Review Call of Duty – Black Ops II: Arah Baru untuk Franchise FPS Terbaik!
Pilihan Anda Menentukan Cerita yang Anda Dapatkan!
Inilah alasan utama yang mungkin membuat kami jatuh cinta pada COD: Black Ops II dan membuat kami menyimpulkannya sebagai sebuah seri yang akan menentukan arah baru bagi franchise ini di masa depan. Tidak lagi terjebak di dalam metode penceritaan yang linear seperti seri-seri sebelumnya, Treyach menyuntikkan sebuah fitur baru yang terhitung “berani” untuk seri terbaru ini. Percaya atau tidak, Anda ditawarkan oleh cabang cerita yang cukup banyak, yang kesemuanya, ditentukan oleh pilihan Anda sendiri selama bermain.
Benar sekali, daripada hanya sekedar menikmati cerita yang ditawarkan oleh Treyach begitu saja dalam satu garis lurus, Anda kini dapat menciptakan cerita Anda sendiri lewat beragam pilihan yang ada. Di beberapa titik, Anda akan ditawari pilihan-pilihan signifikan yang akan berpengaruh besar pada arah cerita yang akan didapatkan. Namun pilihan ini tidak hanya bersifat pasif lewat event, tetapi juga aksi Anda di dalam gameplay. Maksudnya? Untuk mencegah spoiler, kami akan menggambarkannya seperti ini. Di salah satu misi, Anda akan diminta untuk membunuh satu target tertentu. Misi sendiri tidak lantas dianggap game over ketika Anda gagal melakukannya, cerita justru akan terus berlanjut, namun menghasilkan konsekuensi tertentu. Oleh karena itu, tewas atau tidaknya orang ini dalam aksi gameplay Anda akan menghasilkan efek pada cerita. Pilihan-pilihan ini akan tersebar di sepanjang permainan, baik dalam event ataupun gameplay.
Lantas apa konsekuensi akhir dari semua pilihan ini? Dipadukan dengan kelengkapan misi Strike Force yang berhasil Anda selesaikan, semua pilihan ini berakhir pada seberapa baik ending yang Anda dapatkan. Benar sekali, Treyach menyuntikkan 5 ending yang berbeda untuk seri terbaru ini, dan semuanya dipengaruhi oleh pilihan-pilihan yang sudah Anda tentukan di sepanjang permainan. Siapa yang Anda biarkan untuk hidup, siapa yang Anda bunuh, dan siapa yang Anda selamatkan. Sebuah konsep yang tidak hanya memberikan arah baru yang menyegarkan bagi frachise yang satu ini, tetapi juga meningkatkan replayability yang ada.
Kesimpulan
Setelah boleh terbilang mengalami stagnansi dan minim inovasi dalam beberapa tahun terakhir ini, kelahiran Call of Duty: Black Ops II tampil layaknya oase di padang gurun. Kita tidak hanya sekedar membicarakan visualisasi yang lebih baik ataupun timeline perang futuristik yang menjadi tema utama, tetapi keseluruhan desain yang dibangun lewat beragam inovasi berani dari Treyach dan Activision itu sendiri. Yang terbaik saja hadir lewat dua komponen utama yang mengejutkan: side mission Strike Force yang memadukan gameplay ala RTS dan FPS, serta hadirnya beragam pilihan dalam gameplay dan konsekuensinya pada jenis ending yang Anda dapatkan di akhir petualangan. Tidak akan menjadi sesuatu yang mengherankan, jika eksperimen yang ditanamkan pada Black Ops 2 akhirnya berubah menjadi arah baru bagi franchise ini di masa depan.
Lantas apakah game ini datang tanpa kekurangan? Dari mode single player yang menjadi fokus kami, kelemahan klasik yang selalu hadir di COD tetap saja muncul di seri ini. Benar sekali, kita membicarakan masalah AI, baik di sisi kita maupun musuh. Para musuh yang Anda temui masih sama bodohnya, melemparkan tembakan kurang akurat dan hanya berdiam diri untuk dibunuh dengan cepat. Untungnya AI karakter pendamping Anda cukup kuat untuk mengatasi berbagai ancaman di depan mata. Kekesalan mungkin Anda rasakan ketika mulai menjajal Strike Force dan mengandalkan AI Anda untuk menyelesaikan setiap misi yang ada. Mengapa? Sama bodohnya dengan para AI musuh, AI pasukan Anda juga tak ubahnya boneka. Walapun Anda meminta mereka untuk bermanuver bersama, tidak jarang mereka muncul dan melawan setiap musuh satu per satu, menunggu mati. Oleh karena itu, lebih bijak jika Anda mengendalikan penuh setidaknya satu unit pasukan Anda setiap kali mendekati misi yang harus dicapai.
Namun terlepas dari kekurangan yang ada pada dirinya, Activision dan Treyach berhasil menghadirkan sebuah seri COD yang terasa baru dan menyegarkan lewat Black Ops II. Semua inovasi yang ditawarkan merubah persepsi kami yang mulai pesimis terhadap survivabilitas franchise ini di masa depan, dan memunculkan secercah harapan baru. Call of Duty: Black Ops II adalah sebuah seri eksperimental yang berpotensi untuk menjadi landasan dan arah baru bagi franchise COD secara keseluruhan di masa depan.
Kelebihan
- Visualisasi yang lebih apik
- Strike Force yang unik
- Alternatif jalan cerita
- Multiple endings
- Dramatisasi yang tetap epik
- “Konsep” perang futuristik yang masih dalam batas nyata
- Framerate 60 fps (konsol)
- “Easter Egg” – konser Avenged Sevenfold dalam engine Black Ops II yang super keren!
Kekurangan
- Plot yang kurang kuat
- AI musuh yang kurang menantang, AI teman yang kurang dapat diandalkan di Strike Force
Cocok untuk gamer: yang sudah mengikuti franchise ini sejak awal, pencinta FPS, pencinta military shooter.
Tidak cocok untuk gamer: yang membutuhkan game military penuh strategi.