Review Tomb Raider: Petualangan Lara Croft dengan Sensasi Berbeda!
Lara Croft dengan Sensasi Baru

Menyebut nama Lara Croft dan franchise yang ia sandang – Tomb Raider, maka sebagian besar gamer lawas yang familiar dengan seri-seri awalnya mungkin akan langsung mengasosiasikan nama ini dengan salah satu game platformer tersulit yang pernah ada di industri game. Tomb Raider memang identik dengan sebuah game penuh lompatan sulit, puzzle yang akan dengan cepat membuat mata Anda berkunang-kunang, serta pertarungan melawan berbagai ancaman yang butuh perhitungan. Dengan dual-wielding pistol-nya, Lara Croft tidak hanya menjelma menjadi karakter wanita penuh sensualitas, tetapi juga ikon yang merepresentasikan sebuah franchise dengan tingkat kesulitan yang menantang. Ada kebanggaan tersendiri begitu Anda berhasil menyelesaikannya. Semua identitas ini dibongkar dan diluluhlantakkan oleh Crystal Dynamics, yang membangun seri reboot Tomb Raider dengan cita rasa yang benar-benar baru.
Sebelum kita terlibat lebih jauh, perlu diingat bahwa skill bertahan hidup, bertarung, dan menggunakan senjata Lara Croft muda ini bukanlah sesuatu ia dapatkan secara instan di Yamatai. Di beberapa percakapan dan monolog yang ada, Croft sudah memiliki dasar lewat latihan intensifnya dengan sang guru – Roth. Oleh karena itu, terlepas dari minimnya pengalaman Lara berhadapan dengan beragam ancaman yang siap untuk merenggut nyawanya kapan pun, tidak perlu diragukan ia mampu menangani beragam senjata, perjalanan yang membutuhkan kemampuan fisik, dan keberanian.



Berbeda dengan game Tomb Raider selama ini, seri reboot ini memang mengikuti tren sebagian besar game action bertema sama yang hadir di pasaran, terlebih lagi franchise Naughty Dog – Uncharted. Kamera akan berjalan dengan sisi yang sangat sinematik dan penuh dramatisasi, memastikan gamer untuk dapat melihat dengan jelas gerak Lara dan termasuk arah utama yang seharusnya ia ambil. Ini tentu saja menjadi formula yang tepat untuk menawarkan sisi eksplorasi yang memanjakan mata. Gerak Lara Croft sendiri dibangun dengan animasi yang mengalir dan dinamis, dengan gerak yang akan bertransformasi dengan cepat ketika sedang berada dalam siaga tarung, berlindung di balik tembok, atau sekedar berjalan mengeksplorasi setiap area yang ada. Lara masih bisa melompat tinggi, memanjat, dan tentu saja menggunakan obornya, tidak hanya untuk menerangi area yang gelap, tetapi juga beberapa puzzle yang ada.
Lantas bagaimana dengan sisi actionnya sendiri? Tidak ada yang berbeda dibandingkan dengan game-game action pada umumnya. Croft akan dibekali dengan empat senjata utama: panah, shotgun, machine gun, dan pistol. Setiap senjata ini juga akan dibekali dengan mode tembak alternatif untuk beradaptasi dengan beberapa situasi, seperti machine gun dengan grenade launcher, ataupun shotgun yang mampu melontarkan peluru yang lebih terpusat. Panah yang tengah menjadi tren tentu saja menjadi jawaban ketika Anda berusaha untuk menghabisi para prajurit Mathias secara stealth. Sementara tiga senjata lainnya dapat diandalkan ketika Lara terjebak dalam konflik terbuka dengan desingan peluru yang terus meluncur. Berhadapan dengan granat dengan serangan melee, Lara juga dibekali dengan kemampuan untuk menghindar dengan cepat. Seiring dengan progress permainan, kemampuan ini akan bertransformasi menjadi sebuah bentuk counter yang bisa dibarengi dengan instant kill. Sementara untuk Anda yang terobsesi untuk bermain secara stealth, tidak hanya panah, Anda juga menghabisi setiap musuh dari belakang.



Lara Croft juga akan dibekali dengan beragam perlengkapan untuk memperkuat sisi eksplorasi yang ada. Ia tidak mungkin hanya dapat bertahan hidup dan bergerak dengan hanya sekedar berlari, memanjat, dan melompat. Ada pike yang akan membantu Anda tidak hanya membuka beragam peti dan pintu yang ada, tetapi juga memanjat daerah berbatuan untuk menuju ke tempat yang lebih tinggi. Ada panah dengan tali untuk bergerak lintas area dengan cepat, apalagi dengan katrol yang bisa Anda dapatkan seiring dengan progress permainan. Namun yang paling penting di antara semua itu? Sebuah obor dengan pemantik yang akan menjadi kunci untuk sebagian besar puzzle yang Anda temukan. Puzzle? Benar sekali, Lara tidak hanya harus mengandalkan fisik, tetapi juga kemampuan nalar otaknya. Jangan panik, Anda tidak akan berhadapan dengan puzzle ala Tomb Raider lawas yang mengundang frustrasi. Puzzle di Tomb Raider reboot ini memang terhitung jauh lebih sederhana dan dapat diselesaikan jika Anda menemukan hubungan antara para elemen yang ada. Tidak perlu takut terlebih dahulu.



Berbeda dengan seri-seri sebelumnya, Tomb Raider reboot ini boleh dikategorikan sebagai sebuah game open-world. Walaupun cerita akan membawa Anda pada satu jalur gerak tertentu, namun Anda selalu punya kebebasan untuk mengeksplorasi sudut pulau Yamatai yang lain, apalagi dengan kehadiran fungsi fast travel yang ada. Percayalah, Yamatai memiliki segudang misteri dan side mission untuk Anda selesaikan. Selain mencari artifak dan harta karun yang bertebaran, ada beberapa harta karun dalam makam yang bisa Anda invasi untuk mengukuhkan identitas Anda sebagai “The Tomb Raider”. Lara juga akan dibekali dengan sebuah peta yang terus ter-update untuk mengetahui point of interest apa saja yang berada di sekitar keberadaan Anda. Keuntungannya? Anda berkesempatan untuk membuka part senjata dan salvage points dalam kuantitas yang cukup besar. Untuk apa kedua elemen ini? Kita akan membahasnya di part selanjutnya.
Melihat Sang Karakter Ikonik Tumbuh

Crystal Dynamics memang harus diakui berhasil menciptakan keterikatan emosional yang kuat lewat tema Lara Croft muda yang diusungnya di seri reboot ini. Alih-alih memainkan sosok Lara yang sudah mapan dan tangguh, Anda akan terlibat dalam petualangan pertamanya yang rapuh dan penuh rintangan. Tidak hanya itu saja, Anda juga berkesempatan untuk berperan besar dan menjadikannya tumbuh lebih kuat dan mematikan. Semua berkat sistem skill dan weapon upgrade yang disuntikkan Crystal Dynamic ke dalamnya.

Selama mengeksplorasi luasnya pulau Yamatai, mencari harta karun, sekedar berburu, melakukan loot pada mayat musuh yang berhasil Anda bunuh, atau menjarah makan rahasia yang Anda temukan, Lara akan mendapatkan sejumlah salvage points dan Exp Points yang terus terakumulasi. Seperti halnya intergrasi serupa yang dilakukan oleh game lain, experience points yang terkumpul dalam jumlah yang cukup akan memberikan Anda skill points yang dapat didistribusikan untuk skill-skill tertentu yang ada, dari membuat Lara lebih tahan serangan, melakukan instant kill dengan beragam senjata, hingga menampung amunisi senjata lebih banyak. Sementara itu, salvage points memainkan peranan krusial di sisi equipment.


Di sisi senjata, eksplorasi yang Anda lakukan akan memberikan dua keuntungan utama: Salvage points dan part. Mengumpulkan part dalam jumlah tertentu berarti memberikan kesempatan bagi senjata Anda untuk dimodifikasi menjadi bentuk lebih kuat yang menawarkan fitur yang lebih beragam. Di sinilah, salvage points berperan, untuk membuka beragam fungsi dan fitur senjata yang sudah ada. Anda bisa memperkuat tarikan sang busur untuk membuat panah Anda dapat menembus beragam armor, menjadikan shotgun Anda memiliki alternatif fungsi tembak, atau sekedar membuat akurasi machine gun Anda lebih dapat diandalkan. Kedua hal ini tentu saja saling mempengaruhi. Namun perlu diingat, panah bukanlah jawaban untuk semua ancaman yang akan Anda hadapi sehingga Anda juga perlu berfokus untuk memperkuat senjata yang lain.

Lewat dua fungsi ini, Anda akan melihat bagaimana Lara tumbuh dari seorang karakter yang lemah menjadi heroine ikonik yang tidak hanya sekedar bertahan hidup di Yamatai, namun berjuang untuk seesuatu yang menurutnya berharga.