Preview Kingdoms of Amalur – Reckoning: Saingan Terberat Skyrim?

Dimana ada kompetisi, selalu ada usaha untuk menjadi yang terbaik. Komitmen dan konsistensi diarahkan untuk menundukkan dan menggeser mereka yang berada di puncak dominasi. Beberapa datang dengan ide-ide yang baru, sementara yang lain mengekor, mengambil, menyalin, meramu, memodifikasi, dan melahirkan ide yang sudah ada menjadi sebuah format yang berbeda. Mereka menyebutnya sebagai sebuah “inspirasi”. Dari semua game RPG yang lahir di industri game saat ini, Elder Scrolls V: Skyrim harus diakui sedang berada di puncak kesuksesan. Hal ini tentu saja memancing banyak developer lain untuk berusaha menghasilkan sensasi yang sama, seperti yang dilakukan oleh Electronic Arts dam Big Huge Games dengan Kingdoms of Amalur: Reckoning.
Kesan Pertama
Seperti kata pepatah yang menyatakan bahwa mata adalah jendela dunia, visualisasi game memang harus diakui sebagai salah satu elemen yang paling krusial untuk menentukan kesan pertama. Kingdoms of Amalur: Reckoning hadir dengan visualisasi yang terbilang lumayan dengan permainan warna dunia fantasi yang menarik. Walaupun ia tidak menghadirkan model dunia serealistik game-game RPG seperti Skyrim atau Dragon Age, Amalur masih mampu menampilkan atmosfer yang identik dari sebuah game RPG Barat. Desain karakter, lingkungan, ras, dan efek-efek serangan juga terbilang baik.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kingdoms of Amalur: Reckoning? Mengapa di preview ini ia ditempatkan sebagai saingan terberat Skyrim? Alasannya sederhana, karena keduanya mengandung intisari yang serupa satu sama lain. EA dan Big Huge Games menjadikan Amalur sebagai sebuah game action RPG aktif dengan dunia yang super-luas. Walaupun ia datang dengan satu plot utama yang terhitung linear, namun kisah kepahlawanan ini menuntut Anda untuk terlibat dalam quest-quest tambahan dalam jumlah yang tidak sedikit. Ada ratusan tempat yang bisa dijelajahi dan mungkin akan menuntut puluhan waktu jam Anda untuk menyelesaikan setiap darinya. Tidak hanya itu saja, mekanisme gameplay nya yang tidak berbeda dengan game hack and slash membuat Anda harus selalu siaga dan waspada.
Kesan pertama yang memang berkisar pada kemiripan game ini dengan seri Elder Scrolls, terutama dari esensi permainan secara keseluruhan. Namun seiring dengan progress perjalanan, Anda juga akan menemukan beberapa mekanisme yang terasa familiar jika Anda pernah memainkan game-game RPG Barat lainnya. EA seolah menggabungkan semua hal terbaik yang disukai oleh gamer tentang RPG Barat, meramunya, dan mengadaptasikannya dengan cara yang lebih sederhana lewat Kingdoms of Amalur: Reckoning. Efektif atau tidak? Ini yang akan kita selami.
Walaupun sudah menempuh kurang lebih 30 jam permainan, Amalur masih menawarkan banyak hal untuk dijelajahi dan diselesaikan. Lebih bijak jika kami memberikan sedikit gambaran lewat preview dan screenshot di bawah ini sebelum memberikan kesimpulan secara menyeluruh lewat sebuah review. Seperti biasa, dari semua kelas yang ada, Rogue menjadi pilihan kelas utama selama mereview game ini. Oleh karena itu, ia akan menjadi “dasar” karakter yang akan akan kami gunakan untuk menilai Kingdoms of Amalur: Reckoning. Selamat menikmati!







