Review Mouse Gaming Thermaltake Level 10 M: Peripheral Elegan Racikan BMW!

Reading time:
November 27, 2012
Thermaltake Level 10 M 3
Mouse Gaming Thermaltake Level 10 M

Menyebut nama BMW, berarti membicarakan salah satu produsen mobil paling mewah, nyaman, dan elegean yang tersedia di dunia. Bayangkan jika produsen mobil yang satu ini diminta untuk merancang sebuah peripheral gaming? Hal inilah yang berhasil dilakukan oleh salah satu produsen peripheral gaming terkemuka di industri PC – Thermaltake lewat jajaran produk TteSports yang baru. Kerjasama keduanya menghasilkan sebuah produk mouse gaming yang menjadi perpaduan antara cita rasa dan  identitas keduanya. Semuanya direpresentasikan oleh Mouse Gaming Level 10 M nan elegan yang satu ini.

Namun identitas sebuah mouse gaming tentu tidak hanya ditentukan dari desain yang membuatnya tampil menarik dan berbeda dibandingkan dengan mouse konvensional lainnya. Eleganitas hanyalah satu dari beragam indikator untuk menentukan seberapa pantas sebuah mouse gaming untuk dilirik. Karena pada akhirnya, sebagai alat navigasi utama, kenyamanan menjadi faktor yang paling penting. Apalah artinya sebuah mouse dengan tampilan indah, namun tidak menghasilkan sebuah fungsi yang mampu memenuhi kebutuhan gaming secara keseluruhan. Untungnya, hal ini cukup menjadi perhatian dari BMW ketika mendesain Mouse Gaming Level 10 M ini.

Desain dan Fitur

Elegan, itulah mungkin kata pertama yang terlontar dari mulut Anda ketika melihat desain mouse gaming Level 10 M ini untuk pertama kalinya. Dengan balutan alumunium di kedua sisinya, Level 10 M juga meninggalkan kesan sebuah mouse gaming yang solid, namun sekaligus juga sederhana. Ia tidak memuat tombol dalam jumlah masif untuk memaksimalkan fungsi makro  dan lebih menonjolkan desain ambidextrous-nya yang tetap nyaman, baik untuk mereka yang mengandalkan tangan kiri maupun kanan untuk  memainkannya. Alih-alih memuat sebanyak mungkin tombol di bagian utama, Thermaltake lebih memilih untuk membubuhkan setidaknya 2 tombol untuk setiap sisi Level 10 M, tentu saja dengan fungsi yang juga dapat dikustomisasi nantinya.  Hal ini dihadirkan untuk mempermudah gamer yang membutuhkan game dengan tombol aksi yang terbatas.

Thermaltake Level 10 M 31
Tampak depan meninggalkan kesan garang.
Thermaltake Level 10 M 2
Bagian sisi kiri dan kanan Level 10 M disisipi tombol dengan beragam fungsi. Fungsi-fungsi ini juga dapat Anda modifikasi nantinya.
Thermaltake Level 10 M 38
Tampak belakang. Anda bisa melihat desainnya yang terbuka dan penuh celah.

Bagaimana dengan fungsi praktis dari desain yang dihadirkan oleh BMW di mouse yang satu ini? Sistem lighting yang dapat dikustomisasi di tiga bagian yang berbeda tentu saja menambah nilai estetika mouse yang satu ini, namun ini bukanlah satu-satunya yang ditawarkan BMW di desain ini. Berbeda dengan mouse kebanyakan yang tertutup, Thermaltake dan BMW lebih memilih untuk membuat Level 10 M dengan bentuk yang lebih terbuka, tentu saja untuk alasan tertentu, salah satunya adalah sirkulasi udara yang lebih baik. Di bagian permukaan terdapat sebuah area berbentuk sarang lebah terbuka untuk menjami hal ini. Sirkulasi udara ini diklaim akan membantu tangan Anda untuk tetap nyaman selama memainkan game, setidaknya cukup untuk memastikan tidak ada keringat yang akan mengganggu proses bermain Anda. Lantas fitur lain apa saja yang ditawarkan oleh Level 10 M mouse gaming ini? Ini lah beberapa fitur utama yang ditawarkan:

Thermaltake Level 10 M 49
Desain terbuka seperti ini diklaim dapat memberikan sirkulasi udara yang lebih baik. Tangan gamer yang menggunakannya tidak akan mudah dibasahi keringat ketika bermain dalam waktu lama.
  • Air-through ventilation
  • Sensivitas sensor laser hingga 8.200 DPI
  • 3D Steering
  • Intelligent Software
  • Alumunium Base
  • Dynamic Color Range
  • Internal Memory 128 KB

Thermaltake Level 10 M, Seberapa Nyaman?

Thermaltake Level 10 M 10
Bahan dasar aluminum memang meninggalkan kesan yang solid. Namun, berhati-hatilah Anda, karena bahan ini menciptakan sudut tajam di Level 10 M. Memang tidak akan sampai melukai Anda, tetapi mampu merusak benda2 metal yang mungkin Anda kenakan di jari.

Ini tentu menjadi pertanyaan terbesar mengingat desain bukanlah satu-satunya indikator untuk menentukan kualitas sebuah mouse gaming. Karena pada akhirnya, kenyamanan menjadi poin utama untuk menentukan seberapa menariknya nilai sebuah mouse gaming di tangan para gamer. Air-through ventilation yang kita bahas sebelumnya memang cukup efektif untuk membuat tangan Anda nyaman dan tidak berkeringat selama bermain game. Namun kehadiran bahan alumunium di sisi kanan dan kiri membuatnya lebih baik, karena kesan dingin yang secara konsisten akan hadir. Namun sayangnya, Thermaltake dan BMW tidak cukup memoles sisi ini sehingga masih mengesankan sudut tajam yang bisa saja membuat tangan cedera, atau sekedar merusak benda-benda metal kesayangan Anda yang digunakan di seputaran jari. Tentu saja, ini merupakan skenario terburuk yang hanya akan terjadi bila Anda tidak cukup hati-hati.

Bagi beberapa gamer yang sudah cukup familiar dengan mouse gaming, opsi untuk menentukan berat adalah salah satu fitur yang cukup signifikan untuk menentukan kenyamanan yang bisa diciptakan oleh sebuah peripheral. Sayangnya, sesuatu yang tidak ditawarkan oleh Level 10 M ini. Bagi beberapa gamer, mouse ini terasa cukup berat, apalagi dengan bahan alumunium yang “memakan” porsi desain cukup besar. Namun berat selalu menjadi hal yang bersifat personal. Tidak nyaman bagi kami, mungkin terasa pas bagi Anda.

Thermaltake Level 10 M 43
Bagi Anda yang terbiasa menggunakan Palm Grip untuk menjalankan mouse, teknik ini tampaknya tidak cocok, seperti yang kami tunjukkan di gambar atas. Mengapa? Karena besar kemungkinan Anda akan secara tidak sengaja menekan tombol yang berada di sisi tersebut. Ada dua cara untuk mengakalinya: mengubah metode Anda menjadi Claw Grip atau mematikan fungsi kedua tombol jika Anda tetap bertahan dengan palm grip.
level 10 m driver gif
UI driver yang user-friendly.

Satu hal yang cukup unik dan Level 10 M gaming adalah bagaimana mouse ini akan memaksa Anda untuk beradaptasi kembali untuk dapat memaksimalkannya secara nyaman. Desain dengan celah yang terbuka dan tombol berukuran di bagian sisi mungkin akan menjadi masalah bagi sebagian besar gamer yang seringkali menggunakan Palm Grip. Grip gaya seperti ini memang seringkali memosisikan jempol dalam kondisi santai di sisi jempol. Dengan tombol besar di kedua sisi, ini bukanlah gaya terbaik untuk menikmati Level 10 M. Mengapa? Karena dalam kondisi tegang, atau ketika Anda butuh grip, ada probabilitas yang besar bahwa Anda akan secara tidak sengaja menekan salah satu tombol dan justru mengacaukan game Anda secara keseluruhan. Cara terbaik adalah dengan teknik Claw Grip, dimana posisi ujung jempol hanya digunakan untuk menahan bagian atas sisi mouse dan bukan diletakkan secara penuh seperti halnya Palm Grip. Sementara bagi gamer kidal, Anda hanya butuh membiasakan jari kelingking Anda untuk mengatur sensivitas tombol yang ada.

Lantas bagaimana dengan Anda yang tidak familiar dengan teknik ini, dan masih merasa bahwa Palm Grip adalah cara terbaik untuk menikmati mouse gaming? Cara terbaik adalah dengan mematikan fungsi tombol sisi yang paling sering tidak sengaja Anda tekan. Dengan begitu, Anda masih tetap dapat menggunakan Palm Grip dengan tenang, sembari memaksimalkan fungsi mouse gaming Level 10 M yang lain. Cara melakukannya? Tenang saja, Level 10 M ini datang dengan driver yang informatif dan cukup nyaman digunakan. UI yang sederhana juga akan membantu Anda untuk mengkustomisasikan setiap tombol yang ada dengan fungsi-fungsi yang Anda inginkan. Dengan 5 profile dan kurang lebih 5 tombol, Anda bisa menciptakan lebih dari 25 kombinasi makro untuk menjamin kemampuan gaming terbaik Anda. Driver ini juga memungkinkan Anda untuk mengatur kombinasi warna untuk tiga area berbeda di Level 10 M: scroll, bagian emblem, dan kilk kiri dalam tujuh pilihan warna lampu. Kesempatan untuk menciptakan sebuah peripheral yang memang merepresentasikan keunikan Anda sendiri.

Thermaltake Level 10 M 61
Kami menjajalnya di tiga game dengan genre yang berbeda: Portal 2 untuk FPS, Dawn of War II untuk RTS, dan DOTA 2 untuk MOBA.
Thermaltake Level 10 M 70
Tampil tanpa masalah di Portal 2, kami mengalami sedikit kesulitan di DoW II dan DOTA 2 yang memang membutuhkan jumlah klik kiri lebih masif. Tidak semua area klik kiri di Level 10 M mampu memperlihatkan efek respons yang sama, terutama daya membal. Hal ini tentu saja cukup mengurangi tingkat kenyamanan yang ada.

Tidak lengkap rasanya membicarakan sebuah mouse gaming tanpa membicarakan performa praktis utamanya, tentu saja untuk memainkan game. Kami menjajalnya dengan tiga game utama untuk membuktikan seberapa baik performanya ketika dijajal memainkan game. Game dipilih dari beragam genre yang berbeda: Dawn of War II untuk mewakili RTS, Portal 2 untuk FPS, dan DOTA 2 untuk MOBA. Untuk Portal 2, Level 10 M menjalankan fungsinya dengan sangat baik. Untuk sebuah game yang tidak membutuhkan begitu banyak klik, sensivitas dan akurasi gerakan yang ditunjukkan Level 10 M tampil memesona. Sedikit masalah muncul saat menjajal Dawn of War II dan DOTA 2. Daya membal pada klik kiri yang kurang nyaman membuat kami cukup kelimpungan ketika menggerakkan unit yang memang butuh klik kiri dalam jumlah masif. Panik dan adrenalin membuat gerak jari lebih random dan tidak lagi berfokus untuk terus menekan ujung klik kiri secara baik dan benar. Pola gerak acak ini menimbulkan implikasi yang cukup disayangkan.

Namun terlepas dari kekurangannya, Thermaltake Level 10 M ini terhitung berhasil melumat ketiga genre ini dengan baik dan benar. Sebagai gamer tangan kanan yang lebih nyaman dengan palm grip, kami tentu saja mematikan fungsi dua tombol di sisi kiri terlebih dahulu untuk memastikan kenyamanan. Sementara dua tombol di sisi kanan menjalankan fungsi makronya dengan sangat responsif dan baik.

Pages: 1 2
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…