Review Crysis 3: Ajang Pamer Kemampuan Visual!
Prepare Your Predator Bow!
Jika kita membicarakan mekanisme gameplay yang ditawarkan oleh Crysis 3 ini, tidak banyak yang berubah. Anda masih akan terpaku pada sebuah game FPS sederhana yang akan meminta Anda untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya, menghabisi semua musuh yang ada, dan berusaha bertahan. Ada segudang senjata yang bisa Anda gunakan, baik yang Anda pungut dari tentara CELL ataupun teknologi senjata Ceph yang memang lebih kuat namun sayangnya, lebih lambat dengan kuantitas ammo yang sangat terbatas. Sementara untuk fungsi nanosuit-nya sendiri, Prophet masih memiliki kesempatan untuk mengakses kekuatan yang sama – Cloak untuk menghilang dan Armor untuk memberikan ekstra pertahanan terhadap peluru yang sama. Nanosuit juga masih memungkinkan Prophet untuk bergerak super cepat dan kuat.
Lantas apa yang membuat Crysis 3 ini jauh berbeda? Seolah jatuh pada tren mainstream yang kini tengah mengalir di industri game, Crytek juga menyuntikkan senjata panah dan busur untuk Prophet di seri terbaru ini. Terdengar absurd? Tenang saja, panah ini bukanlah senjata purbakala yang mungkin akan terlihat memalukan jika disandingkan dengan senjata CELL dan Ceph yang kian destruktif. Predator Bow adalah sebuah panah yang cukup kuat untuk memuat energi lemparan yang dapat dihasilkan oleh nanosuit Prophet yang luar biasa, membuatnya mampu menembus ragam armor apapun. Belum lagi Prophet juga bisa mengganti ujung panah ini untuk menghasilkan efek tertentu, seperti listrik dan ledakan. Bagian terbaik? Ia tidak memangsa energy Prophet sama sekali.
Di masa lalu, fungsi cloak untuk nanosuit Prophet memang lebih banyak digunakan untuk menghindari ancaman yang berbahaya atau sekedar menetralisir ancaman yang memang dapat ditaklukkan secara melee. Namun di Crysis 3, gaya permainan stealth tumbuh lebih variatif berkat kehadiran Predator Bow ini. Berbeda dengan senjata lain yang akan “memangsa” energi Prophet ketika digunakan dalam mode stealh, Bow sama sekali tidak menciptakan konsekuensi seperti ini. Anda bisa menggunakannya dalam mode ini secara bebas dan menjadikannya sebagai ujung tombak untuk mendukung gaya stealth yang tentu lebih aman. Namun ingat, panah yang bisa Anda bawa benar-benar terbatas, hanya 9 buah. Pastikan setiap panah diluncurkan ketika Anda sudah merasa pasti akan ada nyawa yang tercabut, dan pastikan diri Anda mengambil setiap panah yang ada. That is the secret of maximizing the powerful Bow!
Namun sayang seribu sayang, maksimalisasi gaya permainan stealth ini justru “dihancurkan” oleh keputusan Crytek untuk menyuntikkan AI yang terlalu sensitif terhadap suara, bahkan hingga di batas absurd. Apalah arti sebuah melee kill dan panah yang meluncur pelan jika ia tetap berkonsekuensi membuat musuh yang berada di sekitar target Anda, bahkan di jarak yang cukup jauh selalu sadar dan berakhir waspada. Alih-alih membunuh semua musuh secara diam-diam, kemampuan cloak dan Predator Bow Anda justru lebih sering digunakan untuk mempertahankan diri ketika terlibat dalam pertempuran secara frontal, baik melawan para Cell dan Ceph. Untungnya, terlepas dari sensivitas terhadap suaranya yang luar biasa, AI dari beragam musuh yang Anda hadapi bisa dikalahkan dengan strategi tertentu.
Walaupun tidak semasif game-game open world first person kebanyakan, Crysis 3 masih tetap mempertahankan pondasi gameplay-nya yang satu ini. Objektif memang terlihat begitu jelas dan ditunjukkan lewat sebuah indikator arah yang menunjukkan kemana Anda harus melangkah. Namun, bagaimana Anda ke sana? Ini masih menjadi keputusan dan kebebasan bagi gaya permainan Anda sendiri. Melewati berbagai alternatif jalan, keputusan untuk melawan atau lari dari setiap musuh yang Anda temui, atau menempuh side mission terlebih dahulu yang terkadang muncul? Semua cara dan langkah ini bergantung pada keputusan dan kemampuan Anda untuk menjalankannya.
Apalah arti melempar sebuah visualisasi memanjakan mata namun tidak mampu memaksimalkannya demi atmosfer permainan yang tepat? Lewat dramatisasi epik dan desain setting yang luar biasa, Crytek berhasil melakukan hal tersebut di Crysis 3. Dramatisasi dengan penuh gerak lambat dan ledakan serta tampak New York yang tak lagi ubahnya sebuah hutan membuat pengalaman Crysis yang cukup unik dibandingkan seri-seri sebelumnya. Crytek juga menambakan beberapa unsur permainan baru lewat hadirnya fitur berkendara, walaupun tidak terasa signifikan.
Modifikasi Nanosuit – Tekankan Eksplorasi
Seperti halnya Crysis di seri sebelumnya, Anda juga berkesempatan untuk memperkuat nanosuit yang tengah dikenakan oleh Prophet. Namun, mekanismenya tidak lagi sesederhana membunuh Ceph dan mengambil intisarinya untuk memodifikasi senjata dan armor yang ada. Anda kini ditekankan untuk lebih banyak menjelajahi luasnya New York untuk mendapatkan item esensial yang dibutuhkan untuk memastikan hal tersebut dapat terwujud. Cara melakukannya? Gampang, Andalkan visor andalan Anda.
Dengan menekan tombol tertentu, Prophet dapat menggunakan visornya untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan lebih baik serta melakukan tagging untuk mendapatkan item-item yang memang krusial seperti ammo, charger untuk senjata Ceph, panah yang tercecer, hingga yang terpenting – item-item khusus yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan Nanosuit. Item ini akan berkontribusi pada point yang akan berfungsi sebagai mata uang untuk membuka kemampuan Nanosuit tertentu. Pastikan untuk tidak terburu-buru untuk menyelesaikan setiap misi yang ada dan luangkan waktu untuk setidaknya mencari upgrade krusial yang satu ini.
Berbeda dengan seri-seri sebelumnya pula lah, Anda tidak akan diperkenakan untuk menggunakan semua upgrade yang sudah Anda beli secara bersama-sama dalam sekali pakai. Anda hanya dibekali empat slot modifikasi yang akan memaksa Anda untuk memilih upgrade-upgrade mana saja yang paling krusial untuk digunakan. Namun tenang saja, mereka juga menyuntikkan shortcut yang mmungkinkan Anda untuk berganti kombinasi modifikasi kustomisasi secara instan. Tidak perlu diragukan lagi, mode seperti ini memungkinkan Anda untuk menciptakan Prophet yang lebih adaptif terhadap segala macam situasi.