Petisi Dorong Kehadiran Assassin Wanita di AC: Unity

Kesetaraan gender mungkin menjadi masalah yang tidak banyak diperhatikan di Indonesia, namun menjadi perhatian tersendiri di dunia Barat. Hal inilah yang membuat kontroversi terhadap proyek teranyar Ubisoft – Assassin’s Creed: Unity mengemuka terlepas dari antusiasme yang muncul dari event E3 2014 kemarin. Ubisoft dicerca karena respon yang dianggap tidak masuk akal ketika ditanya mengenai absennya karakter Assassin wanita di mode kooperatif Unity, terlepas dari fakta sejarah bahwa wanita berperan besar di masa Revolusi Perancis. Tidak hanya itu saja, ia juga dianggap sexist, menihilkan fakta bahwa banyak gamer wanita yang juga memainkan franchise ini. Ubisoft menjawabnya dengan sangat tidak simpatik.
Masalah teknis, beginilah cara Ubisoft merespon masalah yang satu ini. Mereka menyatakan bahwa membangun karakter wanita akan membutuhkan sekitar ekstra 8.000 animasi dan membuat proses pengembangan Unity lebih lama dari yang direncakanan. Alasan yang dianggap tidak masuk akal oleh para gamer wanita, karena game ini dikembangkan selama tahunan di bawah 9 developer yang berbeda. Bagaimana mungkin mereka tidak bisa menciptakan karakter wanita di dalamnya? Apalagi kesuksesan Aveline dari AC: Liberation menjadi bukti bahwa varian karakter protagonis di Assassin’s Creed menjadi sesuatu yang esensial, tidak hanya sekedar menawarkan lebih banyak pria kulit putih yang terus menjadi fokus. Berangkat dari masalah inilah, sebuah petisi diluncurkan.

Petisi ini memang dibangun dengan satu tujuan utama: mendorong Ubisoft untuk menyuntikkan karakter wanita sebagai bagian dari mode kooperatif AC: Unity. Pencetus petisi ini beralasan bahwa Assassin’s Creed tidak merepresentasikan gender dan warna kulit karakter yang proporsional sesuai sejarah, apalagi mengingat variasi latar belakang gamer yang mencintai franchise ini. Data demografi juga membuktikan bahwa gamer wanita yang memainkan franchise ini terhitung cukup besar. Untuk sebuah game yang mengambil sejarah sebagai setting utama, mereka percaya bahwa representasi adalah sesuatu yang krusial di Assassin’s Creed. Dan untuk sebuah game yang bisa memuat 5.000 NPC di dalamnya, absennya karakter wanita menjadi sesuatu yang tidak bisa ditoleransi. Sudah ada dukungan lebih dari 4.000 suara di petisi yang satu ini.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang menginginkan kehadiran karakter Assassin wanita di AC: Unity nanti? Atau ini tidak terasa berpengaruh penting pada pengalaman yang akan Anda dapatkan?