Capcom Akui Kualitas Game Mereka Menurun

Kuantitas rilis yang dihasilkan memang tidak pernah menjadi jaminan bahwa publisher ataupun developer akan mendapatkan keuntungan, terlepas dari nama besar beragam franchise yang ia usung. Pada akhirnya, gamer sebagai calon konsumen lebih pintar untuk memilih game-game yang memang benar menawarkan kualitas dan keunikannya tersendiri. Hal inilah yang tampaknya baru disadari oleh Capcom. Dalam laporan keuangan yang baru dirilis, Capcom menurunkan beragam ekspektasi penjualan game-game andalan mereka, termasuk Resident Evil 6 dan Devil May Cry di dalamnya. Namun satu hal yang mengejutkan, adalah alasan yang dikemukakan oleh Capcom untuk merasionalisasi “kemunduran” ini.
Memotong prediksi keuntungan lebih dari setengah dari ekspektasi awal, Capcom mengemukakan alasan di balik tahun finansial yang sulit ini. Secara terbuka, mereka mengakui ada beberapa kesalahan kebijakan yang akhirnya menjadi bumerang yang menyakitkan. Capcom menyoroti tiga hal yang mereka anggap sebagai biang kerok: koordinasi yang buruk antara divisi marketing dan para developer di pasar luar negeri, respon yang lambat untuk memperluas pasar konten digital, dan yang terakhir – kualitas game yang menurun akibat outsourcing yang berlebihan. Untuk urusan yang terakhir ini, Capcom boleh terbilang secara tidak langsung mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap pengembang di luar Capcom yang memang ditunjuk untuk menangani franchise andalan mereka. Kita tidak hanya membicarakan Ninja Theory dan Devil May Cry, tetapi juga Spark Unlimited yang kini tengah menangani Lost Planet 3.

Dengan argumentasi ini, tidak tertutup kemungkinan bahwa Capcom untuk sekali lagi akan lebih berfokus mengandalkan tim pengembang internal mereka untuk menangani beragam franchise yang ada, dan tidak lagi mempercayakannya kepada developer luar yang dianggap telah “merusak kualitas” franchise yang ada. Dari kacamata pribadi kami, penunjukan Ninja Theory untuk menangani DmC justru menjadi salah satu kebijakan terbaik Capcom, dan lebih menawarkan kualitas yang lebih baik dibandingkan game yang dikembangkan tim internal Capcom sendiri – Resident Evil 6. Kualitas game menurun karena developer pihak ketiga? Alasan yang terhitung cukup absurd.
Bagaimana menurut Anda sendiri?