengejar mimpinya. Menariknya, hal itu sesuai dengan tema dasar dari Holy Grail War, yaitu pertempuran untuk memenuhi keinginan dan mimpi pelakunya.
Satu aspek yang menarik dari wawancara ini adalah betapa cocoknya gaya penulisan tim Honkai Star Rail dengan seri Fate, terutama ketika Shaoji dan Nasu Kinoko bertukar pendapat mengenai bagian cerita mana yang perlu dikoreksi. Menurut pengakuan Nasu Kinoko, dia hanya perlu memberikan perbaikan kecil mengenai setting cerita yang tidak pas; contohnya mengenai karakterisasi Artoria (Saber) yang berbeda antara setelah cerita Fate/stay night dan setelah Fate/Grand Order, serta bagaimana sifatnya di dua masa tersebut.
Bagaimana menurut Anda mengenai proses pembuatan cerita untuk kolaborasi Honkai Star Rail x Fate/stay night UBW antara Shaoji dengan Nasu Kinoko? Apakah Anda antusias untuk memainkan cerita di kolaborasi yang menarik ini?










