Review Ride to Hell – Retribution: Lelucon Besar!

Reading time:
Ride to Hell - Retribution (12)

Gamer di seluruh dunia mungkin tengah bersorak dan bergembira dengan hadirnya beberapa game yang mampu menawarkan kualitas dan pengalaman gaming yang luar biasa di tahun 2013. Dibuka dengan beberapa seri reboot yang harus diakui berhasil tampil memukau, industri game kian dimanjakan dengan kemampuan beberapa developer seperti Irrational dan Naughty Dog yang membawa standar tersebut lebih tinggi. Bioshock Infinite dan The Last of Us memang menjadi primadona, apalagi menyambut lebih banyak seri lain yang juga tak kalah menarik seperti GTA V dan Watch Dogs. Sayangnya, tren ini ternyata tidak berlaku untuk semua game yang akan dirilis tahun ini. Tren beberapa publisher yang masih mengejar segi kuantitas dan bukannya kualitas masih cenderung kuat, termasuk salah satunya – Ride to Hell: Retribution.

Nama Deep Silver memang bukan lagi pendatang baru di industri game. Nama yang berdiri di belakang game-game keren seperti Dead Island, Saints Row IV,  dan Metro: Last Light ini memang cukup disegani, mengingat kualitas game-gamenya yang masih layak untuk dinikmati. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak gamer yang juga menantikan kehadiran proyek terbaru mereka – Ride to Hell: Retribution yang memang mendapatkan promosi yang cukup gencar selama beberapa bulan terakhir. Diklaim sebagai game yang akan mampu memproyeksikan kehidupan geng motor penuh kekerasan dan tragedi, ada banyak ekspektasi yang menyelimuti game yang satu ini. Hasilnya? Anda akan tidak bisa membayangkan seburuk apa game yang satu ini.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Ride to Hell – Retribution ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah lelucon besar?

Plot

Anda akan berperan sebagai Jake - seorang veteran perang Vietnam yang lahir dari keluarga geng motor
Anda akan berperan sebagai Jake – seorang veteran perang Vietnam yang lahir dari keluarga geng motor “Retribution”

Secara kasat mata, Ride to Hell – Retribution mungkin terlihat menawarkan jalinan cerita yang unik dan inovatif. Bagaimana tidak? Ketika sebagian besar game mengusung tema futuristik atau perang besar yang menyelimuti belahan dunia yang penuh konflik, Ride to Hell – Retribution menawarkan jalinan cerita yang unik dengan menjadikan perjalanan para geng motor sebagai pondasi cerita utama. GTA IV pernah melakukan hal yang sama lewat DLC – Lost and Damned dan berhasil tampil begitu memukau. Pesona inilah yang tampaknya berusaha dibangun kembali oleh Deep Silver.

Menceritakan sosok Jake – seorang veteran perang Vietnam yang akhirnya kembali ke kota asalnya. Pasca perang, Jake kembali harus menata hidup dan tentu saja – hubungannya dengan sang adik satu-satunya dan paman yang mulai merenggang. Namun sang kota asal ini sendiri sudah mulai berubah. Dikuasai oleh geng motor yang brutal, kematian dan pertumpahan darah seolah tidak terelakkan, bahkan meminta korban adik Jake sendiri. Fakta bahwa ia lahir dari keluarga geng motor legendaris – Retribution ternyata menyulut konflik berkepanjangan dan pertarungan penuh darah. Balas dendam pun menjadi target utama Jake, yang kini secara resmi, menghidupkan kembali Retribution.

Perseteruan dengan geng lokal yang menguasai kota, Jake harus kehilangan sang adik tercinta. Misi balas dendam pun dimulai.
Perseteruan dengan geng lokal yang menguasai kota, Jake harus kehilangan sang adik tercinta. Misi balas dendam pun dimulai.
Jaket Retribution inilah yang menjadi simbol balas dendam Jake.
Jaket Retribution inilah yang menjadi simbol balas dendam Jake.
Konsep cerita yang unik dan menarik untuk dijajal? Ada alasan mengapa kami menyebut Ride to Hell: Retribution sebagai lelucon besar.
Konsep cerita yang unik dan menarik untuk dijajal? Ada alasan mengapa kami menyebut Ride to Hell: Retribution sebagai lelucon besar.

 

 

Mampukah Jake membalaskan dendam adiknya yang satu ini? Sejarah seperti apa menyelimuti nama “Retribution”. Jawaban dari pertanyaan ini akan dapat Anda dapatkan dari memainkan Ride to Hell: Retribution ini, itupun jika Anda “sanggup” menyelesaikannya.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…