Pertarungan antara perusahaan yang berusaha melindungi produk mereka dengan para pembajak adalah cerita konflik tak lekang masa yang terus berdendang, dari satu generasi ke generasi yang lain. Tim peretas yang tersebar di seluruh dunia dan seringkali berhasil merahasiakan nama dan identitas mereka terus berjuang dengan aksi peretasan mereka, dengan kepuasan dan “nama besar’ sebagai salah satu motivasi utama. Di tengah scene yang terus dikejar pihak berwajib ini, hadirlah Xecuter – tim peretas dengan motivasi ekonomi yang sempat menjual perangkat keras bernama SX Pro untuk membuat Nintendo Switch memainkan game bajakan. Eksis sejak tahun 2001 yang lalu, kiprah grup ini akhirnya mendapatkan batu sandungan terbesarnya.

Anda mungkin pernah mendengar nama Xecuter dari tuntutan hukum Nintendo secara resmi di bulan Mei 2020 kemarin, yang ditujukan untuk menutup dan menuntut ganti rugi dari toko-toko yang berani menjual SX Pro secara terbuka. Ternyata di belakang layar, pihak berwajib juga tidak tinggal diam. Pihak berwajib Amerika Serikat secara terbuka mengumumkan bahwa mereka berhasil menangkap 2 pemimpin Xecuter bernama Gary Bowser dan Max Louarn yang “bersembunyi” di Republik Dominica. Masing-masing dari mereka akan dikenai 11 tuntutan hukuman berbeda, termasuk pasal penipuan dan pencucian uang.

Xecuter sendiri sempat diklaim berisikan belasan orang yang tersebar di seluruh dunia. Belum ada informasi apakah penangkapan kedua pemimpin mereka ini akan berujung pada vakum dan mati-nya grup yang di masa lalu juga sempat menundukkan Nintendo 3DS, NES Classic, dan Playstation Classic.

Source: Justice GOV via The Verge