Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik
Kota Penuh Nostalgia yang Lebih Memukau

Trails in the Sky 1st Chapter hadir dengan tone warna yang cerah, terlebih jika dibandingkan dengan Trails Through Daybreak. Tone warna ini sangat cocok dengan tema petualangan yang dibawa pada game ini. Tata letak kota dan dunianya juga masih sama persis seperti game originalnya, tetapi dengan sentuhan grafis 3 dimensi yang modern, memberikan kesan nostalgia mendalam bagi Anda yang sudah pernah memainkan game aslinya.
Letak berbagai bangunan penting seperti Kantor Bracer Guild, Weapon Store, Orbment Store hingga Restoran masih berjejer rapi seperti 21 tahun yang lalu. Bahkan layout dari tempat side quest seperti Perzel Farm masih terlihat sama persis seperti di game yang lama. Trails in the Sky 1st Chapter juga mampu menggambarkan kemajuan transportasi udara yang dimiliki oleh kerajaan Liberl melalui pembaruan grafisnya.
Nuansa langit yang dinamis bisa terlihat melalui beberapa jejak kondensasi udara yang biasa dihasilkan oleh mesin pesawat saat terbang. Dan jika Anda beruntung, terkadang akan ada pesawat yang melintas di atas kepala Anda!

Bagi Anda yang cinta dengan BGM ikonik dari game originalnya dan ingin bernostalgia lebih dalam, Trails in the Sky 1st Chapter menyediakan tiga opsi BGM yang dapat dipilih, termasuk opsi BGM dari game original.
Selain versi original juga ada versi re-arranged yang tidak kalah menarik, dengan instrumen musik yang lebih banyak. Mulai dari lagu ikonik “The Whereabouts of Light”, BGM dari kota Rolent, hingga background saat Anda bertualang melawan monster. Game yang satu ini mampu memberikan kesan nostalgia, seperti layaknya JRPG klasik dengan grafik yang sudah diperbarui.

Pembaruan grafis ini juga sangat terasa disertai dengan peningkatan Quality of Life saat Anda melakukan eksplorasi di game ini. Sepanjang perjalanan mengelilingi kerajaan Liberl, sangat jarang ada transisi black screen saat berpindah dari dalam kota ke luar. Transisi Black screen baru terjadi saat Anda masuk ke bangunan atau dungeon, seperti di saluran air bawah tanah.
Tidak adanya transisi itu membuat eksplorasi lebih nyaman dibandingkan game originalnya. Eksplorasi dungeon pun jadi jauh lebih nyaman, karena musuh yang ada di dalam dungeon tidak akan spawn ulang saat Anda berpindah lantai atau berpindah ruangan.










