Review Kingdom of Amalur – Reckoning: Meramu Semua Elemen RPG Terbaik
Meramu Yang Terbaik Tidak Berarti Sempurna
Kingdoms of Amalur: Reckoning boleh dikatakan meramu beragam sistem terbaik yang pernah dilahirkan di dunia RPG dan mengadaptasikannya dalam satu kesatuan game. Dunia yang luas, sistem job yang terhitung kompleks, side quest yang luar biasa banyak, sistem equipment, dan mekanisme job yang ada akan membuat Anda merasa familiar, walaupun Amalur adalah sebuah game baru. Anda seperti menyaksikan sebuah game yang merupakan perpaduan dan percampuran kasar antara Skyrim, Dragon Age, Fable, World of Warcraft, dan Diablo ke dalam satu kesatuan. Big Huge Games seperti mengambil esensi terbaik dari semua game ini dan menjadikan Amalur sebagai produk representasinya. Apakah langkah ini lantas menjamin sebuah kualitas yang tidak terpisahkan? Sayangnya tidak!


Walaupun Amalur bisa dipandang sebagai sebuah game action RPG yang terbilang padat dan berkualitas, namun ia masih belum mampu menghadirkan sensasi dan pengalaman yang sama yang mampu ditawarkan oleh franchise besar game RPG Barat yang lain. Mengapa? Karena pada dasarnya, Anda butuh dari sekedar mekanisme gameplay untuk menjadikan segala sesuatunya terasa lebih sempuna. Dukungan sound effect, theme song, dan visualisasi yang ditawarkan Amalur justru menjadi bumerang yang melemahkan sensasi yang ia hadirkan. Walaupun game ini sudah memuat semua hal yang terbaik, ia masih tidak mampu menghadirkan sensasi epicness yang dibutuhkan dari sebuah game RPG. Seandainya saja mereka juga menambahkan lebih banyak variasi monster dari berbagai ukuran.
Kesimpulan

Di balik semua “kompleksitas” yang terkesan darinya, Kingdoms of Amalur: Reckoning pada dasarnya adalah sebuah game yang tergolong sederhana, untuk dinikmati maupun dikuasai. Sistem gameplay battlenya yang lebih dekat dengan hack and slash memberikan sensasi yang berbeda. Spesialisasi yang jelas antar tiap job dan kelas juga memberikan banyak alternatif gaya bermain bagi Anda yang ingin menikmati game ini secara maksimal. Butuh puluhan jam permainan dan komitmen yang tinggi untuk dapat menjelajahi Faelands hingga sudut-sudut yang paling dalam. Namun sayangnya, walaupun sudah menempuh alternatif untuk meramu semua aspek terbaik dari game-game RPG terbesar di industri game, Amalur ternyata masih belum mampu menawarkan sensasi yang sama. Kekurangan elemen yang lain seperti theme song dan desain monster yang ada membuat game ini tidak mampu menawarkan sensasi yang epik.
Apa yang paling mengecewakan dari Amalur? Sistem kamera yang fixed pada battle akan membuat Anda kesulitan melihat situasi di sekitar, termasuk posisi musuh yang sedang dilawan. Pada beberapa kondisi, Anda akan dibuat frustrasi karenanya. Kesalahan terbesar yang lain mungkin ada di pihak gamer yang menginginkan sebuah game kompleks yang sebanding dengan Skyrim. Namun pada kenyataannya, Amalur hanyalah game yang “terlihat” kompleks, namun sesungguhnya sangat sederhana. Tidak ada kebebasan yang absolut, tidak ada pilihan yang berpengaruh secara signifikan pada jalan cerita utama, dan sistem yang tidak terlalu sulit untuk dikuasai membuat game ini berada di posisi pertengahan. Luar biasa? Tidak, tetapi tetap menjadi alternatif game yang menarik untuk dimainkan.
Jika Anda termasuk gamer yang mencintai RPG Barat, maka Kingdoms of Amalur: Reckoning menjadi sebuah game yang patut untuk dijajal. Waktu permainan yang mencapai puluhan jam akan cukup menyibukkan Anda sembari menunggu game yang Anda inginkan.
Kelebihan

- Dunia yang Luas
- Sidequest dalam Jumlah yang Luar Biasa
- Sistem Job yang Dinamis
- Hack and Slash “Action RPG” yang fun
- Waktu Gameplay yang Lama
Kelemahan

- Kebebasan yang “Semu”
- Kurang Epik
- Visualisasi yang Tidak Sempurna
- Bug di Beberapa Tempat
- Desain Monster yang Begitu Terbatas
- Sistem Kamera
Cocok untuk Gamer: yang menyukai game RPG Barat, yang senang terlibat dalam sub-quest yang banyak
Tidak cocok untuk Gamer: yang memilih game ini karena berharap ia akan sama dengan Skyrim