Review Call of Juarez – Gunslinger: Kembali ke Akar!

Reading time:
June 5, 2013
Call of Juarez Gunslinger 1

Di tengah maraknya game-game yang mengusung genre FPS di pasaran, Call of Juarez memang menjadi satu dari sedikit yang berhasil tampil unik, terutama dari tema besar yang diusungnya. Ketika game action yang lain lebih memilih untuk mengusung tema military shooter modern dengan berbagai senjata canggih di arsenal, Call of Juarez terkenal lewat tema Wild West-nya yang kental. Sayangnya, sang developer – Techland sendiri sempat tergoda untuk jatuh pada jalur mainstream yang serupa lewat seri The Cartel yang dirilis dua tahun yang lalu. Kritik dan review negatif pun meluncur untuk seri tersebut, atas usaha untuk meniru dan mengikuti alur yang serupa dengan game-game FPS lainnya di pasaran. Untungnya, Techland belajar dari kesalahan tersebut.

Dua tahun setelahnya, nama Call of Juarez kembali mengemuka di industri game, kali ini dengan akar dan identitas yang selama ini memang mencerminkan franchise ini. Tidak ada lagi usaha untuk mendobrak pasar dengan tema ala game FPS mainstream, karena Gunslinger kembali membawa liarnya dunia Barat di masa lalu sebagai nilai jual yang paling utama. Duel antara koboi-koboi yang mematikan kini kembali hadir, dengan berbagai elemen yang kian disempurnakan. Berbagai klaim yang sempat didengungkan oleh Ubisoft dan Techland ini tentu saja menjadi berita baik, terutama bagi gamer yang memang menggemari franchise ini karena kekhasan tema yang satu ini.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Call of Juarez – Gunslinger? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang berhasil menemukan kembali akarnya?

Plot

Call of Juarez Gunslinger 2
Perkenalkan Silas Greaves – sang bounty hunter legendaris yang menjadi karakter utama Anda di Gunslinger.

Dunia Barat yang liar, dimana hukum masih menjadi barang mewah yang sulit untuk ditemukan. Pistol menderu dari sudut kota, dengan mayat bergelimpangan begitu saja. Para koboi hidup dalam kebebasan, menciptakan kode moral mereka sendiri. Beberapa di antaranya hidup dalam cahaya, membela kebenaran dan menata masyarakat yang lebih teratur, sementara yang lain menggunakan kebebasan ini untuk menebarkan terror dan ancaman. Untuk kelompok yang kedua ini, sebuah godam kematian menjadi hukum tanpa belas kasih – dalam sosok seorang bounty hunter bernama Silas Greaves.

Setidaknya hal inilah yang diceriakan Greaves ketika minum-minum di sebuah Saloon sembari berbagi cerita “epik” perjalanan hidupnya bersama beberapa orang yang tertarik untuk mendengarkannya. Ia menjelasakn bagaimana ia berhasil bertemu dan bahkan menjadi malaikat kematian untuk beberapa koboi penjahat ternama di masa-masa tergelap Wild West, seperti Butch Cassidy, Clanton, dan Billy the Kid. Perjalanan yang akhirnya membawa Silas Greaves dikenal dan ditakuti sebagai bounty hunter paling berbahaya. Tidak untuk kebenaran, semua pertarungan ini mengakar pada satu tujuan utama – balas dendam terhadap sosok koboi misterius Roscoe “Bob” Bryant. Tarian senapan dan pistol ini juga tidak hanya mengarah pada para koboi, tetapi juga beberapa Indian yang sempat menjadi penghalang sepak terjangnya.

Call of Juarez Gunslinger 59
Cerita bergerak sesuai dengan narasi yang disampaikan Greaves, ketika ia tengah minum-minum di Saloon.
Call of Juarez Gunslinger 74
Bukan atas nama kebenaran, aksi Greaves ini hanya didorong dengan satu motif, balas dendam terhadap “Bob”.
Call of Juarez Gunslinger 73
Let the hunt begins..

Mampukah Greaves mencari Roscoe “Bob” Bryant ini? Benarkah semua cerita yang ia kemukan atau jangan-jangan semuanya merupakan kebohongan semata yang ia lontarkan untuk sekedar minum gratis? Semua jawaban dari misteri ini akan dapat Anda temukan dengan memainkan Call of Juarez: Gunslinger ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…