Review Playstation Vita (PS Vita): Handheld Terbaik dalam Genggaman!
HARDWARE
Layar: Super AMOLED yang Memanjakan Mata
Pilihan Sony untuk menggunakan Super AMOLED dari Samsung tampaknya menjadi pilihan yang tepat. Produsen asal Korea tersebut memang terkenal sebagai produsen media display dengan kualitas yang luar biasa. Lewat layar 5 inchi dan beresolusi 960 x 544 yang disandangnya, PS Vita mampu menampilkan warna-warna dengan tepat dan cerah. Black-level yang dimiliki oleh layar ini juga termasuk baik. Mata Anda akan mudah termanjakan oleh ketajaman warna yang dihasilkannya.
Hebatnya lagi, layar AMOLED ini juga diperkuat dengan teknologi IPS Panel (In-Plane Switching Techology) yang memungkinkan kualitas tampilan layar yang konstan walaupun dilihat dari beberapa sudut pandang, bahkan dalam sudut yang ekstrim sekalipun.
Mekanisme Kontrol: Dual Analog + Touch Screen + Touch Pad = Perfect!
Apa yang membuat mekanisme kontrol handheld pertama Sony – PSP terasa kurang nyaman dan maksimal? Jawabannya tentu ada pada keputusan untuk menghadirkan hanya satu perangkat analog pada perangkat ini. Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar game yang dibangun dalam model tiga dimensi membutuhkan dual-analog untuk kontrol yang lebih maksimal. Di PS Vita, Sony tentu tidak ingin kecolongan lagi. Mereka menyertakan dual-analog yang responsif untuk memastikan navigasi di dalam game yang lebih mudah. Tombol d-pad juga dihadirkan sebagai navigasi tambahan, PS Home untuk menu utama handheld, Start-Select, dan tentu saja tombol aksi dan R-L yang tidak mungkin terlewatkan. Semua tombol ini cukup responsif dan terasa nyaman digunakan.
Tidak hanya menyertakan mekanisme kontrol konvensional, Sony juga menyisipkan kemampuan layar-sentuh pada layar 5 inchi AMOLED PS Vita. Seperti layaknya smarphone Android dan iOS yang beredar saat ini, touch-screen capacitive di PS Vita juga lebih difokuskan untuk melakukan navigasi menu dengan jauh lebih mudah. Anda hanya tinggal melakukan drag, menyentuh, mencubit, atau menekan dua sisi layar untuk memunculkan fungsi kontrol tertentu. Di game, layar sentuh juga menjadi salah satu fitur yang seringkali digunakan oleh para developer untuk memunculkan sensasi pengalaman bermain yang berbeda.
Jika Anda menganggap kedua teknologi di atas masih belum cukup untuk mendefinisikan PS Vita sebagai sebuah perangkat yang revolusioner, maka Anda harus menyimak fitur tambahan unik yang satu ini. Selain menghadirkan kemampuan sentuh untuk layar depan PS Vita, Sony juga memutuskan untuk menjadikan keseluruhan bagian belakang perangkat ini sebagai touch pad dengan sensivitas yang baik. Memang belum terlihat signifikansi fungsi touch pad ini untuk navigasi menu, namun untuk beberapa game eksklusif yang sudah dirilis seperti Uncharted – Golden Abyss, touch pad ini dapat digunakan sebagai alternatif kontrol yang cukup unik.
Kemampuan standar perangkat cerdas lain seperti gyroscope dan accelerometer juga disematkan di PS Vita. Kedua fungsi ini memang lebih banyak diterapkan di dalam video game dibandingkan navigasi di menu utama. Mengingatkan Anda pada fungsi kontroler PS3 yang terkadang juga meminta untuk menggerakkan, memiringkan, atau memutar SIXAXIS.
Kamera: Tidak untuk Memotret!
Untuk memperkuat citra nya sebagai sebuah perangkat multimedia yang lengkap, Sony juga memperkuat PS Vita dengan dua buah kamera, yang masing-masing terletak di bagian depan dan belakang. Masing-masing kamera ini mampu menghasilkan gambar dengan resolusi hanya sebatas VGA (640 x 480), resolusi yang terhitung cukup rendah untuk standar kamera yang disematkan di beragam perangkat cerdas saat ini. Walaupun dilengkapi dengan dual-camera, bukan berarti Anda dapat menggunakan PS Vita sebagai pengganti kamera digital. Selain resolusinya yang rendah, kedua kamera ini juga tidak diperkuat dengan beragam fungsi standar seperti auto-focus sehingga gambar yang dihasilkan cenderung kabur, apalagi di lingkungan yang kurang sinar. Kemampuan rekam videonya juga tidak dapat dibanggakan. Jika tidak dapat digunakan untuk memotret dan merekam, lantas untuk apa kamera ini dihadirkan?
Sebagai sebuah perangkat gaming, tentu saja PS Vita menghadirkan kamera untuk menunjang fungsi utamanya tersebut. Kedua kamera ini memang lebih difokuskan sebagai “pintu gerbang” utama untuk menikmati game-game yang dibangun dengan basisi AR (Augmented Reality). Tren terbaru di dunia game ini memang mampu membuat dunia nyata di sekitar Anda sebagai setting utama permainan. Kamera menjadi peripheral paling krusial untuk memastikan fungsi AR dan game-game seperti ini mampu dihadirkan di PS Vita.
NGV: Media Baru Pengganti UMD
Selamat tinggal media game dalam bentuk disc! Berbeda dengan PSP yang masih menggunakan UMD, PS Vita datang dengan media game baru berbentuk kartu media bernama NGV. Mengapa kartu dan bukan lagi disc? Sudah bukan rahasia lagi jika kartu media memang memberikan kemampuan baca data yang lebih cepat dibandingkan media konvensional seperti disc. Untuk sebuah handheld dengan visualisasi yang berat,PS Vita membutuhkan kecepatan ini. Selain itu, NGV juga membuka peluang yang lebih lebar bagi developer untuk memiliki ukuran game yang lebih fleksibel tergantung kebutuhan. Cara menggunakannya? Tinggal memasukkan NGV ke slot yang ada di PS Vita dan game pun siap untuk dimainkan!
Seperti game PS3 atau PSP pada umumnya, setiap NGV game yang dijual di pasaran juga dihadirkan dengan sebuah kotak dan kertas manual yang lebih sederhana. Walaupun lebih kecil, harga yang dipatok untuk satu NGV tidak banyak berbeda dibandingkan satu disc blu-ray milik PS3. Range harga yang ditawarkan untuk setiap game baru bergerak dalam range sekitar Rp 400.000,- – Rp 700.000,-, tergantung besar atau tidaknya franchise game tersebut.
Memory Card: Familiar Bukan Berarti Sama!
Jika kita membicarakan elemen apa yang terpenting di antara semua peripheral yang ada di PS Vita, maka Memory Card pantas berada di puncak daftar. Sony sendiri sudah menegaskan bahwa Memory Card adalah elemen kunci bagi gamer untuk dapat memaksimalkan PS Vita sebagai sebuah media gaming. Tanpanya, beberapa game bahkan tidak akan dapat dimulai dan dimainkan. Tidak hanya itu saja, kartu kecil ini juga akan berperan sebagai “jurnal kecil” untuk setiap kegiatan gaming Anda yang teraktivasi melalui akun Playstation Network.
Walaupun bentuknya cukup familiar dan mirip dengan banyak kartu memori yang beredar di pasaran saat ini, Memory Card PS Vita ternyata didesain khusus oleh Sony. Kartu ini tidak akan dapat terbaca dimanapun selain di PS Vita dan begitu juga sebaliknya. Tidak mengherankan jika kartu yang menjadi “nyawa” handheld ini tergolong cukup mahal untuk sebuah kartu memori. Memory Card berkapasitas 16 GB dijual dengan harga sekitar di sekitar Rp 600.000,- dan 32 GB dibanderol di atas Rp 800.000,-. Untuk gamer yang tertarik untuk membeli ASIA Value Pack, PS Vita akan hadir dengan Memory Card 4GB sebagai satu kesatuan paket.
Cradle: Aksesoris Tambahan yang Menarik
Dari semua aksesoris alternatif yang dijual terpisah, cradle untuk PS Vita ini menjadi aksesoris yang paling menarik untuk dimiliki. Selain menopang PS Vita dan memudahkan gamer untuk memainkan perangkat ini tanpa perlu mengangkatnya, Cradle ini juga diperkuat dengan slot charge dan audio output yang krusial untuk memastikan PS Vita tetap berjalan maksimal. Dengan menggunakan cradle, Anda tentu dapat memainkan game dalam waktu yang lama dengan nyaman. Kelemahannya? Cradle justru akan menjadi penghalang ketika game PS Vita yang Anda mainkan ternyata membutuhkan fungsi accelerometer atau gyroscope dari perangkat ini. Jika Anda tertarik, cradle terjual terpisah dengan harga sekitar Rp 200.000,-