Berkompromi dengan konten yang direncanakan di awal adalah sebuah strategi yang seringkali dilakukan developer / publisher untuk memastikan produk mereka memang bisa dijual ke pasaran. Karena industri gaming, khususnya konsol, tidak memperbolehkan game-game yang berujung mendapatkan rating umur AO alias “Adults Only” untuk dilepas di platform mereka. Maka tidak jarang game akhirnya harus menyesuaikan konten, melakukan proses sensor sendiri, untuk memastikan mereka bisa memenuhi syarat penting tersebut. Sementara di sisi lain, dengan posisi PC sebagai platform yang lebih fleksibel, mereka berujung menawarkan versi tanpa sensor sebagai daya tarik utama. Strategi ini lah yang sempat hendak ditempuh oleh game horror yang menjadikan neraka sebagai setting – Agony beberapa waktu yang lalu. Melepas versi sensor untuk konsol, dan melepas patch tanpa sensor untuk versi PC nantinya. Sayangnya, rencana tersebut dibatalkan.

Setelah sempat berjanji bahwa gamer PC akan mendapatkan patch terpisah untuk konten bebas sensor di Agony, Madmind Studio – sang developer hadir dengan berita buruk. Rencana untuk patch tersebut ternyata dibatalkan, dan gamer PC akan terperangkap dengan versi sensor serupa dengan versi konsol. Madmind menyebut bahwa langkah tersebut ternyata bisa memunculkan masalah hukum tersendiri untuk mereka. Melepas konten bebas sensor via patch bisa dikategorikan sebagai usaha untuk mengelabui badan rating umur. Karenanya, game bisa ditarik dari pasaran dan tuntutan hukumbisa mengemuka. Sebagai gantinya, Madmind akan merilis konten bebas sensor tersebut dalam bentuk video di masa depan.

Dengan demikian, maka konten  Agony yang didapatkan gamer PC dan konsol akan serupa satu sama lain, tanpa perbedaan. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah dicabutnya patch tanpa sensor ini membuat Anda tidak tertarik lagi mencicipi Agony yang saat ini sudah dirilis ke pasaran?