Review Darksiders II: Petualangan Death dalam Atmosfer Baru!
Action Hack & Slash? Lebih Tepatnya Action RPG!
Apa yang membuat Darksiders 2 ini jauh berbeda dibandingkan dengan Darksiders pertama? Satu aspek yang palling mudah dikenali dan pasti akan menarik perhatian semua gamer yang sudah familiar dengan franchise ini adalah perubahan di sisi gameplay yang signifikan. Jika Darksiders pertama mengusung mekanisme gameplay action hack & slash yang murni, maka Darksiders 2 lebih pantas disebut sebagai sebuah game action RPG. Ada begitu banyak elemen yang membuat seri terbaru ini justru lebih mengingatkan Anda pada game-game action RPG fenomenal seperti halnya Diablo atau Kingdom of Amalur: Reckoning daripada Devil May Cry, misalnya. Atmosfer yang terbangun mengindikasikan hal tersebut.
Mekanisme kontrolnya sendiri memang memegang ciri khas hack & slash yang kuat. Death akan dipersenjatai dengan dua gerakan utama: Normal Attack yang diwakili oleh senjata utamanya – Scythe dan Heavy Attack yang akan dieksekusi dengan secondary weapon yang cukup bervariasi. Beberapa senjata menawarkan kecepatan, sementara senjata yang lain lebih mengutamakan damage. Kombinasi serangan dapat dilakukan dengan cukup mudah dengan varian move list yang cukup besar. Selain itu, Death juga akan dibekali dengan kemampuan untuk melakukan evade, melompat, tools, dan takedown yang harus dimaksimalkan sepanjang pertempuran untuk memastkan kemenangan. Sebuah elemen action padat yang kemudian dileburkan dalam sisi gameplay RPG nya yang terhitung kental.
Apa yang membuat sebuah game action dapat dikatakan mengusung konsep RPG di dalamnya? Kita tidak hanya sedang membicarakan angka-angka yang bertebaran sebagai damage, tetapi juga beberapa konsep lainnya yang semakin menguatkan kesan tersebut di Darksiders 2. Salah satu ciri yang cukup kuat adalah hadirnya sistem equipments dan item yang datang dengan beragam atribut status tersebut. Senjata dan equipments ini akan datang dengan keunggulan status masing-masing, membantu Anda untuk menciptakan Death yang lebih “personal”. Bagaimana cara mendapatkannya? Seperti halnya game-game RPG, Anda dapat menemukan equipment terbaik lewat chest di sepanjang permainan, toko yang tersedia di kota, hingga drop dari musuh / boss yang Anda hadapi. Selain itu, Vigil juga mengadopsi sistem experience points yang memungkinkan Death untuk bertambah kuat lewat sistem level up dan mendapatkan atribut status permanen tertentu.
Sistem equipment dan level up belum cukup untuk mencerminkan sebuah game RPG? Maka fitur yang satu ini boleh terbilang sebagai “kunci” untuk mengkategorikan Darksiders 2 tidak lagi sebagai sebuah game hack & slash belaka. Untuk setiap level yang ia dapatkan atau misi yang berhasil diselesaikan, Death akan mendapatkan satu skill points yang dapat digunakan untuk membangun skill tree unik yang dapat disesuaikan dengan cara Anda bermain. Seperti halnya sebuah game “role-playing”, Anda memiliki kebebasan untuk menentukan peran dan gaya pertempuran Death. Ada dua kategori besar di dalam skill tree ini: skill yang lebih berfokus pada kemampuan fisik dan kemampuan magic (arcane). Skill fisik biasanya berkaitan dengan jenis-jenis serangan yang akan menimbulkan damage, buff, atau de-buff pada musuh. Sementara gaya gameplay Arcane lebih tertuju pada penggunaan magic, seperti halnya job ala Necromancer dan Druid di game-game action RPG yang lain.
Tantangan tidak hanya akan dihadirkan dari beragam musuh yang akan menghalangi perjalanan Death menuju misi utamanya, tetapi juga dari elemen-elemen platformer yang ada. Death akan melakukan gerakan-gerakan parkour “ajaib” untuk mencapai lokasi yang dibutuhkan di setiap dungeon dan sudah menjadi tugas Anda untuk mencari jalan alternatif ini. Perjalanan juga akan semakin dipersulit dengan kehadiran serangkaian puzzle yang terkadang harus menuntut Anda untuk berpikir di luar kotak. Death sendiri akan dibekali dengan berbagai kemampuan untuk menyelesaikan beragam tantangan ini, dari kemampuan untuk melakukan summon arwah, membelah diri, membentuk portal, hingga menjelajahi waktu. Sebagian besar puzzle ini dapat diselesaikan dengan mudah. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memerhatikan “clue” kamera yang biasanya hadir pada saat Anda memasuki area yang baru. Ini akan menjadi petunjuk mumpuni untuk mendapatkan gambaran akan apa yang harus Anda lakukan. Tetap bingung? Andalkan sang gagak – Dust untuk menunjukkan jalan yang benar (walaupun terkadang ia justru akan membuat Anda semakin bingung).
Bergaya Open-World, Segudang Side Missions
Salah satu fitur yang mendapatkan improvement yang begitu kentara di seri Darksiders 2 ini adalah konsep open-world yang berusaha ia hadirkan. Di seri pertama, War memang sudah diberi kebebasan untuk menjelajahi setiap level yang ia singgahi, namun boleh dikatakan, hampir tanpa sebuah tujuan yang jelas. Vigil Games semakin menyempurnakan konsep tersebut dengan menggabungkan sistem open-world ini dengan segudang side-missions yang dapat Anda picu dengan berbicara dengan karakter NPC yang tepat. Tentu saja ini semakin mendefinisikan jati diri seri kedua ini sebagai sebuah game action RPG.
Sebagian besar misi ini memang berhubungan dengan mengumpulkan dan menghancurkan. Beberapa di antaranya akan menuntut Anda berperan sebagai seorang demon hunter, menjelajahi dungeon dengan membunuh sang boss besar yang mendiami tempat tersebut. Namun berharap proses ini akan berjalan dengan sangat mudah karena tidak jarang beberapa Boss side-quest ini akan datang dengan level yang lebih tinggi daripada Death. Butuh ketekunan dan kecekatan untuk mengalahkan mereka, jika Anda tidak ingin direpotkan untuk melakukan farming terlebih dahulu. Sementara untuk tugas mengumpulkan, Anda harus mengeksplorasi keseluruhan dunia yang disinggahi Death untuk mendapatkannya, yang memang harus diakui merepotkan. Reward apa yang akan Anda dapatkan? Senjata-senjata dengan efek terbaik dan experience akan menjadi “hadiah” yang membuat semua side missions ini pantas untuk dilirik.