Akuisisi Electronic Arts Timbulkan Kekhawatiran Politisi di Amerika Serikat
Akuisisi akbar yang terjadi pada Electronic Arts belum lama ini ternyata undang perhatian politisi di Amerika. Apa penyebabnya?
Ketika perusahaan multinasional seperti Electronic Arts berpindah tangan ke pemilik baru, kejadian besar itu pasti akan mengundang kacamata politik di sana. Sama seperti yang terjadi pada Microsoft ketika mengakuisisi Activision Blizzard dengan ikut campurnya badan legislasi Amerika, Inggris, dan Eropa, akuisisi EA juga undang pihak non-gamer, dalam hal ini politisi Amerika.
Melalui surat resmi yang dikirim ke Menteri Keuangan AS, politisi terkemuka Elizabeth Warren dan Richard Blumenthal menyuarakan “kekhawatiran mendalam” terhadap akuisisi tersebut. Mereka menaruh perhatian khusus pada adanya Publik Investment Fund (PIF) di sana, yang dianggap sebagai instrumen militer strategis milik pemerintah Arab Saudi, dan mereka khawatir pengambilalihan EA dapat membuka jalur pengaruh asing ke dalam sistem domestik Amerika.

Disorot pula bahwa EA memiliki data jutaan pengguna, dan ada kekhawatiran privasi dan keamanan data dapat terdampak jika kendali kepemilikan perusahaan berpindah ke tangan asing. Politisi tersebut juga menyebut bahwa berubahnya EA menjadi perusahaan private akan pengaruhi transparansi operasionalnya, jika diatur oleh pihak yang bukan warga negara AS.
Pada kesempatan yang sama, Warren dan Blumenthal meminta agar CFIUS (Committee on Foreign Investment in the United States) melakukan investigasi mendalam terhadap proses akuisisi itu. Mereka menetapkan batas waktu 4 November 2025 untuk mendapatkan hasil dari penyelidikan ini.
CFIUS sendiri merupakan badan pemerintah AS yang bertugas mengevaluasi transaksi keuangan dan akuisisi pihak asing terhadap badan usaha lokal, terutama yang berpotensi mempengaruhi keamanan nasional. Karena Electronic Arts terdaftar sebagai badan usaha di AS, maka CFIUS bisa ikut campur dengan gelar penyelidikan terhadapnya.
Wajar saja wacana seperti ini muncul, karena penjualan perusahaan game sebesar Electronic Arts bukan hanya soal kepemilikan saham atau aset finansial. Dampaknya bisa meluas ke beragam elemen sensitif, seperti pindah tangan kendali informasi personal milik gamer ke pemilik barunya, potensi eksploitasi data, bahkan sampai goyahnya kepercayaan publik terhadap privasi digital dan keamanan online.
Bagaimana Anda melihat kekhawatiran politisi AS tersebut terkait akuisisi Electronic Arts ke tangan entitas milik pemerintah Arab Saudi? Apakah Anda juga punya kekhawatiran yang serupa?










