Gila sepertinya reaksi yang tepat untuk menjelaskan nilai super menggoda yang ditawarkan Microsoft dengan layanan Xbox Game Pass mereka. Bahwa layanan berbayar bulanan yang akan membuka kepada Anda, akses game-game menggoda selama Anda terus berlangganan ini, memang mulai dijadikan sebagai ujung tombak untuk menundukkan dua kompetitor utama – Playstation dan Nintendo. Daya tarik Xbox Game Pass tidak hanya terletak pada harganya yang terjangkau, tetapi juga fakta bahwa ia akan langsung memuat game-game terbaru Xbox Game Studios di hari pertama rilis. Apakah Microsoft tidak takut rugi dengan layanan ini?

Dalam wawancara terbarunya dengan What’s Good Games, Xbox Marketing GM – Aaron Greenberg mengaku bahwa layanan Xbox Game Pass bukanlah layanan yang didesain Microsoft untuk langsung meraih keuntungan besar, terutama untuk jangka pendek. Ia lebih dilihat sebagai sebuah investasi jangka panjang.

Today @andrearene and @BlondeNerd spoke to @Xbox's @aarongreenberg about Xbox Game Pass Ultimate profitability, "You can either say, how do we get as much profit out of each customer, or do you pivot that…how do we add as much value to our fans?" (see full interview tomorrow!) pic.twitter.com/QUl5yNamhq

— What's Good Games – A Video Games Podcast (@WhatsGood_Games) July 23, 2020

Greenberg menyebut bahwa mindset dari layanan ini adalah menawarkan nilai yang jauh berlebih dibandingkan harga yang harus dikeluarkan dan darinya, Microsoft akan membangun fans setia yang akan bertahan seumur hidup. Ia percaya ini bahwa jangka panjang, langkah ini akan menguntungkan Microsoft. Untuk saat ini, mereka tetap berkomitmen untuk memberikan nilai produk sebaik dan sebanyak mungkin untuk para fans.

Xbox Game Pass sendiri saat ini ditawarkan di harga USD 1 di bulan pertama langganan, dan USD 4.99 / bulan untuk versi PC, USD 9.99 / bulan untuk versi konsol, dan USD 14.99 / bulan untuk versi Ultimate. Bagaimana dengan Anda? Berapa banyak dari Anda yang sudah berlangganan Xbox Game Pass saat ini?