10 Game Paling Mengecewakan di 2012!

Reading time:
December 26, 2012
most dissapointing 20121

Tahun 2012 memang menjadi tahun yang menarik di industri game. Lewat tangan dingin developer, lusinan game-game berkualitas tinggi berhasil dirilis dan tampil memukau. Jagat Play bahkan sempat memilih game-game yang menurut kami, menjadi yang terbaik di antara yang terbaik. Namun hidup adalah sesuatu yang seimbang. Selalu ada sisi yang lain di sebuah mata uang koin. Walaupun tahun 2012 menyediakan begitu banyak game yang berhasil memuaskan nafsu gaming para gamer, namun tidak sedikit juga yang justru tampil mengecewakan dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Game-game apa saja? Hal inilah yang akan kami rangkum dalam artikel 10 game paling mengecewakan di 2012 ini!

Jika kita membicarakan perasaan kecewa, maka pandangan subjektif tentu saja mengambil sebagian besar porsi yang diperlukan untuk menentukan siapa saja yang masuk ke dalam list. Game-game yang dipilih didasarkan pada pengalaman bermain dan ekspektasi yang muncul untuknya jauh sebelum game-game ini dirilis ke pasaran. Apalagi ketika sang developer dan publisher sudah mengklaim jauh-jauh hari bahwa game mereka akan tampil memesona, dan diprediksi akan sukses di pasaran. Serangkaian teaser, trailer, dan screenshot yang dibangun dengan sedemikian rupa juga membuat semua ekspektasi ini kian menguat. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika beberapa game yang dirilis justru menghasilkan rasa sedih, kecewa, dan marah yang mendalam karena tidak menyediakan apa yang kita inginkan.

Jadi, dari semua game yang dirilis selama kurun waktu 2012 ini, 10 game apa saja yang paling mengecewakan?

10. Ninja Gaiden 3

Ninja Gaiden 3 200

 

Apa yang menjadi identitas yang tidak pernah terpisahkan dari Ninja Gaiden selama ini? Sebagian besar yang sudah mencicipinya tentu saja langsung mengasosiasikannya dengan satu hal: tingkat kesulitan yang menantang. Oleh karena itu, ekspektasi yang sama dihadirkan untuk seri terbaru – Ninja Gaiden 3 yang dirilis tahun ini. Mengusung plot baru yang menarik dan visualisasi sinematik yang kian memanjakan mata, Ninja Gaiden 3 justru tampil sebagai sebuah seri baru. Alih-alih tetap menuntut Anda untuk terus reaktif terhadap tingkat kesulitan yang siap untuk menghabisi nyawa Anda kapan saja, seri ketiga ini justru berubah menjadi game hack and slash “biasa”. Anda hanya harus menghabisi satu musuh ke musuh lainnya, secara bergelombang. Yang Anda dapatkan? Hanya rasa lelah di tangan, tanpa pengalaman yang benar-benar mencitrakan sebuah seri Ninja Gaiden. Tidak buruk memang dan masih dinikmati, hanya saja ada perasaan “hilang” bagi mereka yang sudah mengenal seri ini sejak lama.

9. Silent Hill: Downpour

Silent Hill Downpour 27

Membicarakan seri Silent Hill, berarti membicarakan sebuah franchise yang begitu melekat dengan rasa takut dan horror di masa lalu. Konami juga harus diakui, berhasil menjadikannya cukup konsisten dari satu seri ke seri lainnya. Hal yang tidak berbeda juga mereka suntikkan di Silent Hill: Downpour, sebuah seri yang diklaim begitu berbeda, lewat hujan besar dan genangan air yang akan memainkan peranan super penting di dalamnya. Berusaha mengusung identitas yang membuatnya begitu kuat di masa lalu, ada beberapa masalah yang patut diperhatikan dari Downpour, yang membuatnya sulit untuk dinikmati. Terlepas dari temanya yang unik, kekurangan di sisi gameplay yang terasa kaku dan sukar untuk dikuasai membuat desain Downpour tidak terlalu memesona seperti yang diharapkan. Hasilnya justru akan membuat Anda berkutat lebih banyak pada rasa frustrasi daripada kenikmatan menikmatinya.

8. Asura’s Wrath

Asuras Wrath 64

Ketika diperkenalkan utuk pertama kalinya, Asura’s Wrath sempat digembar-gemborkan akan mampu menyaingi popularitas God of War. Berbeda dengan GOW yang mengusung mitologi dunia Barat sebagai pondasi cerita utama, Asura’s Wrath akan membawa Anda pada pertempuran para dewa dari mitologi timur. Capcom bahkan sempat menyediakan screenshot yang memperlihatkan pertempuran melawan para musuh dengan ukuran yang bahkan lebih besar daripada bumi. Namun apa yang terjadi? Ekspektasi bahwa Anda akan menemukan salah satu game hack and slash terbaik di tahun 2012 ini seolah tenggelam dan hancur begitu Anda menjajal game ini untuk pertama kalinya. Secara mengejutkan, Asura’s Wrath justru mengusung Interactive Story sebagai elemen paling utama, dengan sedikit sekali gameplay hack and slash yang diharapkan. Asura’s Wrath justru tampil tak ubahnya Heavy Rain. Bergerak dari satu quick time event ke yang lainnya menjadi pemandangan umum yang akan terus Anda temukan. Padahal jika ingin digarap dengan lebih serius, Capcom bisa saja menciptakan sebuah franchise hack and slash yang selama ini dibutuhkan industri game. Bahkan cukup untuk menjadikannya sebagai game terbaik di tahun 2012.

7. Medal of Honor: Warfighter

Medal of Honor Warfighter 91

Sudah bukan rahasia lagi jika EA dan DICE memang berambisi untuk menundukkan dominasi Activision dan franchise Call of Duty yang mereka rilis setiap tahun. Cara terbaik? Tentu saja dengan merilis game FPS tandingan dari dua franchise andalan mereka: Battlefield dan Medal of Honor. Medal of Honor: Warfighter yang sempat dirilis beberapa bulan yang lalu memang cukup diantipasi dan sempat diprediksikan akan mampu mencapai misi utama yang selama ini selalu didengungkan oleh EA. Namun hasilnya? Terlepas dari visualisasinya yang memanjakan mata berkat dukungan engine Frostbite 2.0, MOH: Warfighter muncul sebagai game FPS yang “sangat biasa”. Tidak ada inovasi yang membuatnya pantas untuk dilirik dan dimainkan dalam waktu yang sangat lama. Pada akhirnya, ia hanyalah sebuah game FPS yang mudah untuk dilupakan. Waktu permainan yang singkat, tidak inovatif, dan plot yang tipikal membuat Warfighter sama sekali tidak istimewa.

6. Diablo III

Diablo III part 2 25

Lebih dari 10 tahun, itulah waktu yang dibutuhkan oleh para gamer untuk menantikan kehadiran game action RPG paling diantisipasi selama satu dekade terakhir – Diablo III. Beberapa gamer bahkan sudah mulai putus asa dan pesimis bahwa mereka akan berkesempatan untuk mencicipi game ini dalam kurun waktu hidup mereka. Setelah penantian cukup lama, game ini akhirnya dirilis ke pasaran tahun ini. Dalam kurun waktu yang singkat, ia langsung naik menjadi game paling populer dengan jutaan gamer di tangan. Berangkat dari antisipasi bahwa kami akan menemukan “Diablo II” dengan kualitas yang lebih baik, seri ketiga ini justru tampil berbeda. Memuat single player sebagai inti permainan, Blizzard juga menjadikan multiplayer sebagai fitur yang tidak boleh terlewatkan. Namun ada begitu banyak elemen dan identitas Diablo yang direbut dari seri terbaru ini, dan akhirnya mengesankan sebuah game yang benar-benar berbeda. Penantian puluhan tahun dibayar dengan sebuah seri yang tidak lagi sebebas Diablo masa lampau, gameplay yang singkat, dan replayability yang hanya didasarkan pada tingkat kesulitan semata. Parahnya lagi, menjelang akhir tahun ini, Blizzard bahkan belum mempersiapkan DLC sama sekali untuk memastikan pengalaman Diablo 3 yang lebih intens. Hasilnya? Terjebak dalam lingkaran setan yang akan mudah terasa repetitif.

Pages: 1 2
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…