Legendaris dan tidak tergantikan, kedua kata ini sepertinya pantas untuk menjelaskan jejak sejarah apa yang sudah ditinggalkan trilogi seri Call of Duty: Modern Warfare untuk industri game. Tangan dingin Infinity Ward dan Activision tidak hanya berhasil meracik sebuah game FPS yang asyik lewat varian mekanik yang ia tawarkan saja, tetapi juga kisah dan karakter yang siap untuk menarik Anda masuk ke dalam kisah perjuangan mereka sejak menit pertama. Modern Warfare adalah sebuah “brand” yang berhasil melebur sensasi interaktivitas sebuah video game, cerita sekelas film Hollywood budget besar, dan beragam aksi dramatisasi yang siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding. Tidak mengherankan jika antisipasi untuk proyek remaster Call of Duty: Modern Warfare 2 begitu kuat.

Mengingat hal fantastis yang berhasil mereka lakukan dengan Call of Duty: Modern Warfare Remastered beberapa tahun yang lalu, yang berhasil dilebur menjadi salah satu “daya tarik” Call of Duty: Infinite Warfare yang berujung jadi salah satu seri COD bertema futuristik terakhir, sepertinya menjadi hal yang rasional bagi Activision untuk melanjutkan tren yang satu ini. Spekulasi terkait eksistensi Call of Duty: Modern Warfare 2 Remastered (MW2 Remastered) terus mengitari industri game, namun untuk alasan yang tidak jelas, tidak pernah mendapatkan konfirmasi apapun. Di tengah popularitas Warzone dan kesempatan untuk mengikatnya sebagai konten item kosmetik tambahan, seri ini tiba-tiba dilepas begitu saja di pasaran untuk Playstation 4 terlebih dahulu, dengan versi PC dan Xbox One baru akan tiba sekitar 1 bulan setelahnya. Tidak mengusung multiplayer, Activision hanya menyebutnya sebagai “Campaign Remastered”.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Call of Duty: Modern Warfare 2 – Campaign Remastered ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang menawarkan tragedi yang lebih indah? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Tidak ada Perubahan di Sisi Cerita

Maka seperti seri originalnya yang dilepas di tahun 2009 yang lalu, Call of Duty: Modern Warfare 2 – Campaign Remastered sama sekali tidak mendapatkan modifikasi sama sekali di sisi cerita. Ia tetap bercerita soal kisah Soap, Roach, dan Ramirez yang berjuang untuk mencegah terjadinya perang dunia yang melibatkan Rusia dan sosok seorang Ultra-Nasionalis yang menjadikan sosok Zakhaev dari seri sebelumnya sebagai seorang pahlawan – Makarov. Usaha yang membuat mereka harus menempuh pertempuran di beragam pilihan dunia.

Ketika kami berbicara soal absennya modifikasi di sisi cerita, kami benar-benar menyebutnya setia dengan apa yang sempat ditawarkan di seri originalnya. Ini berarti, Anda akan berhadapan dengan sekuens dramatisasi yang sama, briefing antar misi yang juga sama, dengan objektif cerita di setiap chapter yang sama. Untuk Anda yang sudah sempat mencicipi Modern Warfare 2 sekitar 11 tahun yang lalu dan masih ingat jelas seperti apa pengalaman yang Anda dapatkan, tidak ada kejutan sama sekali di sini. Sementara untuk Anda yang tidak terlalu familiar dengan franchise ini, tidak ada lagi kesempatan terbaik untuk menikmati Modern Warfare Remastered yang keluar beberapa tahun lalu dan segera meloncat ke seri lanjutan yang akhirnya, mendapatkan peningkatan visual yang membuatnya terasa relevan.

Berita baiknya? Seperti “lelucon” Time Paradox yang sempat mereka telurkan di Modern Warfare Remastered pertama dimana Anda bisa menghabisi Makarov sebelum ia “tumbuh” menjadi sosok menyeramkan yang menjadi tokoh antagonis sentral untuk dua seri Modern Warfare selanjutnya, MW2 Remastered juga menawarkan konten yang nyaris serupa. Anda bisa menghabisi tokoh antagonis utama di seri yang satu ini sebelum ia berakhir melakukan apapun, khususnya sebagai peracik tragedi yang berujung membekas di hati banyak gamer pencinta FPS sejak tahun 2009 yang lalu. Namun sayangnya, ia tidak ditangai sebaik “Time Paradox” yang mengesankan bahwa Anda baru saja membuka cabang histori alternatif dengannya. Jika Anda melakukan aksi serupa ini di MW2 Remastered, Anda hanya akan mendapatkan sebuah layar hitam dan trophy untuk mengakuinya. Sedikit mengecewakan di sini.