Review Ouya: Potensi yang Belum Tergali!
Tenang, Masih Banyak Jalan Menuju Ke Roma!

Sebagian besar dari Anda tentu saja pernah mendengar ungkapan di atas ini. Mengherankan memang, namun pernyataan ini tampaknya tepat untuk mendeskripsikan potensi yang sebenarnya dimiliki oleh Ouya sendiri – namun gagal dimanfaatkan secara baik oleh secara produsen sendiri. Tanpa dukungan Google Play, game adaptasi Ouya yang masih terbatas, “Gratis” yang ternyata hanya versi trial, hingga beberapa game yang bahkan belum tampil maksimal – apakah ini berarti status Ouya sebagai konsol gaming baru saja jatuh ke jurang kegagalan? Tenang, masih ada banyak jalan menuju ke Roma! Jawaban dari solusi ini: Modifikasi!
Mencari .apk Anda Sendiri

Miris memang, namun satu-satunya cara Anda untuk membuat potensi Ouya Anda memuncak hingga batas maksimal adalah dengan mencari .apk aplikasi yang tersebar luas di dunia maya. Lewat sedikit tutorial dan trik yang bisa Anda dapatkan di Google, Anda bisa memanfaatkan Android Jelly Bean yang didukung oleh Ouya secara maksimal. Anda bisa mengunduh .apk ini dan menggunakan program file explorer dan menggunakan installernya untuk memunculkan aplikasi yang sebenarnya tidak ddukung oleh Ouya secara resmi. Mengapa membutuhkan program file explorer? Karena pada dasarnya Ouya tidak bisa membaca dan melakukan proses instalasi secara otomatis untuk semua apk yang Anda suntikkan di storage eksternal.


Apakah ini berarti Anda akan dapat menggunakannya layaknya sebuah smartphone Android? Anda bisa mengunduh game-game bajakan apapun yang Anda inginkan? Tentu saja. Namun ingat, ini adalah sebuah konsol Android tanpa layar sentuh – berarti Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa game bajakan yang unduh memang mendukung navigasi menggunakan kontroler. Percuma saja Anda mengunduh game yang hanya bisa dimainkan dengan touch-screen, mengingat touchpad yang diusung kontroler Ouya tidak dapat menggantikan fungsi tersebut sama sekali. Anda hanya akan terdiam melihat title screen tanpa bisa berbuat apapun.
The Emulator Machine!

Tidak pernah tertarik dengan game Android? Atau sebagian besar game Android yang Anda inginkan ternyata tidak bisa dimainkan oleh Ouya? Anda masih punya satu alternatif ekstra untuk menjadikannya sebagai mesin gaming – emulasi. NVIDIA Tegra 3 yang diusung oleh Ouya memang memberikan ekstra tenaga yang cukup untuk memfasilitasi proses emulasi beberapa konsol lawas. Beberapa aplikasi ini bahkan tersedia secara resmi di bagian “Discover” milik Ouya – seperti FPse for Ouya untuk game-game Playstation generasi pertama. Anda hanya tinggal mengunduh file .iso game yang dibutuhkan dan menyuntikan BIOS yang tepat, dan voila! Anda bisa bernostalgia dengan Ouya ini. Aplikasi FPse ini juga memiliki user-interface yang sederhana dan mendukung banyak file. Jika Anda tidak senang dengan “iklan” kecil yang akan terus mengganggu Anda di bagian kiri atas layar, Anda bisa menggunakan cara pertama kami dan mencari .apk untuk aplikasi emulasi yang lain.


Tidak hanya untuk Playstation pertama, Ouya juga menyediakan beberapa aplikasi emulor yang lain – dari zaman SNES hingga Nintendo 64. Dukungan emulasi di masa depan juga akan terus berkembang, mengingat beberapa emulator populer seperti Dolphin juga tengah mengembangkan aplikasi emulasi Android mereka.
Jadikan Sebagai Multimedia Centre


Tidak tertarik untuk mencicipi game Android? Tidak tertarik juga untuk menjalankan emulasi untuk game-game di konsol lawas? Maka Anda salah satu alternatif lain yang bisa Anda maksimalkan untuk konsol berharga USD 99 ini adalah dengan menjadikannya sebagai multimedia centre. Dengan menggunakan sedikit trik untuk mendapatkan apk beragam multimedia player yang tersebar di dunia maya, Anda bisa menggunakan fungsi ini dengan mudah – dari sekedar membuka gambar, memutar video dari beragam varian jenis, dan tentu saja musik. Kami sendiri menjajalnya dengan video 720p .avi yang disuntik dengan teks sub berbasis .srt. VLC dengan mudah menjalankan film ini. Walaupun terlihat tekstur terasa lebih kasar dibandingkan file original ketika Anda memainkannya di PC, namun kualitasnya masih bisa dinikmati. Mereka mendukung subs .srt ini. Memainkan file musik FLAC? Sama sekali bukan masalah.
Kesimpulan

Sebagian besar klaim yang sempat didengungkan oleh Ouya di awal perilisannya memang berakhir menjadi kekecewaan ekstra, terutama di sisi software pendukung. Desain konsol yang elegan dan kualitas kontroler yang masih bisa dimaklumi seolah tidak bisa menutup kelemahan utama ini – fakta bahwa sebagai sebuah konsol gaming, Ouya belum memperlihatkan potensi yang sebenarnya. Dukungan game yang minim, trial version, tidak mendukung Google Play, dan tentu saja beberapa game adaptasi yang belum maksimal menjadi catatat kelemahan yang pantas digaris bawahi. Apakah ini berarti Ouya kehilangan jati dirinya sebagai sebuah perangkat Android? Untung saja tidak. Sifatnya terbuka membuatnya dinamis dan dapat berubah fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh sang pemilik.
Dengan beberapa trik kecil dan tutorial yang bisa Anda temukan di dunia maya, Anda dapat mengubah fungsi Ouya menjadi lebih kaya. Lewat beragam apk yang ada, Anda bisa menyuntikkan aplikasi dan game yang mungkin belum didukung secara penuh oleh Ouya sendiri. Memberikan Anda varian yang lebih luas memang, namun masih dilimitasi oleh fakta bahwa ia tidak akan mampu menjalankan game yang tidak mendukung kontroler sebagai alat navigasi utama. Alternatif lain yang lebih menggiurkan adalah menjadikan mesin ini sebagai mesin emulasi game lawas dan multmedia centre. Dua fungsi yang berjalan dengan sangat baik. Miris memang melihat fakta bahwa satu-satunya cara Anda untuk memaksimalkan Ouya sebagai konsol dan perangkat Android adalah justru dengan membajaknya.
Kondisi yang dirilis dan janji dukungan yang intensif dari produsen, Ouya memang memiliki potensi yang besar – walaupun saat ini harus digali secara manual. Namun jika saja ia mampu memperoleh dukungan lebih besar dari para publisher dan developer game Android di masa depan, nilai jualnya tentu saja akan jauh lebih baik.
Namun satu yang perlu diingat, untuk sebuah konsol yang ditawarkan hanya dengan harga USD 99, Ouya memperlihatkan kesan pertama yang begitu menggoda – terutama Anda yang memang membutuhkan perangkat Android murah untuk fungsi emulator dan multmedia centre. Sementara untuk gaming? Dengan desain sebagian besar game Android yang masih membutuhkan layar sentuh sebagai navigasi utama dan belum secara penuh mendukung kontroler – Ouya tentu harus berinovasi dan mencari jalan keluar dari masalah ini. Atau jika tidak, mereka harus memperluas library game mereka untuk menjaring lebih banyak calon konsumen.