Review Persona 4 Arena: Seri Spin-Off yang Mengagumkan!

Persona mungkin dikenal sebagai salah satu franchise game JRPG unik yang menawarkan pengalaman bermain yang jauh berbeda dibandingkan seri lainnya. Walaupun mengusung mekanisme pertarungan yang hampir serupa, Persona datang dengan fitur yang memungkinkan players untuk menjalani kehidupan sehari-hari sang karakter utama dan bergabung dalam sebuah sistem interaksi sosial yang sangat menarik. Kesuksesan dua seri terakhir – Persona 3 dan Persona 4 yang sempat dirilis di masa kejayaan Playstation 2 terdahulu tentu menjadi bukti yang tidak dapat disangkal lagi. Setelah terdiam selama 4 tahun terakhir ini, Persona akhirnya lahir kembali lewat seri teranyarnya – Persona 4 Arena, sebuah game fighting!
Langkah Atlus untuk mengubah Persona yang dikenal sebagai sebuah game RPG menjadi game fighting memang menjadi sebuah langkah yang terhitung ekstrim. Ini menjadi semacam pertaruhan yang hanya akan menghasilkan dua konsekuensi di kutubnya masing-masing: membuat nama Persona kian bersinar atau justru menghancurkan semua prestasi yang sudah ada. Tidak main-main, Atlus memang mengembangkan Persona 4 Arena ini secara total. Untuk memastikan seri ini menjadi sebuah game fighting yang akan mengakomodasi kebutuhan sebagian besar fans Persona, Atlus menciptakan semua elemen yang sempat membuat Persona 3 dan 4 begitu dicintai, membongkar, meramu, dan menggabungkannya di dalam sebuah judul dengan gameplay yang berbeda. Gamer mana yang tidak akan tertarik untuk segera menjajalnya.
Ketakutan bahwa game ini akan jatuh sebagai sebuah seri spin-off “kacangan” yang hanya dirilis Atlus untuk mendapatkan uang dengan mudah seolah lenyap begitu saja ketika Persona 4 Arena ini mulai hidup di layar kaca. Secara mengejutkan, ia berhasil memberikan impresi pertama yang kuat dan menyenangkan, seperti yang sempat kami utarakan di artikel preview kami sebelumnya. Ramuan yang berusaha disuntikkan ke dalam game ini seolah tampil dalam proporsi yang tepat, setidaknya untuk mereka yang begitu mencintai franchise ini.
Apa yang membuat kami menyimpulkannya sebagai sebuah seri spin-off yang mengagumkan? Bagaimana performa keseluruhan yang ditawarkan oleh Persona 4 Arena ini? Simak review kami untuk mendapatkan gambaran yang lebih sempurna.
Plot
Adalah sebuah persepsi yang salah untuk menyatakan dan memaklumi bahwa sebuah game fighting tidak perlu menyajikan sebuah plot dasar yang menjadi alasan pertempuran semua karakter keren ini. Kebutuhan untuk sebuah benang merah berkualitas ini menjadi semakin kuat ketika developer berusaha untuk menyatukan dua buah dunia yang sebelumnya tidak pernah bertemu sama sekali. Untungya, Atlus harus diakui berhasil melakukan tugas ini dengan sangat baik. Pertempuran yang akan menghadirkan semua karakter Persona 4, beberapa karakter ikonik dari Persona 3, dan satu karakter baru ini datang dengan sebuah alasan yang jelas.


Setelah berhasil mengalahkan para Shadows di Persona 4, tim investigasi yang beranggotakan Yu, Chie, Yosuke, Kanji, Yukiko, Teddy, Naoto, dan Rise memang menikmati masa-masa damai. Tidak ada lagi kasus pembunuhan misterius di tengah kabut dan laporan kematian lewat seri berita aneh yang hanya muncul di tengah malam. Sayangnya, masa damai ini hanya bertahan selama dua bulan. Dua anggota tim utama Persona 4 – Rise dan Teddy secara misterius menghilang. Anehnya lagi, siaran televisi tengah malam yang misterius itupun mulai kembali, kali ini memuat semua data tim utama Persona 4. Untuk mencari kebenaran akan apa yang sebenarnya terjadi, para anggota tim investigasi ini untuk kesekian kalinya, masuk ke dalam dunia televisi. Tidak ada lagi shadows yang harus mereka hadapi, melainkan sebuah turnamen misterius yang membuat mereka harus bertarung satu sama lain.
Di sisi Persona 3, Mitsuru yang kini mengepalai Kijiko Group – salah satu perusahaan global terkaya di dunia masih berjuang untuk membasmi para Shadow dengan membentuk tim khusus bernama – Shadow Worker. Bersama dengan senjata Anti-Shadow yang luar biasa – Aegis, Mitsuru berusaha mencegah makhluk kegelapan ini untuk mengambil alih dunia manusia. Namun sayang seribu sayang, Mitsuru justru harus kehilangan salah satu senjata Anti-Shadow teranyarnya bernama – Labrys dalam sebuah insiden. Bersama dengan teman sejawatnya – Akihiko, Mitsuru dan Aegis berusaha mencari lokasi Labrys dan tiba di Yaosinaba. Di sana mereka menemukan, untuk pertama kalinya, sebuah dunia “aneh” di dalam televisi.


Lantas dimana letak benang merah dua buah dunia Persona yang berbeda ini? Siapakah Labrys? Apa hubungannya dengan turnamen “aneh” yang tercipta di dalam dunia televisi ini? Ini tentu menjadi jawaban yang harus Anda cari sendiri dengan memainkan story-mode dari Persona 4 Arena sendiri.