Pembicaraan terkait AI memang terhitung memanas selama beberapa tahun terakhir ini. Anda tidak akan sulit menemukan dua kelompok yang berdiri di dua spektrum yang benar-benar berbeda ketika bicara soal kecerdasan buatan yang kian menyerupai manusia ini. Ada yang tidak sabar lagi ingin melihat potensi maksimalnya di ragam sektor, namun tidak sedikit pula yang takut bahwa ia akan mulai menggantikan mata pencaharian manusia. Diskusi sama juga terjadi di industri game terkait ragam elemen yang ada. Bagi seorang Nihon Falcom, AI tampaknya akan jadi solusi masalah terbesar mereka.

Berbicara pada 4Gamer, president Nihon Falcom, yang selama ini dikenal sebagai developer di balik seri Trails yang punya komunitas setia, – Toshihiro Kondo mengaku ingin memanfaatkan AI untuk menyelesaikan satu masalah – translasi / lokalisasi. Mengingat rasio fans mereka kini juga banyak datang dari pasar global dan bukan hanya pasar Jepang, Kondo yakin AI akan bisa mempercepat proses lokalisasi di awal sehingga rilis global game Trails di masa depan akan lebih cepat. Tentu saja, proses ini ia tegaskan akan tetap diawasi dan di-edit oleh manusia. Manusia lah yang tetap akan berada di garis akhir, menetapkan hasil akhir dari setiap kata dan paragraf yang sudah diterjemahkan.

Ia mengaku bahwa salah satu sumber masalah mengapa seri Trails versi global sulit dirilis bersamaan dengan versi Jepang adalah kendala soal lokalisasi ini. Selama ini, mereka baru mulai mengerjakan proses translasi setelah versi Jepang rampung, sehingga ia bisa berujung membutuhkan waktu hingga 1 tahun untuk dirilis. Dengan AI, ia ingin mempercepat proses ini hingga 6 bulan lebih cepat atau bahkan, membuat Trails bisa dirilis secara bersamaan di seluruh dunia.

Tentu saja, apa yang diungkapkan oleh presiden Nihon Falcom ini masih sebatas wacana saja. Nihon Falcom sendiri berencana untuk merilis seri remake The Legend of Heroes: Trails in the Sky untuk tahun 2025 mendatang. Apakah obsesi akan tercapai? Kita tunggu saja.

Source: Automaton West