Review Spec Ops – The Line: Menggelitik Hati Nurani!
Simak dan Nikmati Plot yang Ditawarkan!


Selain memperkenalkan sistem pilihan secara real-time yang menjadikannya unik, salah satu aspek lain yang membuat Spec Ops: The Line bersinar adalah kemampuan sang developer untuk menyajikan sebuah cerita yang berbobot. Alih-alih menghadirkan sebuah cerita perang, “kiamat kecil”, pemberontakan, kekerasan, dan kekejaman yang mungkin sudah ditawarkan oleh banyak game serupa, Yager Development menghadirkan sebuah cerita dengan twisted plot yang cukup mengundang decak kagum. Dukungan voice acts dari setiap karakter juga semakin memperkuat kesan yang satu ini. Jika dapat dianalogikan, Spec Ops: The Line ini tidak ubahnya sebuah film perang yang disutradarai oleh M. Night Shymalan yang terkenal lewat Sixth Sense atau The Happening. Anda tidak akan pernah tahu apa yang Anda temui di ujung cerita.
Kesimpulan

Sebagai sebuah game third person shooter, Spec Ops: The Line memang tidak menawarkan sesuatu yang berbeda di sisi gameplay. Anda masih akan berhadapan dengan misi utama untuk membunuh setiap musuh yang ada, bergerak dari satu chapter ke chapter lainnya, dan memastikan diri Anda tidak menjadi korban selama menjalani rutinitas ini. Kekuatan utama game ini justru ada pada cerita dan fitur pilihan yang menjadikannya sebagai sebuah game third person shooter yang tidak biasa, sebuah game action, yang untuk pertama kalinya, mampu menggelitik hati nurani kami. Ada berbagai pilihan yang tidak mudah untuk dipilih begitu saja, namun hal inilah yang kemudian menjadikan Spec Ops: The Line sebagai sebuah game yang unik. Tingkat kesulitan yang menantang juga secara konsisten akan membuat adrenalin Anda terpacu, berhati-hati, dan waspada.
Tetapi satu yang pasti, Spec Ops: The Line, walaupun hadir sebagai sebuah game unik, bukanlah game sempurna yang hadir tanpa celah. Kualitas secara visual yang tidak terlalu menonjol, kelemahan sistem cover yang justru lebih sering menimbulkan rasa frustrasi, AI teman yang terkadang tidak responsif, serta jarak checkpoint yang jauh menjadi beberapa poin yang pantas untuk diperhatikan. Walaupun kadang akan membuat Anda kesal, beberapa kekurangan ini masih menjadi sesuatu yang pantas untuk ditoleransi hingga akhir permainan. Gamer mana yang akan menolak sebuah game third person shooter yang datang dengan sebuah konsep baru yang segar? Kelebihan di sisi ini seolah cukup untuk membuat Anda tidak memerhatikan kekurangan yang lain.
Jika Anda termasuk gamer penggemar game third person shooter atau action, maka kami sangat menyarankan Anda untuk memainkan Spec Ops: The Line ini. Tidak untuk menikmati sisi gameplay dasarnya yang tidak istimewa, tetapi untuk merasakan sebuah konsep yang mungkin ditawarkan di industri game untuk pertama kalinya. Sistem seperti ini mungkin saja akan menjadi standar yang akan digunakan oleh game-game dengan genre serupa di masa depan.
Kelebihan

- Plot yang twisted
- Setting Dubai dengan badai pasir yang epik
- Pilihan-pilihan moral di dalam permainan
- Tingkat kesulitan yang menantang
- Voice acts
- Multiple endings
Kekurangan

- Sistem cover yang terkadang akan membuat Anda frustrasi
- AI teman yang tidak responsif
- Kualitas grafis
- Jarak checkpoint yang jauh
- Jumlah musuh yang terlalu banyak
Cocok untuk gamer: penggemar seri game perang, third person shooter, pencinta film-film dengan twisted plot
Tidak cocok untuk gamer: yang tidak memiliki hati nurani, moral, atau tidak tahan dengan visualisasi brutal yang eksplisit.