Treyach Bela Engine Game Call of Duty
Sebagian besar developer yang mengerjakan seri terbaru biasanya akan mengalami sebuah proses pengembangan yang kompleks. Tidak hanya sekedar menciptakan jalinan cerita yang baru atau mulai membangun desain dunia yang lebih menarik, tidak sedikit developer yang memulai proses ini dengan menyediakan sebuah engine yang benar-benar baru. Sebuah proses signifikan yang tidak pernah menjadi bagian Call of Duty selama 6 tahun terakhir ini. Dibandingkan dengan franchise kompetitor, Activision lebih memilih untuk melakukan modifikasi engine lawas mereka untuk memperkuat seri-seri terbaru. Sebuah kebijakan yang juga dibela oleh Treyach sendiri.
Kebijakan yang satu ini memang sempat mengundang kritik dari beragam pihak, apalagi jika memerhatikan bagaimana franchise kompetitor datang dengan lompatan visualisasi yang menawan. Namun designer director dari Treyach sendiri – David Vonderhaar membela kebijakan ini. Menurutnya, walaupun berdasarkan engine lawas, modifikasi visualisasi yang diterapkan pada setiap seri terbaru COD merepresentasikan sebuah engine baru. Contohnya? Engine yang digunakan untuk COD: Black Ops 2 yang diperkuat dengan beragam fitur baru. Vonderhaar menyatakan bahwa Treyach telah mengubah total sistem UI, rendering, lighting, dan inti gameplay untuk seri terbaru ini. Tujuan utamanya? Memastikan game ini dapat berjalan dalam framerate ternyaman – 60 FPS, bahkan untuk konsol sekalipun.
Terlepas dari beragam klaim yang diciptakan oleh Treyach, perkembangan visualisasi yang ditawarkan COD memang harus diakui, tidak sesignifikan yang ditawarkan oleh DICE maupun Crytek lewat franchise andalan mereka masing-masing. Namun apakah visualisasi akan memainkan peranan penting yang akan sangat menentukan seberapa baik Anda menikmati Call of Duty? Pilihan tersebut akan kembali ke pribadi Anda masing-masing.